Chapter 23

10K 310 8
                                    

HAPPY READING!!

___

Keesokan harinya, awan hitam menghiasi langit. Sinar matahari tampak sangat sedikit menyinari bumi. Tiupan angin yang membawa hawa sejuk terasa menyentuh kulit.


Namun, berbeda suasana yang dirasakan di markas Zenos. Mereka terlihat menahan  emosi yang meluap-luap. Bagaimana tidak? Markas mereka tiba-tiba di serang lagi oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan Aksavaragos. Terlihat di slayer kepala yang mereka gunakan saat penyerangan.

Tak lupa sebuah tulisan " MATI!!" pada kertas yang dituliskan dengan darah merah kental yang segar.

Lemparan-lemparan batu yang merusak fasilitas depan markas membuat semua anggota Zenos geram.

" AKSAVARAGOS BENER MUNCULIN BATANG HIDUNGNYA!!! " Seru Eza kepada mereka, anak Zenos yang sedang berada di markas sambil membawa lembaran kertas tersebut.

Ia benar-benar yakin dengan itu, ia begitu kenal dengan anak buah mereka. Namun, satu dipikirannya apa yang menyebabkan Aksavaragos berseteru dengan Zenos lagi. Apakah dendam yang belum terbalaskan? Ah, rasanya yang seharusnya mempunyai dendam ialah Zenos yang harus kehilangan nyawa sahabat mereka dulu.

" Apa yang buat mereka bersitegang lagi dengan kita? " tanya Deon.

" Lo bener yon! Aksavaragos dulu hilang bak ditelan bumi. Permasalahan mereka sepertinya udah selesai dengan kita. Dengan membunuh satu nyawa yang berarti bagi kita, dendam mereka udah terbalaskan?" balas Erland dengan sedikit memelankan suaranya, ia takut jika Angga mengetahui ini.

" Apa mereka mau kita tunduk atau musnah? " Ucap salah satu anggota.

" Gua rasa ada orang lain dibalik ini, lo semua denger kan pak ketu ngomong apa? Focus on target!! " ucap salah satu anggota Zenos yang langsung mendapat persetujuan dari mereka.

" Dunia permainan teater yang memanipulasi " Suara bariton serak-serak yang sangat mereka kenali.

Karena suara tersebut, sontak mereka menoleh ke asal suara. Ternyata benar, sosok pemimpin mereka telah datang di tengah-tengah mereka.

" Urus markas!! " titah Delano kepada Eza yang dibalas anggukan kepala oleh lelaki itu.

" Kita harus gimana lagi no? " tanya Deon kepada sahabat sekaligus ketuanya itu.

Tanpa menjawab pertanyaan yang diajukan anggotanya, Delano melemparkan sebuah memori card kecil di meja yang berada tepat di tengah mereka.

Seakan paham apa yang harus dikerjakan Erland langsung saja mengambil card kecil tersebut untuk dihubungkan dengan macbook yang berada di meja. Macbook tersebut telah terhubung dengan layar projector yang tepat berada di depan mereka semua.

Sebuah foto-foto dan beberapa video terlampir dalam file tersebut.

" GILAA!! " ucap para anggota yang tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

" Ternyata bener! Aksavaragos telah kembali" Gumam Erland pelan.

" BANGSAAT!!! " umpatan yang keluar dari mulut mereka.

File tersebut berisi sebuah rekaman video markas aksavaragoa beserta foto-foto anggota mereka. Ternyata mereka telah datang kembali sejak satu tahun yang lalu.

Namun, ada satu video yang membuat mereka sangat geram. Sampai-sampai, mereka masih belum sepenuhnya percaya dengan ini semua. Bahkan sampai menggelengkan kepalanya tanda menolak kebenaran yang terjadi.

DELTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang