#31
Sesuai dengan judul partnya, di sini aku mulai munculin konflik tipis-tipis dulu
Pemanasan wkwk
Tapi aku gak suka konflik yang berat kok, jadi nanti konflik ceritanya ringan banget
Happy Reading.....
Jangan lupa vote and commentnya
-----
Setelah kepergian Keyshia dan Rasya, Darell kembali berkutat dengan bukunya. Tak lama setelah itu, datanglah seorang wanita yang tiba-tiba duduk di depannya.
Darell mendongakkan kepalanya. Ternyata Fellisya. Ia mengabaikannya dan kembali fokus dengan pekerjaan awalnya.
Setelah cukup lama Fellisya didiamkan oleh Darell, kini ia yang membuka suara.
"Kak Darell?" panggilnya. Darell merespon dengan menaikkan salah satu alisnya.
"Kak, aku mau minta waktunya sebentar"
"Gue sibuk"
"Sebentar aja kak!" Fellisya memegang tangan Darell yang berada di meja, namun langsung di tepis olehnya.
"Tiga menit. Waktu dimulai dari sekarang!"
Darell membuka ponselnya lalu mengatur timer untuk tiga menit.
Fellisya yang melihat hal itu hanya bisa tersenyum. Ia membuka suara.
"Kak aku di sini cuma mau minta maaf"
"Bukan ke gue tapi ke Keyshia"
"Aku udah minta maaf ke dia, Kak tapi dia malah marah-marah gak jelas. Bahkan dia nampar aku, katanya itu balasan aku karena udah nampar dia waktu itu"
Darell menatap lurus ke depan. "Harusnya lo tau sifat Keyshia yang bakal balikin apa yang dia dapat"
"Tapi kalau kak Darell ada di posisi aku waktu itu pasti bakal ngelakuin hal yang sama kak. Rasa marah dan kecewa itu muncul bersamaan. Aku gak bisa ngendaliin semuanya!"
"Terus mau lo gimana?"
"Aku ingin menghilangkan perasaan bersalah ini, kak. Aku gak ingin terus-terusan bermusuhan dengan sahabat aku sendiri. Pasti kak Darell paham gimana rasanya ngerasa asing dengan orang yang kita sayang. Makanya, aku meminta maaf sama Keyshia dan Kak Darell juga. Meskipun sepertinya Keyshia gak bakal mau kembali sahabatan sama aku, tetapi seenggaknya masih bisa berteman. Aku minta tolong Kak Darell sampaikan permintaan maafku ke Keyshia untuk yang kesekian kalinya, Kak!"
Fellisya menghapus air matanya. Ia mengeluarkan keluh kesahnya seraya menangis. Hal itu membuat Darell iba kepadanya. Bagaimanapun mereka berdua pernah melewati masa-masa bersama.
Lelaki itu memberikan sapu tangan untuknya. "Udah jangan nangis!"
Gadis itu mendongakkan kepalanya. Ia terkejut karena perlakuan Darell.
Ia tak menyangka Darell masih perduli dengannya.
Keterkejutannya membuat Fellisya terdiam. Ia tak segera mengambil sapu tangan tersebut. Darell langsung meletakkannya di meja.
"Makasih, Kak. Aku duluan" Fellisya mengambil sapu tangan tersebut. Ia keluar dari perpustakaan dengan senyum miring yang tercetak di wajahnya.
*****
"Keyshia?"
Sang pemilik nama menoleh. Ia mendapati Darell yang sedang menuju ke arahnya.
Darell memanggilnya dengan nama seharusnya membuatnya senang, karena dirinya menginginkan lelaki itu memanggilnya dengan namanya saja. Namun, mengapa rasanya sangat aneh untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐀𝐃 𝐀𝐍𝐆𝐄𝐋 [On Going]
Genç Kurgu"Tidak semua hubungan yang diawali dengan perselingkuhan akan berakhir hancur." ~Bad Angel Keyshia Ruby Anderson, termasuk jajaran mostwanted di SMA Highlight dari kelas X. Ia merupakan siswi trouble maker, namun memiliki otak yang cerdas. Banyak ya...