HAPPY READING!!
___
Kringggg
Kringggg
Deringan bel sekolah berbunyi terakhir kalinya dihari ini yang menandakan waktu pulang.
" Thena, keknya pelipis lo sedikit lecet " Ucap Alya kepada Athena sambil memperhatikan pelipis gadis disebelahnya.
Athena yang sedang memasukkan bukunya ke dalam tas, " Gua gapapa " Balasnya dengan tersenyum tipis.
" Lo sih bebel ga mau diobatin " omel Alya kepada sahabatnya itu.
" Gapapa Al, sampai rumah gua bakal obatin. Gua duluan ya! " ujar Athena sambil berjalan meninggalkan sahabatnya, Alya.
Mendengar itu, Alya hanya menggelengkan kepalanya.
Athena berjalan menyusuri lorong dengan sedikit berjalan cepat. Ia telah berjanji dengan kekasihnya untuk ikut bersamanya sekarang. Namun, guru yang mengajar dikelasnya sangat lama sekali.
Melihat mobil yang dikenalnya, ia tersenyum tipis dan menghampirinya.
" Maaf El, aku lamaa " ucap Athena dengan rasa bersalah kepada Delano yang sedang bersandar di jok mobilnya dengan kacamata hitam yang bertengger dihidungnya.
Merasa gadisnya telah datang, Delano membuka kacamatanya dan bangun dari bersandarnya. Matanya menatap gadis yang sedang duduk di sampingnya.
Athena yang ditatap sedemikian sedikit salah tingkah. Apa ada yang berbeda dengan dirinya? Batinnya.
" E-el- " Ucapan Athena terpotong dengan pertanyaan Delano.
" Pelipis kamu kenapa?? " Tanyanya dengan memperhatikan pelipis yang sedikit lecet di di dekat alis gadisnya.
Athena menghembuskan napasnya pelan, " Gapapa El, cuma luka kecil " ucapnya sambil menggelengkan kepalanya.
Delano menautkan alisnya, tangannya terulur mengelus lembut surai gadisnya " Jawab jujur Athena! " Katanya lembut namun menekankan.
Athena samar-samar menatap mata tajam lelaki dihadapannya. Namun, perlahan mata indah tersebut mendongak, menatap manik mata tajam dan tegas tersebut " Tadi ga sengaja kena lempar bola, tapi aku gapapa ini cuma luka kecil " ucapnya sambil tersenyum tipis.
Delano mengambil sesuatu dari kantong celananya, " Sinian " titahnya kepada Athena agar gadisnya mendekatkan wajahnya ke dirinya.
" Aku ajaa " pintanya, tidak lain tidak bukan hanya jantungnya tidak baik jika wajahnya sedekat itu dengan Delano.
Athena tau apa yang diambil oleh lelaki dihadapannya ini yaitu salep. Pikirannya, apa Delano mengetahui yang sebenarnya? Mengapa ia seperti telah mempersiapkannya?. Tidak mau memikirkan hal tersebut, ia sedikit menggelengkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DELTHA
Fiksi RemajaDelano Axtar Tartarus Andreaz Seorang laki-laki keturunan Andreaz, seorang pewaris tunggal, tampan, dan dingin. Sebagai seorang dengan julukan Tartarus itu memang benar. Kejam, dingin, dan tidak mengenal belas kasih ketika ada yang mengusiknya. San...