ℬȺ⁝ǂ⁝Chamomile

357 14 0
                                    

#19

Happy Reading...

*****

Hari ini adalah pembagian raport semester pertama. Bagi para siswa kelas sepuluh, tentu akan merasa khawatir. Takut nilainya menjadi lebih buruk dibanding dengan saat SMP.

Terlebih lagi untuk orang tuanya yang terlalu menekan anaknya untuk selalu berada di peringkat pertama. Pasti hal itu menjadikan anak tersebut terbebani.

Padahal yang perlu diterapkan dalam prinsip kehidupan adalah nilai bukan diatas segalanya.

Karena, ketika kita sudah terjun di dunia kemasyarakatan bukan berapa nilai kita di sekolah yang ditanyakan, melainkan bagaiamana cara kita menghadapi permasalahan dalam bermasyarakat.

"Bunda nanti datang ambil raport Keyshia, kan?" tanyanya seraya menuruni anak tangga.

"Jangankan pengambilan raport, undangan mengenai pelanggaran dari BK juga Bunda datang"

Keyshia terkekeh. "Tapi nilai Keyshia kayaknya bagus kok, Bund"

"Iya nilai kamu bagus tapi kelakuan kamu tetap minus. Plus tambah minus jadinya nol, alias sama aja. Percuma, Key."

"Maafin, Keyshia" ujarnya seraya memeluk Fanya.

"Bahkan Bunda sampai bosen denger permintaan maaf kamu, tapi kamunya nggak berubah"

Keyshia bergeming ditempatnya. Ia mengingat kembali kelakuannya saat masih sekolah SMP.

Sedari SMP, setiap Fanya pulang menghadap guru BK di sekolahannya, ia selalu meminta maaf.

Fanya selalu memaafkannya, dan juga memberinya petuah panjang kali lebar, namun Keyshia tetaplah Keyshia yang tidak akan bisa berubah sifatnya.

"Udah jangan sok merasa bersalah gitu mukanya, gak cocok!" ujar Fanya ketika melihat wajah putrinya yang terlihat bersalah.

"Tadi Keyshia udah beneran ngerasa bersalah loh, Bund," kesal Keyshia.

"Ngerasa doang kan, tapi gaada niatan benerin akhlak"

Keyshia tersenyum. "Iya sih, Bund."

"Udah sana berangkat, nanti kesiangan!"

"Keyshia berangkat, Bund. Assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam"

Keyshia keluar dari rumahnya. Kebetulan satpam di rumahnya tidak ada, jadilah ia membuka pagarnya sendiri.

"Morning," sapa seseorang.

Keyshia menoleh. Ternyata sang pemilik suara adalah Fellisya. "Tumben pagi-pagi ke sini"

"Sengaja. Pengen aja berangkat bareng bertiga," ujar Fellisya.

"Siapa? Rasya?" tanya Keyshia.

"Yups"

Keyshia berfikir sejenak. "Gue mau, asal gue yang nyetir"

Fellisya memundurkan tubuhnya. "Nggak dulu deh, gue masih pengen nerima raport"

"Kenapa?"

"Soalnya lo kalau bawa mobil kayak ngajak ke rahmatullah"

"Sialan"

Sedangkan di dalam mobil, Rasya merasa dongkol. Bisa-bisanya kedua insan itu malah mengobrol, sedangkan dirinya ditinggal sendirian di dalam.

Tin!

Mereka berdua menoleh.

"Woy, bukannya berangkat malah ghibah!" teriak Rasya.

"Buru masuk, gue aja yang bawa mobilnya," lanjutnya.

𝐁𝐀𝐃 𝐀𝐍𝐆𝐄𝐋 [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang