Langkah jimin memasuki kamar mandi, setelah dirinya merasa lelah dengan pemikirannya sendiri, bagaimana ingatan saat di taman bermain selalu membelit pikiran jimin, dimana kejujuran leo tentang perasaan dan rasa ingin terhadap dirinya, membuat jimin terbesit rasa tak nyaman bahkan merasa tak enak hati jika bertemu dengan pria tersebut.
Bahkan jimin masih tidak habis pikir dengan apa yang dikatakan leo, yang mengubah dirinya menjadi penyuka sesama jenis dan itu berlaku hanya untuk dirinya.Leo adalah pria yang sangat baik bahkan jimin merasa nyaman jika didekat laki-laki itu, namun jimin tidak mengira jika akan berakhir seperti ini.
Mungkin jika dirinya belum terikat dengan jungkook, jimin akan mempertimbang kan perasaan tulus nya.10menit cukup lama buat jimin berada dikamar mandi, namun langkah nya cukup terkejut dengan keberadaan seseorang di sana, tubuh bersandar di tembok dengan melipat kedua tangan nya didepan dada, namun atensi jimin bagaimana dengan tatapan tajam dan rahang tegas nya.
"Sudah bersenang-senang nya?"
Tidak ada niatan untuk menjawab apa yang jungkook tanyakan, dimana langkah jimin kearah lemari untuk mengambil pakaian
"Siapa kekasihmu?"
Kerutan kulit kening jimin merasa bingung dengan pertanyaan jungkook, namun ingatan dimana obrolan noona jiwoo dan tuan wonu yang menimbulkan kesalahan pahaman seperti saat ini. tidak menarik atensi jimin sedikitpun untuk melihat kearah nya."Jawab aku!"
menarik tiba-tiba lengan jimin untuk menatap kearah nya, bahkan dengan apa yang masih jimin kenakan hampir terlepas jika tidak segera jimin tahan dan kembali mengikat nya."Apa yang perlu aku jawab?" memberanikan diri menatap pemilik mata bulat didepan nya
"Anda sendiri yang mengijinkan Saya untuk pergi, dan- siapa aku?" menatap terkejut dengan pria kecil didepan nya."Kau mulai berani sekarang, ingat jimin- dengan isi kontrak yang kau tanda tangani?"
Jungkook terus mengingatkan jimin dengan perihal kontrak, membuat nya muak lama-lama"Aku tidak lupa, bahkan aku mengingatnya dengan jelas, tapi apa tujuan anda menikahi saya?"
Jungkook terdiam, tidak dapat menjelaskan apa yang jimin tanyakan padanya.
"Aku akan tetap melayani anda, karna secara hukum aku adalah suami sah anda, namun perihal hati, tolong- tuan jangan ikut campur begitupun sebalik nya, saya tidak pernah mengusik tuan"
"Apa yang kau katakan, sialan!"
Menarik lengan jimin cukup kuat dan melempar nya di atas ranjang membuat teriakan kesakitan jimin mampu didengar oleh siapa saja.
"Kita lihat, apa setelah ini kau akan berani membantah ku,jimin?" langkah nya kearah ranjang, dimana jubah yang jimin kenakan sedikit tersingkap.
Ketukan pintu dari luar membuat jimin menarik atensi nya menatap ke arah pintu, namun tidak dengan pria yang mulai mencekal kedua tangan jimin.
"Jimin? Kau tak apa, nak?"
Itu adalah suara bik nani, jimin yakin bibi nya tak sengaja mendengar teriakan nya barusan
"Aaa-niya, aku tak apa bi, hanya terbentur"
"Berhati-hatilah!"
"N-nea"
Jubah yang dikenakan jimin terlepas pada bagian depan nya, siapa lagi pelaku nya kalau bukan perbuatan pria di atas nya.
"A-apa yang ingin anda lakukan- akhh"
Dengan kasar jungkook membalikkan tubuh jimin, membuatnya tertelungkup di atas ranjangMelepaskan celana yang ia kenakan sebatas paha membuat benda besar itu terbebas dengan mengacung begitu keras dibawah sanah.
"Jangan- itu menyakitkan, akkkkh!"
KAMU SEDANG MEMBACA
my opium 'Jikook'
FanfictionAda banyak hal yang aku lakukan dalam kehidupanku, namun, hanya satu hal yang ingin aku lakukan saat berhadapan denganmu. katakan aku adalah pria yang egois, karna ke egoisanku bisa mendapatkan apa yang seharusnya bukanlah milikku.