Delano Axtar Tartarus Andreaz
Seorang laki-laki keturunan Andreaz, seorang pewaris tunggal, tampan, dan dingin.
Sebagai seorang dengan julukan Tartarus itu memang benar. Kejam, dingin, dan tidak mengenal belas kasih ketika ada yang mengusiknya. San...
Hallo semuanya!! Sebelum membaca aku ingatkan vote dan komen yaa, ramaikan tiap paragraf dan chapternya🧡. Terimakasih
•
•
•
31. CAMPING DAY TWO
Bukan takdir dia yang terlalu miris! Tapi anggapan lo!!
_EzaDomanio
HAPPY READING!!!
___________
Anak-anak telah dikumpulkan untuk melanjutkan kegiatan kita di hari kedua ini. Hari ini, mereka akan mengetahui dan merawat hewan-hewan yang terlindungi dan hampir musnah.
Mengenai 5 siswi hilang tersebut, pihak hutan konservasi bertanggung jawab mencari siswi tersebut sampai ditemukan. Dan karena itu, pihak sekolah memulangkan para siswa di hari ini juga. Mereka akan melakukan kegiatan sedikit mengenai hewan-hewan yang dilindungi. Itupun dilakukan di lingkungan yang berada di tenda.
" Ga ada bukti ada sosok mencurigakan disini! ", Erlan menatap layar ipadnya.
Jika para siswa sedang melakukan kegiatan mereka, berbeda dengan para inti Zenos yang ingin membantu pihak hutan menemukan korban hilang.
Mengenai Angga dan Delano, mereka berdua telah memaafkan. Ah, lebih tepatnya Angga yang meminta maaf terlebih dahulu.
" Arah jam 8 ", ucap Delano yang menatap datar mereka.
" Kita kesana! ", Eza tau maksud ketuanya itu. Pasti di sana ada petunjuk mengenai siswi hilang tersebut.
Mereka berlima akhirnya berjalan mengikuti arah yang dikatakan oleh Delano.
Mereka melangkah demi langkah menapaki jalanan terjal, hutan rimbun, yang disertai kabut menambah kesan angker hutan ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Deon hanya menatap ke depan, tidak berani menatap ke samping. Langkah kaki mereka seakan terdengar, dengan suara burung gagak yang terdengar mistis.
Deon menelan ludahnya kasar, didepan sana ada burung elang besar yang menatapnya tajam. Apa-apaan itu burung, berani sekali menatapnya seperti itu.
Berbeda dengan Deon, Delano tersenyum tipis melihat burung peliharaannya berada di sini. Dengan cekatan kaki burung tersebut bertengger gagah di bahu tegap laki-laki itu.
" Njir tu burung sama aja kek yang punya! burung goblok!!", cibir Deon yang sangat kesal dengan burung itu. Burung elang tersebut menatapnya tajam sampai saat ini.