HAPPY READING!
JANGAN LUPA MENINGGALKAN JEJAK YAA!
_______
Pagi datang perlahan, saat matahari masih malu-malu menampakkan dirinya. Sinar keemasan bernuansa jingga lembut mulai menyinari bumi, membelai daun-daun yang masih basah oleh embun. Udara masih dingin, namun terasa hangat oleh sentuhan sang fajar.
Di dalam kamar bernuansa pastel yang penuh kehangatan, terlihat seorang gadis masih terlelap, berselimut tebal dan memeluk guling kesayangannya. Wajahnya tenang-seperti tak ingin berpisah dengan dunia mimpinya.
Kriiiiingg...
Kriiingg...
Suara alarm dari meja samping tempat tidur memecah keheningan.
Kenikmatan pagi itu seketika terganggu.Dengan mata masih terpejam, tangannya terulur malas, mematikan suara berisik itu. Setelahnya, ia tetap terdiam beberapa detik-mengumpulkan nyawa dan semangat untuk menjalani pagi yang, menurutnya, terlalu cepat datang.
Hari ini adalah hari pertama kembali ke sekolah setelah libur panjang.
Dan tak seperti biasanya, ia harus menyambut status barunya-siswi kelas XI SMA.Setelah tarik napas panjang dan beberapa detik merenung, akhirnya dia bangkit. Dengan langkah gontai, ia menuju kamar mandi. Mood-nya belum sepenuhnya bangun, tapi tekadnya untuk tidak terlambat-cukup jadi dorongan.
Beberapa jam kemudian...
"Perfect," gumamnya puas saat berdiri di depan cermin, menatap refleksi dirinya yang cantik dengan seragam barunya. Ia mengambil tas ransel putih dan melangkah turun ke lantai bawah.
"Pagi, sayang," sapa lembut sang ibu, yang tengah sibuk menyiapkan sarapan di dapur bersama para pelayan.
ALENA DOMANIO ATLANTA-wanita cantik berusia awal empat puluhan, ibu dari tiga anak. Meski usia tak lagi muda, kecantikannya tak luntur, justru terlihat semakin anggun. Ia dikenal ceria dan lembut, dua sifat yang sangat menurun pada si bungsu-Athena.
"Pagi, Ma," balas Athena, tersenyum manis.
Dengan santai Alena berkata, "Bangunin abangmu itu. Sudah hampir jam tujuh."
"Siap, Ma!"
Athena segera menaiki tangga menuju kamar kakak laki-lakinya.
Klik.
Pintu terbuka, menyuguhkan pemandangan kamar dengan aura gelap yang dominan. Lampu mati, tirai masih tertutup, dan warna dinding hitam-perak menambah kesan misterius.
Di atas ranjang, terlihat sosok laki-laki tertidur terlentang, tubuhnya atletis, dan seperti biasa tidak memakai atasan.
"Abang..." panggil Athena lembut sambil menepuk pipi kakaknya pelan.
Matanya mulai terbuka. Yang pertama ia lihat adalah adik perempuannya, tersenyum dengan wajah menggemaskan.
Cup.
Sebuah ciuman mendarat tiba-tiba di pipi Athena.
"Abanggg!" rengeknya, kesal. Ia paling tidak suka kejutan seperti itu-terutama dari abang yang baru bangun tidur!
SHAKA AFRAQ DOMANIO ATLANTA.
Usianya delapan belas tahun. Kakak kedua Athena. Seorang laki-laki berwajah tampan dengan sifat dingin dan keras, kecuali untuk dua perempuan yang paling ia sayangi di dunia ini: sang ibu dan adiknya, Athena.

KAMU SEDANG MEMBACA
DELTHA
Fiksi RemajaDelano Axtar Tartarus Andreaz Seorang laki-laki keturunan Andreaz, seorang pewaris tunggal, tampan, dan dingin. Sebagai seorang dengan julukan Tartarus itu memang benar. Kejam, dingin, dan tidak mengenal belas kasih ketika ada yang mengusiknya. San...