Chapter 12

15.7K 473 4
                                    

JANGAN LUPA VOTE DULU KAWAAN!! HUHUHU
KAWAN I YANG BAIK HATI DAN TIDAK SOMBONG









HAPPY READING!!

🕊

__

" sampai kapan kamu menyembunyikannya Ata? " tanya seorang wanita paruh baya kepada suaminya.

Laki-laki yang cukup berumur itu menatap istrinya, " sampai pada waktunya "

Wanita itu menghela napasnya kasar, selalu saja begini. Apa pengaruh itu akan baik selamanya? Bagaimana jika kejadian dulu terulang kembali.

Seakan tau yang dikhawatirkan istrinya, " Jangan ragu istriku, semua akan baik-baik saja! " katanya menenangkan.

" Bagaimana aku baik? Jika mereka kembali? Mereka pasti mengetahuinya? Mereka licik? "

" Aku tau itu, aku akan menjaga yang seharusnya aku jaga! Kejadian dulu tidak akan terulang kembali "

" Bagaimana aku percaya? M-mereka telah membunuh keluarga anakku? " Wanita itu mulai terisak, mengingat kejadian yang mengenaskan menimpa keluarga anaknya.

Dia memiliki dua orang anak laki-laki, mereka semua sudah berkeluarga. Anak kedua mereka yang telah menikah dan telah mempunyai bayi laki-laki harus mati terbunuh karena sebuah dendam.

Keluarga itu mati mengenaskan, hal itu begitu duka yang sangat menyakitkan baginya.

Ia harus kehilangan anak, mantu, dan cucunya.

" Renata! jangan pernah memikirkan tidak-tidak! Hapuslah air matamu!! " titah sang suami yang melihat istrinya telah menangis.

Ia sangat tau, kejadian itu duka yang mendalam bagi dirinya dan istrinya. Maka dari itu ia sangat menjaga dari jauh apa yang seharusnya ia jaga.

___

" Penerbangan 5 menit lagi tuan " Kata tangan kanan, john kepada tuannya.

Mereka sedang berada di dalam perjalanan untuk melakukan penerbangan.

Tampak puluhan laki-laki kekar dengan pakaian hitam mengintari sebuah jet. Tidak ada orang berlalu lalang, tempat itu di sunyikan.

Mobil hitam mewah berhenti tepat di depan pintu tangga jet.

Laki-laki pakaian hitam yang ada disana, langsung membukakan pintu. Ketika sebuah kaki keluar dari mobil, semua laki-laki berpakaian hitam itu menunduk.

Aura tuan mereka sangatlah pekat bagi mereka. Aura gelap, tegas dan kejam sangat dominan di wajah laki-laki itu.

Pakaian formal dengan balutan jas hitam dengan kemeja putih menambah aura yang terlihat dari laki-laki itu. Katanya tampan tapi kejam.

Langkah kaki itu mulai memasuki jet pribadinya, ketika sudah siap jet itupun lepas landas.

" M-aaf t-tuan saya harus mengatakan ini " John yang tampak takut mengatakan sesuatu kepada tuannya.

Laki-laki yang disebut tuan, menoleh " Katakan!! " katanya dengan tegas dan dingin.

" T-tuan Aql memporak-porandakan gudang  senjata itu lagi tuan "

Sial!!, kau ingin menjemput kematianmu dengan cepat tuan Aql, batinnya tersenyum miring.

John yang melihat tuannya sedikit bergedik ngeri, ia tau mereka hanyalah hama kecil bagi tuannya. Mencari gara-gara dengan tuannya hanya akan mendatangkan dengan kematian saja, pikirnya.

DELTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang