Terbangun dengan tubuh terbalut dengan selimut, kedua matanya mulai mengerjap menatap sekeliling kamar yang nampak tak asing bagi nya, kesadaran nya belum seratus persen pulih dengan kejadian kemarin.
Dan benar saja dengan keberadaan pria tampan yang telah mencabik-cabik dan kembali menata hati dan perasaan nya berada tepat disamping dirinya. Menatap dengan sangat intens, kembali teringat kejadian kemarin yang benar-benar nyata membuat jimin menarik kedua sudut bibir nya menjadi garis senyum.Sentuhan lembut jari telunjuk nya dengan beranikan diri menyentuh hidung besar suami nya, dan saat itu juga kedua mata bulat suaminya terbuka membuat jimin manarik sentuhan diatas hidung jungkook.
Kedua nya saling diam, dengan tatapan satu sama lain, namun perlahan jimin menarik tatapan nya kebawah seakan malu dengan tatapan intens dari suami nya, perlahan tangan jungkook menarik pinggang jimin yang membuat tubuh kedua nya saling menempel, melupakan keadaan tubuh yang sama-sama telanjang dibawah selimut.Morning kiss tepat diatas bibir tebal jimin, hanya kecupan tanpa lumatan.
Sedangkan jimin hanya menunjukkan senyum nya bahkan wajah merah nya membuat jungkook tersenyum gemas, dengan menarik tubuh jimin dalam dekapan."Jangan pernah ada lagi pikiran untuk pergi dariku" masih dalam dekapan sang suami membuat jimin hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban apa yang diminta suami nya, entah kenapa pelukan kali ini jauh lebih berbeda dari biasa nya, meski sangat jarang jungkook memeluk dirinya.
"Bersihkan tubuhmu, lepas itu kita jalan-jalan"
Senyuman jimin dapat menjelaskan apa isi hati nya.
Dengan dibantu jungkook bangun dari posisi nya begitupun langkah kedua nya masuk kedalam kamar mandi dengan keadaan sama-sama telanjang.Jimin nampak diam dengan tatapan menjurus dimana bagian bawah jungkook nampak ereksi sangat nyata dimata jimin benda itu berdiri sangat tegak dan besar.
"Tenang aku tidak akan memakan mu"
Jungkook seakan tau dengan apa yang dipikirkan jimin saat ini.
Membantu jimin membersihkan tubuh nya, begitupun dengan dirinya dimana waktu yang sudah hampir memasuki siang hari tanpa orang rumah membangunkan kedua nya.Jimin turun lebih dulu meninggalkan jungkook yang masih sibuk dengan obrolan nya di telpon dengan dong min membuat jimin berinisiatif turun lebih dulu.
Dan benar saja waktu sarapan sudah terlewat bahkan sebentar lagi akan masuk jam makan siang.Senyuman sung khyung dari ruang tengah seakan membuat jimin merasa malu, bagaimana tidak ia bangun menjelang siang tanpa ada yang berani membangunkan kedua nya, serasa pengantin baru yang baru saja menyelesaikan malam pertama nya.
"Kau lapar?" tanya sung khyung dari sofa
"Eumm" begitupun anggukan lucu jimin dari balik sofa untuk berputar
"Biar eomma siapkan"
"Tidak eomma, aku dan jimin akan makan diluar" suara dari arah tangga membuat sung khyung kembali duduk namun tangan menggapai pergelangan tangan jimin yang memang sudah berdiri tidak jauh dimana dirinya duduk.
"Eoh, tentu pergilah bersenang-senang"
Jimin hanya menatap polos karna jungkook tidak merencanakan akan makan diluar, sedangkan perut jimin sudah tidak sabar untuk segera di isi."Kajjah, kita pergi" merangkul pinggang jimin bersamaan dengan langkah kedua nya keluar dari kediaman milik nya.
Senyuman kebahagiaan sung khyung dan juga jiwoo dengan sepasang suami yang mulai menemui titik terang untuk jalan hidup kedua nya.Jimin nampak diam, namun sesekali melirik dimana suami nya yang juga menatap kearah nya.
"Lapar?" menarik tangan jimin dalam genggaman, begitupun anggukan simungil membuat jungkook sedikit menaikkan kecepatan laju kendaraan nya.Waktu tempuh kedua nya hanya kurang lebih 10menit memang jarak yang tidak begitu jauh, turun dari kendaraan dengan dibantu jungkook membukakan pintu mobil untuk nya, sangat berlebihan memang namun terlihat sangat romantis.
Gedung tinggi nan megah begitupun sambutan dua orang dengan satu wanita yang nampak sopan pada nya, ahh tidak melainkan dengan suami nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
my opium 'Jikook'
FanfictionAda banyak hal yang aku lakukan dalam kehidupanku, namun, hanya satu hal yang ingin aku lakukan saat berhadapan denganmu. katakan aku adalah pria yang egois, karna ke egoisanku bisa mendapatkan apa yang seharusnya bukanlah milikku.