Chapter 34

17K 375 130
                                    

HAPPY READING!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING!!!

34. Enemy encirclement

• • •

Seorang duduk angkuh di kursi tersendiri yang berada di sebuah ruangan. Mata tajamnya menelisik semua orang yang berada di sana. Aura mencengkam tidak terhindarkan dari orang itu.

" Hari ini kita menuju pegunungan itu. "

Dia Arya, laki-laki yang yang menginjak kepala empat. Dengan badan atletis dan juga gagah rupawan.

" Kita akan berangkat melalui jalur darat! Agar sedikit menimbulkan kecurigaan. "

" Jalur darat membutuhkan waktu 3-4 hari. "

" Siapkan semuanya. " ujar Arya yang diangguki oleh anak buahnya.

" Shaka!! Atur mereka agar menjaga mansion dari segala sisi. " ucap Arya kepada putranya, Shaka. " Mereka harus lebih cepat diam di neraka. " Setelah mengatakan itu, ia menatap kosong ke depan. Algio telah membunuh saudaranya. Seharusnya ia memiliki seorang saudara dan keponakan namun orang tersebut telah membunuh keluarga adiknya.

Semoga tidak ada nyawa yang di korbankan kali ini, batinnya berharap.

• • •

Bodoh

Maki Delano yang baru mendengar kabar mengenai kejadian yang dialami oleh sang kakek.

Anak buah kakeknya mengabarkan, bahwa sang kakek ingin ke mansion nya, mansion Dewa.

Namun naas, di tengah perjalanan segerombolan pakaian hitam yang menutupi seluruh badannya mengepung mobil yang diisi oleh sang kakek.

Antoni yang dikawal dua mobil yang berisi para anak buahnya kalah dengan segerombolan orang-orang itu. Sampai akhirnya kakeknya terkena tembak berulang kali di bagian tubuhnya.

Bohong jika Delano tidak mengkhawatirkan kakeknya. Seegois-egoisnya sang kakek, di lubuk hati paling dalam ia menyayanginya. Dari kecil, ia telah dituntut dengan semua senjata dan bela diri oleh kakeknya. Jika tidak berhasil mempelajarinya maka ia akan dihukum cambuk olehnya. Selain dari bawaan gen nya, sifat Delano telah terbentuk dari kebiasaan sang kakek. Sampai akhirnya terbentuk kepribadian lain dalam dirinya. Alze dan Leviathan yang terbentuk dari kebiasaan yang dilakukan sang kakek.

" Dimana?? ".

" Rumah sakit Mr. Andreaz keadaannya kritis tuan ".

Delano langsung berjalan dengan langkah lebar menuju rumah sakit yang ditunjukkan Oleh anak buahnya.

Setelah beberapa menit, akhirnya ia sampai di depan ruangan icu yang diisi oleh sang kakek. Di depan ruangan itu telah ada ibunya yang menatap khawatir ke arah pintu, dan ayahnya yang hanya mengekspresikan datar di wajahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DELTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang