25- jm

1.4K 134 40
                                    

"Sayang"

"Eoh-"
Lihatlah dua bola mata coklat madu nya sangat cantik, ia merasa terkejut lagi-lagi dengan panggilan barusan.

"Bagaimana kata dokter? Mianhe, aku tidak nemenin kamu" berdiri disisi jimin duduk, dengan sedikit membungkuk untuk lebih jelas melihat wajah polos nya.

"Tak apa kookie, aku baik-baik saja" entah kenapa begitu sulit bagi jimin untuk menatap kedua bola mata bulat suami nya.

"Ikut aku yuk sebentar" ajak sang dominan dengan menarik pelan tangan mungil jimin.
Sedangkan jimin hanya mengikuti kemana arah jungkook menuntun nya.

Dilain sisi, perdebatan yoonji dengan wonu semakin intens, rasa tak suka dengan keberadaan yoonji yang notaben nya adalah mantan kekasih jungkook bahkan kekasih dari ayah nya sendiri.

"Kau butuh tempat tinggal?" kembali wonu melontarkan pertanyaan dengan suara yang ia tahan agar tidak menimbulkan kesalah pahaman.

"Aku akan membelikan mu rumah yang aman dan jauh dari sentuhan ayahku apalagi mr.joo, aku yakinkan itu" lanjut wonu ,raut wajah yoonji tidak dapat dijelaskan lagi, bagaimana tak suka nya wonu akan kehadiran dirinya.
Begitupun dengan dong min yang nampak tak percaya dengan semua yang wonu katakan.

"Kenapa diam?"

"Biar yoonji tinggal ditempat ku" dong min menyela perdebatan diantara kedua nya

"Tidak usah, ini akan merepotkan mu" tolak yoonji pada dong min, namun terdengar kekehan wonu disana

"Kau membahas soal repot merepotkan, tapi kau sendiri tidak sadar diri dengan menerima ajakan adikku yang notaben nya sudah bersuami, bahkan saat ini jimin sedang hamil yang akan selalu butuh perhatian suami nya"
Tatapan itu sangat tajam, entah kenapa feeling wonu selalu tepat, seketika tatapan yoonji berubah mulai terpancing dengan semua yang dikatakan wonu pada nya.

"Jungkook datang" jeda dong min dengan suara pelan, karna memang posisi mereka yang berlawanan.

Yoonji segera menarik diri untuk melihat kearah belakang, namun senyuman itu seketika luntur, entah apa yang ia tangkap dan rasakan dengan situasi sekarang.

Tatapan jimin bertemu dengan pemilik mata sipit disamping nya, ia tau siapa pria ini namun dengan cepat jimin memberi senyuman seramah mungkin.

"Kook, sebelum kita bahas aku ingin kasih tau biarkan yoonji tinggal di tempatku, aku jamin itu akan jauh lebih aman" dong min lebih dulu mengatakan sebelum apa yang akan dibahas oleh jungkook sendiri ataupun wonu yang nampak tak tenang

Namun raut wajah yoonji merasa tak nyaman, ia kerutkan kedua alis nya membuat tatapan tajam wonu tak sedikitpun ia alihkan, terus memperhatikan gestur nya.

Jimin yang memang tidak paham dengan apa yang sedang mereka bahas hanya diam dengan sesekali melirik kearah pria disamping nya yang masih memiliki jarak.

"Bagaimana yoon? Apa kau mau?" tanya jungkook pada nya, namun tak segera mendapat jawaban, yoonji hanya diam dengan pikiran nya sendiri.

"Ta-pi.." yoonji menjeda kata-kata nya dengan melirik kearah jungkook dan ia alihkan pada dong min.
"Mianhe- tapi aku merasa asing jika harus tinggal dengan nya"

"Oke aku paham, biar yoonji tinggal sementara disini" apa yang dikatakan jungkook menarik raut wajah terkejut jimin dalam rengkuhannya, begitupun dengan wonu.
"Disini banyak orang, dan bisa menjadi teman bercerita untuk jimin agar dia banyak teman" sentuhan lembut dipucuk kepala jimin, seakan jimin merasa senang dengan keputusan yang diambil suami nya, meski jimin hanya tau siapa dia tapi tidak dengan sikap dan perilaku nya.

"Kau memang sudah gila" bersamaan dengan kepergian wonu keluar dari rumah membuat tatapan bingung jungkook dengan sikap hyung nya, bahkan sebelum nya jauh lebih baik dari ini.

my opium         'Jikook'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang