8 - jk

2.1K 160 36
                                    

Mobil hitam milik jungkook kembali lebih dulu, setelah menyelesaikan rapat dengan berbagai divisi..
Pesan yang ia dapat dari kedua teman nya untuk bertemu dicafe depan kantor, namun ia abaikan, jungkook lebih memilih membanting setir menuju kediaman nya.

Menenteng paper bag ditangan kanan nya, berjalan menaiki gundakan tangga satu persatu menuju kamar milik nya dilantai atas dengan senyuman terus terukir dari belah bibir tipis nya tidak sama sekali luntur sejak dirinya turun dari mobil.

Mendorong pintu nya untuk terbuka semakin lebar, namun apa yang ia harapkan membuat wajah itu kembali menatap datar, bahkan rasa tak percaya karna tidak mendengar apa yang ia perintahkan membuat nya menarik ponsel dari dalam saku celananya.

"Kediaman keluarga jeon disini"

"Dimana jimin?"

"Jimin sedang berbelanja bulanan ,tuan" jawab bik nani dari sebrang telpon

"Dengan siapa?"

"Leo, tuan" mendengar nama itu nampak jelas perubahan dari raut wajah jungkook, begitupun panggilan yang ia akhiri bersama dengan paper bag yang ia lempar kelantai hingga terseret kebawah meja.




Dilain tempat jimin terlihat gelisah dan itu sangat jelas dari tingkah dan raut wajah nya, membuat leo yang sejak tadi memperhatikan nampak begitu penasaran.

Barang belanjaan yang dimasukkan kedalam bagasi mobil, setelah hampir 2jam berbelanja kebutuhan dapur dan kini jimin begitupun leo sudah berada didalam mobil.

"Jimin"

"Nea hyung?"

"Sejak tadi hyung perhatikan, kamu terlihat gelisah dan tak tenang, ada apa?"
Benar, namun jimin tidak mungkin mengatakan yang sebenar nya, bahwa dirinya telah memiliki janji dengan tuan mudanya.

"Tidak hyung, hanya takut menghadapi tuan muda, karna aku mangkir dari tugas nya sore ini"

"Kau tenang saja, pasti ada yang menggantikan tugas mu menyiapkan semua kebutuhan tuan jungkook" jawab  leo dengan memasang seatbelt "aku juga yakin tuan jungkook akan memahaminya, karna ini juga perintah dari nyonya besar" imbuh nya, membuat jimin mengangguk tak yakin

"Ahh- mudah-mudahan" namun, ada hal lain yang membuat nya tidak dalam keadaan tenang saat ini.

"Sudah, jangan di pikirkan, kajjah kita pulang sekarang"

Mobil putih melaju meninggalkan area parkiran supermarket, kembali menyusuri jalanan yang nampak lenggang untuk kembali ke rumah majikannya.








-




"Hyung"

"Heum?" tanpa menatap kearah dimana suara itu berasal, karna ia sudah tau siapa dari pemilik suara itu.

"Hal apa yang ingin hyung bicarakan dengan ku?"
Seketika membuat pergerakan jari-jari wonu di atas keyboard berhenti, mulai menatap adik nya yang sudah berada didepan nya, duduk saling bersebrangan dengan menyilangkan kedua kaki nya.

"Tidak ada hal yang penting, hanya ingin mengajakmu bertemu dengan zay dan v" jawab nya, dengan melipat kedua tangan nya didepan dada, bahkan jelas ia tengah menutupi sesuatu dari nya.

Jungkook hanya mengangguk, bahkan mereka sudah menghubungi sebelum nya dan mengajak nya untuk bertemu.

"Kenapa kau tidak menemui mereka?" lanjut wonu

"Bukankan sudah ada hyung yang menemui mereka" bersamaan dengan langkah nya menuju dapur

Wonu hanya begidik tak peduli melihat kepergian adik nya menuju dapur, begitupun dirinya kembali  dengan pekerjaan nya yang sempat tertunda.

my opium         'Jikook'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang