Chapter 21

11.9K 324 0
                                    

HAPPY READING!!!




___

Terlihat beberapa siswa berkumpul di sebuah tempat di sekolah yang seperti gudang. Di desain dengan sedemikian rupa, hingga ruangan itu terlihat sedikit mewah dan keren.

Kursi, sofa, meja bahkan kulkas besar yang diisi penuh dengan makanan disediakan disana. Ya, ruangan itu adalah markas kecil Zenos di sekolah. Memang dari luar terlihat gudang, namun ketika masuk ke dalam akan terlihat bagus.

Mereka membuat ruangan itu tak lain hanya untuk tempat kumpul anggota mereka. Membeli makanan minuman dari uang kas yang setiap bulan mereka keluarkan.

" JUMIT ANJINGG!!!" umpat Dio salah satu anggota Zenos ketika sedang asyik tidur tiba-tiba penciuman nya terganggu dengan bau kaos kaki yang sangat bau.

" HAHAHAA " Tawa mereka melihat Dio.

" ALFA SIALANN!! SETAN LO!! " sarkas Dio tak terima.

Alfa telah menggangu waktu tidurnya, sudah bagus-bagus dirinya tertidur nyenyak dan bermimpi indah namun hilang begitu saja.

Sedangkan pelaku sudah lari keluar ruangan menghindari dampak buruk yang akan terjadi.

" Ta!! Ambil makanan dong laper gua " titah Salman anggota Zenos kepada rekannya.

" Bentar, yae lah "

Brak

" ANJIRR!!! ngangetin ajaa! " ucap pelan mereka yang ada didalam ketika dobrakan pintu yang ternyata pelakunya adalah anggota inti mereka.

" Widih!! Baru datang aja gua udah disiapin makanan nih! " Senyum Deon melihat meja yang telah tersedia makanan dan minuman.

Sontak mereka mendengus malas, " BUAT KITA LAH!! " ucapnya salah satu dari mereka ngegas.

" Yaelah! Buat gua juga dong berarti!!" Kata Deon dengan langsung mengambil makanan tersebut.

" No!! Nanti ada balap mobil kita ikut? ” celetuk Angga kepada ketuanya.

" Ngga!! "

Angga mengenyit heran, baru kali ini Delano menolak balapan mobil.

" Tumben bos? ” penasaran angga.

" Eza "

Eza yang merasa disebut mengalihkan pandangannya ke arah Delano. Yang sialnya hanya ada tatapan tajam yang ia dapatkan.

" Gua!? Nggak! " tolak Eza mentah-mentah.

" Lo aja lagi ngga! Mereka berdua kaga mau! " celetuk Deon.

Memang Angga cukup hebat dalam mengendarai mobil. Namun, ia juga sangat malas untuk balapan.

" Kaga mau gue! " balasnya.

" LO!! " kata Delano kepada Angga.

Angga ingin menolak, namun melihat ancaman yang keluar dari Delano ia hanya membuang arah pandangan dan menghembuskan napasnya. " Ya gua!! "

" Erland mana?? " tanya Dio yang tidak melihat Erland bersama mereka.

" Urusan cewe biasa! " Balas Deon yang dibalas anggukan kepala mengerti.




____

Tak terasa bel istirahat sekolah telah berbunyi sedari tadi.

Tampak seorang gadis dengan rambut yang tergerai indah, dengan body goalsnya, dan jangan lupakan senyum bagi orang yang menyapanya.

DELTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang