18-jk

1.7K 148 18
                                    

"maaf tuan muda, kau sudah salah mengira" menyerahkan map hitam tepat didepan dirinya "bacalah! Dan anda akan tau apa alasan nya"

Menarik dan membuka nya satu persatu, lembar demi lembar apa yang tertulis membuat jungkook membanting tubuh nya pada sandaran kursi.

"anda tidak lagi memiliki hak atas semua tanah dan perusahaan dari keluarga besar Jeon" kembali sang wakil ketua menjelaskan apa yang membuat nya sangat penasaran akan kehadiran tuan muda nya ke cabang thailand "saya minta maaf, ini atas perintah ketua untuk memberi tahu anda tentang masalah ini"

Jungkook nampak bungkam, tidak dapat mengatakan apapun. Banyak kata yang ingin ia tanyakan pada semua yang terlibat dengan kehidupan nya.
Ayah nya telah menolak dirinya setelah sekian lama, apa yang ia dapatkan akan segera hilang dalam hitungan waktu.

Kepulangan jungkook, tidak membuat nya segera untuk bertemu dengan ayah dan ibu nya, bahkan apa yang ia dapatkan tentang kebenaran dirinya belum ia sampaikan pada kaka satu-satu nya.

"apa kau tau semua ini?" apa yang jungkook tanyakan pada lee dong-min tidak asal bertanya, sejak dirinya memegang perusahaan saat itu juga dong-min diperintahkan mengurus dan mengajarinya.
"dan karna itu daddy menyuruh mu untuk mengikuti ku kemanapun dan dimanapun?"

"kau salah menilai ku" menatap pria malang di depannya yang terlihat sangat frustasi dan menyedihkan "aku memang ditugaskan untuk menjada dan mengajarimu, tapi bukan berarti aku mengetahui semua tentang mu dan silsilah keluargamu saat itu" lanjut dong min begitupun langkah nya mendekati pria yang masih terlihat memejamkan kedua matanya

"tapi sekarang, aku tau siapa dirimu"

Mendengar itu jungkook membuka kedua mata nya dengan tatapan tak percaya, menarik tubuh nya untuk duduk sejajar dengan pria yang sudah ia anggap seperti sodaranya sendiri.

"bacalah! Aku minta maaf telah menyelediki semua nya tanpa sepengetahuan mu" memberikan amplop putih berisi lembaran kertas yang membuat jungkook mengerutkan kulit kening nya.

"aku curiga saat aku masih menjadi asisten ayahmu pada saat itu, ternyata marga yang ia miliki berbeda dengan marga yang ia pakai sekarang" apa yang dikatakan dong-min masih dapat jungkook dengar meski kedua mata nya terus membaca apa yang diberikan dong min padanya.

"karna itu aku mencari tau dan menyelediki pemilik nama jung hanlee yang ternyata memiliki marga yang sama dengan wanita ini" menyerahkan foto pada jungkook yang nampak mirip dengan dirinya "dia adalah adik hanlee, namanya jung sung-khyung, dan dia adalah ibumu"

Bagai tersambar petir, jungkook nampak terkejut dengan apa yang dong min katakan "apa maksudmu?" jungkook sangatlah tau siapa wanita yang disebutkan dong min barusan, sung-kyung adalah bibi yang sangat baik baginya bahkan merawat dan mengurusnya hingga ia berusia 15tahun. Namun semenjak itu ia menghilang bagai ditelan bumi bahkan bertahun-tahun lamanya, jungkook tak lagi mengetahui kabar apalagi keberadaanya.

"margamu adalah marga ayahmu, yaitu jeon ji-hoo suami dari sung-kyung yang kau anggap sebagai bibi mu" dong-min terus mengatakan apa yang ia ketahui pada jungkook, setelah bertahun-tahun dirinya mencari titik terang, meski tidaklah mudah.

"ayahmu meninggal karena sebuah kecelakan yang disengaja, dan itu semua karna perbuatan pamanmu yang sekarang menjadi ayah mu" kembali menyerahkan bukti surat kabar dengan berita kecelakaan yang terjadi 25th yang lalu

Menolak untuk percaya, namun jungkook tau siapa lee dong-min, rasa pusing yang jungkook rasakan dengan apa yang ia dengar tentang dirinya.


#

"kau kemana saja, hm? Mommy sangat merindukanmu" pelukan yang tak lagi hangat membuat kedua mata bulat nya meluncur bebas membasahi kedua pipi nya.
"lihat keadaanmu sekarang! Eoh- kau sangat kurus dan apa ini?" menangkup kedua pipi jungkook begitupun elusan kedua jarinya dimana lingkaran hitam pada mata bulat putranya "kau terlihat sangat pucat" kembali tubuh yang ia rengkuh, betapa suzy sangat mencintai anak bungsu nya.

my opium         'Jikook'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang