ℬȺ⁝ǂ⁝Kejujuran

461 16 1
                                    

#27

Jangan lupa vote and komennya yaaaa

Happy Reading...

*****

Sinar mentari memasuki celah-celah ruangan ini. Sinar tersebut sangat cerah, namun tak membuat perempuan yang sedang bergelung dengan selimutnya itu terusik.

Hari ini sekolahnya libur. Hari libur adalah hari yang sangat dirindukan para murid, tak terkecuali Keyshia sendiri.

Ia ingin menggunakan waktunya hanya untuk tidur. Namun, semuanya itu harus berakhir. Ada seseorang yang terus menerus menelponnya.

Dirinya sungguh tidak suka jika ada yang menganggu tidurnya, contohnya saat ini. Kalau saja dirinya tidak diancam Darell untuk tidak mengaktifkan mode silent-nya, pasti ia akan mematikannya.

Dengan rasa malas, ia meraih ponselnya yang berada di nakas dan menerima panggilan tersebut.

"Pagi, Queen"

"Hmm"

"Masih tidur ya?"

Keyshia berdecak sebal. Ingin rasanya ia mencabik-cabik wajah Raka, karena tidak segera to the point.

Terdengar kekehan dari seberang.

"Baiklah-baiklah. Kapan mau kembali seperti dulu?"

Perempuan iu terdiam. Selain nyawanya belum terkumpul semua, ia juga bingung harus menjawab apa. Tidak bisakah lelaki itu membahasnya nanti siang saja.

"Gatau"

"Ayolah, Queen. Bucinmu pada Darell membuatmu jadi seperti ini, hmm?"

"Jangan bawa-bawa dia!"

Raka tertawa. "Lalu mau kapan?"

"Secepatnya"

"Baiklah, kutunggu kabar baiknya"

Tut. Raka mematikan panggilannya sepihak.

"Kok jadi dia yang matiin, harusnya gue," kesal Keyshia seraya menghempaskan ponselnya kasar di kasur.

Ia menenggelamkan wajahnya di bantalnya. Banyak sekali hal-hal yang masuk di pikirannya. Hingga rasanya kepalanya ingin pecah saat itu juga.

Jika dirinya kembali seperti dulu, mungkinkah Darell masih menerimanya? Bagaimana jika dia meninggalkannya?

Ah, memikirkan semuanya membuatnya menjadi pusing. Ia akan berendam sebentar untuk menghilangkan semua pikirannya.

Setelah tiga puluh menit berlalu, Keyshia keluar dari kamar mandinya. Tubuhnya merasa lebih segar dari sebelumnya.

Ia mengecek ponselnya, dan memiliki banyak sekali panggilan tak terjawab dari bundanya.

Keyshia mengernyitkan keningnya. Tumben sekali bundanya menelponnya beberapa kali dan sepagi ini. Tak lama terdapat notif pesan dari bundanya. Dengan segera dirinya membukanya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐁𝐀𝐃 𝐀𝐍𝐆𝐄𝐋 [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang