Chapter 07

17.3K 531 0
                                    

HAPPY READING!









___

Hari hari telah berlalu, tanggal muda sekarang tanggal tua. Tampak kedua gadis sedang bercengkrama asyik di lorong gedung sekolah.

" OMAI THENA! LO HARUS TAU! GUA KEMARIN DI CALL MULU SAMA DONI MEMPENG ITU TAU GA! IH " kesel Alya kepada Athena. Mengingat kemarin malam seorang laki-laki playboy mengirimnya spam pesan romantis yang membuatnya mual.

Athena hanya tersenyum mendengar celotehan sahabatnya itu. Sedari kantin ada saja yang Alya ceritakan padanya. Dengan jus alpukat yang sedari tadi dibawanya. " Terus? " tanyanya.

" Ya gitu gua blok tuh nomer yang ada gua di serang sama pacar-pacarnya!" balasnya kesal dan tiba-tiba memegangi perutnya. " Duh Thena!, keknya gua nabung dulu ya! Huaa mules perut gua! "

" Yaudah sana, aku duluan ya! " ujar Athena yang dibalas anggukan kepala oleh Alya.

Langsung saja Alya berlari untuk menghentikan reaksi perutnya yaitu ke toilet.

Athena melanjutkan jalannya sampai di belakang taman ia melihat bunga indah bermekaran disana. Langkah kaki kecil itupun mendekati bunga itu. Namun, langkahnya terhenti ketika melihat sosok dua orang di balik gudang dekat taman belakang itu.

Mereka kemana, batinnya.

Dengan penasarannya, ia ingin melihat siapa orang tersebut dan melangkahkan kaki menuju kesana. Berjalan mengendap-endap guna tidak menimbulkan suara langkah kaki. Sampainya depan jendela ia sedikit menjinjit kakinya untuk melihat ke dalam gudang tersebut. Ketika matanya melihat ke dalam gudang, ia membolakkan matanya melihat adegan tak senonoh yang dilakukan kedua orang tersebut. Telapak tangan mungilnya menutupi mulutnya, dirinya menggelengkan kepala tak percaya.

PRANGG

Gadis itu tambah terkejut ketika tidak sengaja menginjak botol hingga terpental tembok. Pasti suara itu terdengar ke dua orang itu, melihat salah satu dari mereka ingin memeriksanya.

Duh Thena kok lo bodoh sih, batinnya. Ah kakinya seakan tidak bisa bergerak untuk melangkahkan kaki. Ayo dirinya tidak ingin ketahuan oleh mereka.

Tampak orang tersebut sudah berada di ambang pintu, sebentar lagi dirinya akan ketahuan.

Hmmmpt-

Tiba-tiba saja telapak tangan kekar menutup mulutnya dan langsung menariknya bersembunyi di dalam ruangan sempit samping gudang tersebut. Tak lupa pemuda itu menutup pintunya.

Athena dapat merasakan deru napas di telinganya dan aroma citrus yang menyeruak di indera penciumannya.

Tangan mungil itu ingin melepaskan dekapan telapak tangan kekar itu dari mulutnya. Namun, melihat sepasang sepatu mendekat ke arahnya, ia menghentikannya.

Namun, sepasang sepatu itu tiba-tiba tidak ada lagi. Sepertinya orang itu telah pergi.

" Kucing kali ya " gumam orang tersebut yang masih terdengar olehnya.

Tak lama, sepatu yang terlihat tersebut mulai menjauh darinya sepertinya ia pergi kembali ke tempat semula.

Akhirnya tangan mungil itu berusaha lagi melepaskan telapak tangan kekar itu dari mulutnya. " Huh " Deru napasnya yang teetahan sedari tadi.

Karena penasaran ia berbalik ingin mengetahui siapa yang menyelamatkannya.

Matanya membulat melihat sosok itu " D-delano! " gumamnya pelan. Ah ayolah posisi mereka sangat berdekatan jarak hidung mereka hanya beberapa centi saja. Mengapa jantungnya deg-deg an sekarang.

DELTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang