Chapter 32

7.9K 211 1
                                    

Hallo semuanya!! Sebelum membaca vote dan komen terlebih dahulu ya! Ramaikan tiap chapternya! 🧡

HAPPY READING!!!

____

Akhirnya para siswa-siswi ADHS telah sampai di sekolah mereka dengan selamat. Telah banyak orang tua yang datang menjemput anaknya.

Berbeda dengan mereka, justru dua orang berbeda gender ini menaiki mobil yang dikirim oleh anak buah Delano.

Athena tidak berani mengeluarkan suara, hingga hanya keheningan yang tercipta. Kakinya pun sedikit lebih baik, karena laki-laki di sebelahnya pas di tenda tadi.

Sedangkan Delano melirik gadis itu dari ekor matanya. Apa yang dipikirkan oleh otak mungil itu? membuat nya menggelengkan kepalanya.

Tetapi mobil itu tiba-tiba berhenti membuat Athena tersadar dari lamunannya. Ia melirik laki-laki yang disebelahnya ternyata sedang menatapnya intens.

Delano menautkan alisnya, " Kasih tau! ", pernyataan yang perlu jawaban.

Athena tersentak ternyata laki-laki ini sangat ingin tau. Apakah ia akan menceritakannya atau tidak?

Delano menarik dagu gadis itu guna menatap dirinya, mengamati manik mata Hazel itu dengan seksama. " Cerita yang jujur! ".

Athena mengedipkan matanya berulang, ia menghela napasnya pelan. Kemudian beralih mengambil tangan kekar itu untuk melepas dagunya.

Flashback on

Athena yang berlalu meninggalkan kegiatan yang dilakukan oleh sekolah dengan tujuan kamar mandi.

Namun, ketika telah selesai dari ruang kecil itu matanya tiba-tiba menangkap sosok misterius ke arah hutan. Dengan langkah beraninya, ia mengikuti orang tersebut tanpa ketahuan.

Kemana orang itu, batinnya.

Dirinya telah kehilangan jejak orang itu, kakinya terus menapak berjalan menyusuri hutan. Sampai terlihatlah segerombolan orang dengan 4 orang siswi. Ia hanya melihat apa yang dilakukan oleh orang-orang tersebut. Alangkah terkejutnya Ia, ternyata mereka melakukan pelecehan terhadap siswi-siswi itu.

Athena tak menyangka akan menyaksikan aksi panas tersebut.

Sial gua ga bawa HP! , batinnya merutuki dirinya sendiri.

" Thank's bos! Lo kasih tau kita! ", ucap mereka ketika melihat sosok bertopeng ke arah mereka.

Laki-laki bertopeng itu tersenyum samar, lalu membuka topengnya dan melihat kelakuan anggotanya.

" Jangan ceroboh!! ", ujarnya lalu memakai topengnya lagi dan meninggalkan mereka.

Dia.., batinnya melihat itu.

Athena mendekap mulutnya, Ia tidak boleh ketahuan oleh mereka semua. Ia harus bersembunyi di balik pohon besar menjulang ini.

Athena mengatur napasnya, Ia tak ingin menodai banyak matanya melihat adegan tak senonoh tersebut.

Setelah sekian lama menunggu, menoleh ke arah mereka tadi. Namun, sepertinya mereka telah meninggalkan area ini. Ia bernapas lega sedikit. Hatinya merasa iba, melihat keempat gadis itu.

DELTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang