"Anggaplah rumah sendiri, maaf jika tidak semewah rumah jungkook" meletakkan koper di belakang pintu"Tidak, ini sudah lebih dari cukup"
"Jika butuh sesuatu katakan saja"
"Nea, terimakasih"
Bersamaan dengan kepergian dong min, dengan perlahan menutup pintu kamar yang akan ia tempati saat ini.
Menarik langkah nya kearah ranjang yang cukup besar dan nyaman."Ini tidak seperti yang aku harapkan" mengusak rambut nya dengan sangat frustasi, entah apa yang ia rasakan saat ini dengan perasaan nya, lebih ke kecewaan atas tindakannya atau menyesal karna berakhir seperti ini.
Perlahan ia menarik ponsel nya dari dalam saku celana, menscroll deretan kontak, hingga dimana panggilan yang ia buat dengan seseorang.
"Bisa kau ke seoul?"
Tepat panggilan yang berlangsung"Ada hal yang ingin aku bahas denganmu" katanya
"Baiklah, aku tunggu besok"
Begitupun panggilan yang ia akhiri dengan senyuman licik di bibir nya.Setelah kepergian yoonji beberapa jam yang lalu, jimin sama sekali tidak bergeming bahkan apapun yang keluar dari mulut jungkook tidak sedikitpun menarik jimin untuk kembali mau berbicara dengan nya.
"Kita makan yaah?" ajak sang dominan dengan menenteng nampan dikedua tangan nya, namun tetap saja jimin hanya diam
Mencoba menyuapi jimin, namun dengan cepat sendok itu jimin ambil alih "biar aku makan sendiri"
Jungkook hanya mampu menuruti kemauan suami nya, hembusan nafas yang sangat berat bagaimana perubahan sikap jimin benar-benar membuat jungkook sangat frustasi.
"Nanti sore kita pergi jalan-jalan" elusan dipipi chuby nya namun dengan cepat jimin mencoba menghindar
"Tidak tuan, terimakasih aku ingin istirahat saja"
Kedua mata jungkook seketika membola, kata itu kembali terdengar yang benar-benar membuat jungkook cukup emosi namun sebisa mungkin ia tahan.
"Apa yang ada dalam pikiran kamu jim? Katakan padaku?!"
Cukup pelan namun tidak dengan raut wajah nya."Aku tidak suka dengan sikapmu yang seperti ini" lanjut nya lagi yang mampu menarik wajah jimin untuk melihat wajah sang dominan
"Kalau begitu lepaskan aku! Biarkan aku pergi dari kehidupan mu"
Air mata yang sejak tadi ia tahan kini lepas begitu saja, jimin menangis dengan sangat pilu semua yang ia tahan akan ia lepaskan."Bahkan aku sendiri sangat muak dengan kehidupan ku yang sekarang" entah keberanian dari mana hingga jimin dengan mudah nya mengatakan apapun yang keluar dari mulut nya begitu saja.
"Sialan apa yang kau katakan?" keterkejutan jungkook sangat terlihat dengan apa yang jimin katakan, mencoba memperbaiki keadaan namun nyatanya jimin sendiri menolak nya.
"Tuan sudah mendapatkan semua yang tuan mau, bahkan tuan hanlee sudah berada dipenjara sekarang, tuan sudah tidak membutuhkan aku lagi" apa yang ia pendam ia lepaskan dengan sangat mudah
"Mengenai anak ini, aku akan merawat nya dengan baik, biarkan aku dengan kehidupanku begitupun dengan tuan"
Jungkook terdiam dengan semua penuturan jimin, mencoba lebih baik nyatanya tidak untuk jimin
"Apa kau merasa tertekan dengan keadaanmu yang sekarang?" tanya jungkook pada jimin dengan raut wajah yang tidak dapat ia jelaskan
Namun jimin hanya diam, dengan wajah tertunduk membuat selimut yang menutupi sebagian tubuh nya basah karna air mata
KAMU SEDANG MEMBACA
my opium 'Jikook'
FanfictionAda banyak hal yang aku lakukan dalam kehidupanku, namun, hanya satu hal yang ingin aku lakukan saat berhadapan denganmu. katakan aku adalah pria yang egois, karna ke egoisanku bisa mendapatkan apa yang seharusnya bukanlah milikku.