"aku tidak yakin untuk hal itu, akan lebih baik kau pergi tanpa jennifer" saran v membuat anggukan setuju dari semua orang yang terlibat
"ini bukan hanya menyangkut ibu dan adikmu, tapi juga jimin" lanjut nya lagi, bahkan apa yang dikatakan v barusan membuat jungkook paham dalam diam nya."kau tenang saja, biar kita berdua yang akan menjaga mereka disini" imbuh zay, nampak terlihat raut kekhawatiran dari raut wajah jungkook.
"bagaimana dengan hyung mu?" tanya zayyan pada jungkook"alangkah lebih baik kau libatkan hyung mu, karna dia memiliki koneksi cukup banyak"
"benar, aku setuju dengan apa yang dikatakan v, kaupun tau bagaimana jaringan hanlee" imbuh dong min dengan menyerahkan lembaran foto diatas meja.
"kemarin aku menyelediki ayahmu, dan itu adalah foto dimana hanlee dan yoonji di rumah sakit" menegakkan tubuh nya dengan kedua tangan bertumpu dikedua kaki kanan dan kiri nya "saat aku selidiki lebih dalam, ternyata hanlee membuat jonghan keguguran anak pertama nya dengan justin" lanjut dong min, membuat semua pasang mata tertuju pada nya, terutama jungkook.
"aku rasa hanlee mulai bertindak jauh, dengan menyandra adik yoonji agar mengikuti semua rencana nya"
"aku sangat yakin ini ada kaitannya dengan jimin" imbuh v membuat kedua mata bulat jungkook menatap tajam kearah nya.
Pembahasan yang terus berlanjut didalam ruangan pribadi jungkook, meninggalkan jennifer dengan jimin dikamar, jennifer nampak terlelap setelah menangis dengan semua yang ia ceritakan pada jimin, membuat pria mungil ini paham dengan semua nya.
Jimin keluar setelah jennifer benar-benar terlelap, kepergian jimin kembali ke dapur dimana jiwoo nampak sibuk dengan apa yang sedang ia masak.
"dia tidur?"
"eum- dia terlalu banyak menangis" jawab jimin mengambil alih sayuran yang akan jiwoo potong
"bisa kau ceritakan padaku?" jelas jiwoo sangat penasaran dengan situasi saat ini, begitupun anggukan setuju dari jimin
"saat waktu nya tepat"
Kini jiwoo yang mengangguk paham dengan apa yang jimin katakan.Hingga satu persatu dari dalam ruangan pribadi jungkook keluar begitupun dengan sang pemilik nya, terlihat mereka masih saling berbincang bersamaan dengan langkah nya menuju keluar dari apartemen.
Dapat jimin lihat raut wajah keseriusan dari keempat nya sangat membuat jimin yakin apa yang mereka bahas tidak jauh dari masalah tuannya sendiri juga dengan adik nya.Langkah jungkook kembali masuk kedalam setelah mengantar ketiga teman nya keluar, kini langkah kedua kaki nya menaiki anak tangga yang tak luput dari kedua mata jimin dari arah pantry.
Didepan pintu kamar jennifer jungkook mulai mengetuk nya, namun tak ada jawaban dari dalam, dengan memberanikan dirinya jungkook mulai memutar kenop pintu dan ia dorong perlahan, semakin terbuka lebar nampak jelas jennifer nampak terlelap dibawah selimut membuat jungkook mengurungkan niat nya dan menutup pintu kamar.
-
Menjelang jam makan siang jennifer terbangun dengan melihat jam dipergelangan tangannya membuat jennifer segera turun dari ranjang dan beranjak keluar.
Dengan sedikit berlari jennifer berusaha mencari jungkook dilantai dasar, dan benar saja sang kaka sedang berada diruang tengah dengan laptop diatas pangkuan.
"oppa" teriakan jennifer dari arah tangga, membuat jungkook menarik pandangan kearah dimana jennifer berada.
"kenapa kau tidak membangunkan ku, apa kita tidak jadi dengan keberangkatan kita?" tepat berdiri didepan sang kaka dengan melipat kedua tangan nya didepan dada, bahkan dirinya tidak perduli dengan wajah dan mata bengkak nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
my opium 'Jikook'
FanfictionAda banyak hal yang aku lakukan dalam kehidupanku, namun, hanya satu hal yang ingin aku lakukan saat berhadapan denganmu. katakan aku adalah pria yang egois, karna ke egoisanku bisa mendapatkan apa yang seharusnya bukanlah milikku.