Chapter 26

8.4K 287 16
                                    

HAPPY READING!!!!


____

Sirine ambulance berbunyi membelah jalanan ibukota, dengan beberapa pasukan pengawal yang mengikutinya dari belakang.

Dengan sedikit luka-luka pada tubuhnya mereka mengantarkan sahabat sekaligus rekan mereka.

Alvian yang berada di dalam ambulan menatap nanar saudaranya, Alvaro. Terlihat laki-laki itu telah tidak sadarkan diri. Kaos yang melilit di perut saudaranya itu terlihat sudah sangat basah oleh darah.

Tak lama, mereka sampai di rumah sakit terdekat. Decitan bunyi gesekan brankar dengan lantai keramik terdengar nyaring di sunyinya lorong-lorong rumah sakit.

" CEPET DOKTER!!! " teriak Alvian dengan mendorong brankar yang diisi oleh saudaranya.

Brankar yang diisi oleh Alvaro itu akhirnya memasuki ruang unit gawat darurat. Beberapa anggota menunggu di depan pintu ruangan itu.

Tak lama para inti dan beberapa anggota Zenos lain datang menghampiri mereka. Tidak banyak karena banyak dari mereka yang memilih pulang untuk mengobati luka yang cukup serius.

" Obati luka lo dulu Ngga!!!!" titah Erlan melihat luka di lengan Angga.

Angga yang berada di samping Erlan melihat luka di area lengannya. " Nanti, dah kering juga " balasnya.

" Lebih baik kalian pulang " ujar Eza kepada para anggota lain, yang dibalas anggukan kepala. Hingga tersisa lah para anggota inti dan juga Alvian.

" Ada seseorang dibalik pasukan musuh tadi " ucap Erlan kepada mereka yang masih ada di sana.

Eza menganggukkan kepalanya setuju, " Kita cari tau lagi nanti "

Tak lama dokter yang menangani Alvaro keluar dari ruangannya.

Alvian langsung bergegas menemui dokter tersebut. " Gimana dokter? "

Dokter tersebut menghela napasnya pelan, " Keadaannya baik, hanya sedikit kekurangan darah tadi. Namun, itu sudah diatasi. Mungkin sebentar lagi pasien akan siuman. Kami akan memindahkannya di ruang rawat inap " balasnya yang langsung berpamitan kepada mereka.

Brankar dengan membawa Alvaro yang masih tidak sadarkan diri melewati mereka semua. Alvaro akan dibawa ke ruangan rawat inap VVIP.

" Mending kalian semua pada pulang! Biar gua yang jaga Alvaro " ujar Alvian kepada para anggota inti. Melihat luka-luka yang belum diobati di wajah dan beberapa anggota tubuh mereka, ia tidak tega melihatnya.

Erlan menatap jam tangan di pergelangan tangannya. " Gua pulang! Nanti kita kesini lagi " Yang dibalas anggukan oleh Alvian.

" Gua duluan Ian "

" Kalo ada apa-apa kabarin! "

Pamit anggota inti Zenos kepada Alvian. Sebenarnya mereka ingin menunggu Alvaro sadar. Akan tetapi, lebih baik mereka mengistirahatkan tubuhnya sebentar guna memulihkan tenaga mereka yang terkuras habis.

Akhirnya para inti Zenos meninggalkan ruangan rawat inap tersebut.

____

Kali ini para inti Sereix berada di mansion ketua mereka, Shaka. Dengan duduk santai di kamar laki-laki itu dengan berbagai macam makanan yang disediakannya.

" Gua denger Zenos ngelakuin misi bebasin tahanan geng kecil itu " ujar Tian dengan memasukkan makanan ringan berbahan utama kentang ke dalam mulutnya.

" Hmmm, mereka berhasil " balas Putra sambil meminum minuman soda yang menyegarkan.

" Aksavaragos bener comeback " Azriel dengan fokusnya ke arah layar handphone.

DELTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang