3 jm

1.9K 162 24
                                    

Kepergian tuan besar dan nyonya besar ke jepang untuk kembali melanjutkan perjalanan bisnis, dimana langkah jungkook yang baru saja kembali dari bandara, melihat jam pada layar ponsel milik nya yang baru saja memasuki pukul 11 malam.
Jungkook memilih merebahkan tubuh nya diatas sofa ruang keluar, menatap langit-langit seakan menelisik pikiranya sendiri.

'Ingat kook, kau harus menemuinya!'

'Jungkook tidak yakin, karna besok aku memang banyak pekerjaan, dan itu tidak bisa ditunda'

'Pekerjaan jangan kau jadikan alasan!'

Sepenggal percakapan dengan suzy saat dibandara, membuat jungkook kembali terngiang-ngiang dengan apa yang eommanya katakan untuk hari esok dan mau tidak mau jungkook akan melakukannya.

Andai karina masih bisa diandalkan mungkin sekarang jungkook tidak di selalu mendapat pertanyaan yang sama stiap hari nya.

Menarik tubuh nya untuk duduk bersandar pada sofa, menatap pantulan dirinya sendiri dari layar tv yang gelap, menatap intens dengan raut wajah yang tak lagi damai, warna hitam kembali melingkari kedua area matanya.

Getaran ponsel dari dalam saku celana nya sukses menarik atensi nya dari lamunan, melihat nama dari layar ponsel yang terus berkedip, mengerutkan kedua alisnya dengan cepat ia menerima panggilan itu.

"Apa kau akan pulang?"

"Areso, aku akan menjemputmu! Nea.. "

Tak lama panggilan berlangsung bersama dengan langkah nya memasuki kamar milik nya.





Cahaya pagi menembus gordain kamar yang sama sekali tidak sedikitpun mengusik pria diatas ranjang.

Ketukan pintu dari luar, tak sekalipun membuat nya terbangun, kamar yang ia kunci semakin mempersulit jiwoo untuk masuk dan membangunkan tuannya.

Kembali pintu yang diketuk bahkan tangan jiwoo mulai merasakan kebas.

"Tuan"

Jiwoo masih mencoba bertahan bahkan hampir 10 menit masih mencoba membangunkan tuan nya dari balik pintu kamar yang tertutup rapat.

"Yaish!" merasa kesal jungkook mulai mengerjapkan kedua matanya, tubuh tanpa atasan kini mulai terduduk melihat kearah pintu bahkan suara ketukan semakin membuat jungkook kesal.

"Aku sudah bangu, pergilah!"

Teriakan dari dalam kamar, membuat jiwoo bernafas lega bahkan tuannya tidak meminta untuk dilayani semakin melancarkan hari libur nya untuk bersenang-senang.

Jiwoo kembali kebawah menuju dapur dengan sedikit berlari kecil.
Menyusuri lorong yang tidak jauh dari dapur dimana letak semua kamar para pelayan termasuk kamar jimin yang memang tepat bersebelahan dengan kamar milik nya.

"Jimin-ah, apa kau sudah bangun?"

Mengetuk pintu kamar jimin, dengan wajah bahagianya.
Perlahan pintu yang terbuka menampilkan sosok mungil yang terlihat baru saja terbangun

"Kau baru bangun?"
Jimin tak menjawab hanya diam dengan kedua mata yang begitu lengket untuk terbuka

"Kita rubah jadwal, lebih baik sekarang kau bersiap-siap! Aku akan kembali kekamar untuk melakukan ritual susuk ku"

"Sepagi ini?"

"Benar" bersama dengan langkahnya kearah kamar milik nya yang memang hanya bersebelahan.
Keterdiaman jimin sangat lucu, wajah mungil nya yang tak luput dari kedua mata hitam legam milik leo yang memang tidak jauh dari berada disana

"Kau akan terbiasa dengan sikap random nya"

Jimin tersentak dengan suara yang tidak asing, menatap dimana leo berdiri dengan segelas cofe ditangannya.






my opium         'Jikook'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang