Jangan menuntut orang lain untuk menjadi apa yang kita mau. Cukup hiduplah dengan apa yang kau mau, lakukan yang terbaik, dan dengan sendirinya jejakmu akan diikuti.
~Mesafira Scholastika~Happy reading love🌻
Aku melangkah riang memasuki gerbang kampus. Sangat bahagia rasanya hatiku saat netraku melihat gedung besar nan megah di depan sana. Aku mengurungkan niat untuk ke kelas dan berjalan menuju lopo kecil nan teduh yang berjarak tak jauh dari tempatku. Aku mengedarkan mataku, kampus masih sangat sepi, hanya ada beberapa insan yang baru berdatangan.
"Woi, nyet! Nggapain lo duduk disitu? Ngelamun ae. Masuk sana!" Ujar Viko ketua tingkat di kelasku.
"Dikit lagi. Gue masih nunggu anak jigong," jawabku. Viko yang mendengarnya langsung berjalan masuk menuju kelas.
Aku memainkan handphone-ku, ketika rasa bosan menghampiri. Tak lama kemudian, Alexa si anak jigong tiba. "Sa, kelas yuk!" Ujarnya. Aku yang tadinya fokus bermain hp, beralih pandang padanya dan mengiyakan ajakannya.
"Yuk!"
"Nungguin gue, ya?" Ujarnya disela-sela perjalanan.
Aku melirik sebentar, Kemudian kembali memandang ke depan. "Kagak, gue lagi nungguin ambulans."
"Lah, buat apa?"
"Buat ngangkut manusia tolol kek lo!" Aku terus melangkahkan kakiku, tak perduli dengan Alexa yang tertinggal di belakang. Kuyakini, gadis itu sedang memakiku, tapi bodoh amatlah.
Aku tersenyum puas karena berhasil membuat mood gadis itu ciut. Ia bahkan berjalan dengan wajah cemberut di sampingku tanpa lagi berucap. Aku menghentikan langkahku saat mataku menatap seseorang di depan. Langkahku sedikit berat, grogi dengan ciptaan Tuhan di depan sana.
Alexa menatapku sambil tersenyum puas melihat kikukku. Langkahku terlalu kaku. Aku mendengus beberapa kali menetralkan jantungku. Mataku kuedarkan asal agar tak melihat pria yang semakin mendekat itu. Tidak, jantungku seperti sudah mau meledak.
"Ikut gue!" Ajakan dengan kalimat perintah itu menyinggahi telingaku dengan nada berbisik. Aku mematung. Deru napasnya bisa kudengar jelas. Itu artinya, oh tidak, sedekat itu? Secapat inikah Tuhan jawabanmu atas doa yang belum sempat kuucapkan?
"Pacaran sana! Jangan bengong ke orang kesurupan gitu deh," siriknya. Gadis itu kemudian melangkah pergi sambil tersenyum memberikan semangat untukku.
©®
Pria itu berdiri dekat pembatas rooftop sambil melepas pandangan ke depan. Aku berdiri di sampingnya sambil mengikuti arah pandangnya. Aku meliriknya sebentar. Ia terlihat sangat tampan jika dilihat dari samping. Pria bernama Reyner Algaska itu terlihat sedang menggertakkan giginya. "Gimana?"
Aku beralih pandang. "Apa alasan lo suka sama gue?" Aku memang menyukainya, tapi entah kenapa ada sedikit keraguan untuk menerima cintanya. Bukankah terlalu cepat? Aku senang tapi aku ragu.
"Kalo ditanya jawab. Jangan nanya balik."
Aku mendengus. "Gak akan ada jawaban, kalo lo gak jawab pertanyaan gue."
Aku melangkah pergi. Namun belum jauh, lelaki itu menghentikanku. "Percaya atau nggak, gue pernah ketemu sama lo di museum. Awalnya gue cuman tertarik sama lo. Tapi entah kenapa, dari ketertarikan itu gue mulai nge-stalk lo. Dan ga tahu kenapa, gue suka aja ngelakuin itu," jelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
M E S A F I R A ✔️
Teen Fiction~Mesafira Scholastika~ Ketika hidup mulai menampakkan kekejamannya, maka kau harus bersiap untuk terluka dan terkejut! Kalimat itu relevan dengan kisah seorang gadis bernama Mesafira Scholastika. Namanya yang cantik tak secantik hidupnya. Berantakan...