9 - jm

2K 159 44
                                    

Menatap lembaran kontrak perjanjian yang diberikan jungkook beberapa waktu yang lalu, berada di dalam kamar milik nya jimin kembali memikirkan apa yang pantas ia lakukan, bahkan resiko yang akan ia hadapi jika menerima perjanjian itu.. Namun disisi lain keluarga nya sangatlah begitu penting, selama bertahun-tahun kakek dan nenek nya telah mengurus dirinya bahkan mereka bekerja keras memperluas kebun yang ia miliki hingga membuat hasil panen setiap tahun nya mendapatkan hasil yang memuaskan, namun selama 1tahun itu dimana kakek jimin yang jatuh sakit, membuat nya menggadaikan 2 hektar tanah demi operasi dan biaya pengobatan, ditambah dengan penanaman di kebun yang terpakasa dihentikan bahkan mereka masih harus menggaji para pegawai kebun yang membuat nenek jimin nekad menggadai 2bidang kebun kepada orang yang sama, pengeluaran terus meningkat namun penghasilan yang semakin menurun.

Hingga pada akhir nya jimin rela mencari pekerjaan lain, mengingat tanah dan perkebunan yang digadaikan membuat nya tidak bisa melakukan bercocok tanam untuk menghasilkan panen yang biasa ia lakukan setiap tahun nya.

Bayangan nenek dan kakek jimin sangat nyata dalam pikiran jimin, membuat nya berani mengambil tindakan yang membuat nya akan terus terikat dengan keluarga jeon.

Dengan ragu jimin kembali menemui tuan mudanya didalam kamar, dengan lembaran kertas ditangan perlahan pintu kamar yang ia ketuk.

Pintu yang terbuka, begitupun jalan baru bagi kehidupan jimin.
Senyuman jungkook tidak dapat dijelaskan, entah apa yang ada dalam pikiran nya dengan sosok cantik nan polos yang terlihat gelisah menatap kearah nya.

"Bagaimana?"

Menyerahkan lembaran kontrak yang sudah jimin tanda tangani, membuat senyum kemenangan bagi jungkook.

Menarik ponsel dari dalam saku celananya, begitupun langkah nya kearah meja "siapkan semua nya dalam dua hari!"
Begitupun panggilan yang ia akhiri.

Jungkook kembali mendekati jimin, dengan surat tanah yang ia perlihatkan pada jimin sebelum nya.

"Ambillah! Sekarang sudah kembali menjadi milik keluarga mu"

Tanpa ragu jimin mengambil surat tanah dan perkebunan milik kakek nya.

"Dua hari ke depan kita akan menikah" menarik pinggang jimin untuk semakin dekat dengannya.

"Kau sudah paham dengan isi kontrak nya?"

"Eumm" jimin hanya mengangguk, seakan ada rasa yang ia tahan, bahkan mencoba untuk tidak menangis didepan pria egois yang tengah merengkuh pinggang nya.

"Bagus, pergilah!"

Kepergian jimin kembali kedalam kamar namun sebelum nya jimin mencoba menemui jiwoo untuk meminjam ponsel milik nya.
Dengan bantuan jiwoo jimin dapat terhubung dengan kakek dan nenek nya mengenai apa yang ia dapatkan.

Disini yang tidak jimin ketahui mengenai perihal surat tanah yang digadaikan, dimana bik nani lah yang membantu mencarikan biaya pengobatan dengan menggadaikan surat tanah kepada tuan besar hanlee, namun saat jungkook mengetahui peluang baik dari hasil tanah yang biasa didapatkan oleh keluarga park setiap tahun nya membuat jungkook mengambil alih dari ayah nya.
Bahkan jungkook berniat akan mengambil alih tanah tersebut, namun saat ia mengetahui jimin adalah cucu dari sang pemilik tanah, bahkan obsesinya terhadap jimin akhir-akhir ini membuat nya memiliki keegoisan yang bisa saja membuat nya terjebak dalam ego nya sendiri.

Kenapa harus jimin?
Jelas karna jungkook sudah terikat dengan kecantikan yang baru ia sadari, yang membuat nya begitu terobsesi.
Namun, yang terpenting tidak ada lagi perjodohan untuk nya dengan seorang perempuan. Entahlah- suzy masih berharap anak bungsu nya dapat mencintai seorang wanita.

my opium         'Jikook'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang