Chapter 01

29.7K 959 9
                                    

HAPPY READING!

JANGAN LUPA MENINGGALKAN JEJAK YAA!



JANGAN DIBACA DOANG! MINIMAL MENINGGALKAN JEJAK UNTUK MENGHARGAI CERITA INI.








_______

Pagi datang, matahari masih malu-malu untuk menampakkan wujudnya. Sinar hangat mulai menghiasi bumi. Sinar kuning keorangean sangat dominan.

Terlihat gadis cantik masih terpejam dengan matanya. Gadis yang masih bergelut hangat dengan selimut dan guling dipelukannya.

Kringggg

Kringgg

Namun kenyamanan itu hilang dengan suara alarmnya di meja samping ranjangnya.

Ia mulai terbangun dengan melirik alarm yang berisik untuk membangunkannya.

Tangannya tergerak guna mematikan alarm tersebut agar tidak berbunyi lagi. Bangun dari posisi tidurnya, dan mulai membuka matanya perlahan dengan mengumpulkan nyawa untuk ke kamar mandi.

Rasanya sangat malas untuk berjalan ke kamar mandi. Tapi, dirinya harus sekolah. Bukankah ini hari pertama masuknya setelah sekian lama liburan panjang dan masuk sebagai kelas XI SMA.

setelah terkumpul nyawa dan mood untuk mandi, akhirnya gadis itu melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.

Beberapa jam kemudian..

" Perfect, " gumamnya melihat penampilannya, dan langsung mengambil tas gendong putihnya dan turun ke bawah untuk sarapan.

" Pagi sayang " ucap sang mama yang sedang sibuk menyiapkan sarapan untuk keluarganya.

ALENA DOMANIO ATLANTA, seorang wanita yang sudah menginjakkan umur empat puluhan memiliki tiga orang anak. Namun, di umurnya yang demikian tidak mengurangi kadar kecantikan yang dia punya. Bagi orang-orang yang melihatnya, Alena awet muda. Wanita itu memiliki sifat ceria dan lemah lembut dan sepertinya sifat itu turun ke anak bungsunya perempuan.

" Pagi mah " balasnya dengan tersenyum manis ke arah Alena, sang mama.

Dengan masih membantu para maid. " Bangunkan abangmu itu! " titahnya kepada anak gadisnya.

" Siap mah " Dengan segera menaiki tangga menuju kamar abangnya.

Cklek

Pintu terbuka, yang ia lihat pertama kali adalah keadaan kamar yang gelap sangat dominan. Bagaimana tidak? lampu dimatikan dan tirai korden yang belum dibuka. Ditambah dengan cat tembok kamar itu yang berwarna hitam perak.

Terlihat seorang laki-laki berbadan atletis yang tertidur terlentang dengan tidak menggunakan bajunya.

" ABANG ! " panggilnya lembut dengan menepuk kedua pipi abangnya itu.

Merasa ada yang mengganggu tidurnya, ia mulai membuka matanya. Yang ia lihat pertama adalah senyum manis adiknya itu.

Cup

" Abanggg " Rengek Athena saat abangnya ini mencium pipinya. Ia sangat tidak suka mendapatkan serangan tiba-tiba seperti tadi. Apalagi abangnya ini baru bangun.

SHAKA AFRAQ DOMANIO ATLANTA

Kakak kedua dari seorang Athena, berumur 18 tahun. Shaka seorang laki-laki yang bersifat dingin kecuali dengan orang terdekatnya, kejam, tampan tentunya, dan jangan lupa dia sangat menyayangi perempuan dihidupnya tentunya yaitu sang mama dan adiknya perempuannya ini.

DELTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang