Chapter 22

11.4K 367 51
                                    

HAPPY READING!!!




___

Satu bulan telah terlewati. Di markas zenos, terlihat mereka membicarakan sesuatu yang serius disana.

Teror ancaman yang mereka dapatkan terus saja datang menghampiri mereka. Tidak hanya mereka, tetapi orang di sekitar mereka juga menjadi sasaran.

Menyerah dan mati, itulah kalimat yang selalu ada dalam teror yang mereka dapatkan.

Anggota Zenos mengeluh akan hal ini, karena orang disekitar mereka yang terkena dampak akan hal ini.

" Kita udah ngumpulin semua buktinya dengan jelas! Orang neror kita semua hampir sama!! " celetuk Angga dalam rapat kali ini.

" Apa ini ada hubungannya sama kembalinya aksavaragos!? " tanya anggota.

" Gua rasa iya, emang bukti belum sepenuhnya mengarah ke mereka. Tapi, kedatangan mereka penuh dengan teka teki " ucap serius.

Deon akan berbicara sangat serius jika dalam situasi genting seperti ini. Bahkan ia sangat brutal, jika ada yang mengusik ketenangannya.

" Mereka belum menampakkan dirinya secara terang-terangan!! " Deon sambil meminum minumannya.

" Kita war ajaa sama aksavaragos ” celetuk salah satu anggota Zenos.

Lontaran itu membuat Angga tersentak, menggeram mendengar kalimat itu. Bayang-bayang kejadian dulu spontan berputar di kepalanya.

" Jaga omongan lo! " sentak Eza yang melihat reaksi Angga. Ia tidak ingin gegabah sehingga sepasang nyawa dipertaruhkan sebagai ganti akibat kecerobohan dulu.

" Bastard!!! " Decih Delano menatap tajam anggotanya yang berani berbicara demikian.

Pemuda itu berdiri dari duduknya, mengedarkan pandangannya ke seluruh anggota Zenos. Rahangnya mengeras, tangannya terkepal erat dengan urat-urat jangan yang mulai terlihat di lengannya.

" Gua yang mimpin rapat ini! Dan itu ada aturannya!! " Geraman rendah Delano namun sangat terdengar karena keadaan yang sangat hening.

Mendengar itu, mereka merasa kalut untuk berbicara dan hanya bisa menunduk.

" GUA DISINI LEADER OF ZENOS!!  "

" Gua mau kalian nyuarakan!! A rule that is deeply embedded and sacred!!!!" Dengan aura intimidasi dan kepemimpinan yang mendominasi ruangan.

Membuat mereka tegang, namun sontak mereka langsung melantangkan aturan sakral yang telah mendarah daging sejak awal menginjakkan diri sebagai bagian dari Zenos.

Aturan adalah perintah! Jika dilanggar pasti ada konsekuensinya. Pengkhianatan, apa lagi?

" Face it together! No betrayal! Don't die a loser! Defend every truth! "

Lantang mereka semua dengan tegas tidak ada keraguan didalamnya. Rules yang membawa mereka terikat sakral menjadi bagian dari Zenos.

Lantangan tersebut menggema didalam ruangan. Menggemparkan dan membuat kobaran panas menguar dalam tubuh mereka masing-masing.

Zenos didirikan oleh Delano sendiri bersama teman-temannya yang ingin mewujudkan mimpi mereka sewaktu kecil guna membentuk geng motor.

Geng motor yang kental dengan kepeduliannya, keberingasannya, dan kekompakkannya.

Saat SMP Zenos mulai masuk merembak dimulai banyak orang yang mulai berminat masuk ke dalamnya.

Namun sialnya, masalah besar datang dulu. War besar yang cukup menelan korban sahabat mereka sendiri.

DELTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang