{09}

128 0 0
                                    

Mereka yang sudah lumutan dari tadi menunggu Steven dan zakia yang tak kunjung datang.

"Ck, ini bocah kemana dah kita udah lumutan di sini" kesel brayan.

"tau nih mereka kemana sih, kita di sini kaya orang gila tau duduk-duduk doang" celetuk Samuel.

"Coba li, lu telpon zakia mereka jadi ke sini apa kagak" saran Amel.

Lia mengangguk kecil ia pun langsung menelpon zakia tapi tak ada jawaban dari zakia, lia mulai khawatir karena tak biasanya zakia tak menjawab telepon darinya.

"Gimana? Tanya Amel, penasaran.

"Ga ada jawaban, duh gimana nih gua mulai khawatir sama mereka" ujar Lia.

"Coba lagi li" ucap Samuel.

"Oke" jawab lia.

"Sama aja ga aktif handphonenya" ucap lia.

Di sisi lain

Zakia yang kini sedang mondar-mandir menunggu dokter keluar dan berdoa semoga Steven Gapapa, setelah beberapa menit akhirnya dokter pun keluar.

Ceklek

"Apakah anda adalah pacar dari pasien?" Tanya dokter.

"Hah? Pacar?"

"Iya anda pacarnya kan?" Tanya lagi dokter.

"E—iya dok"

"Oh ya, gimana keadaan Steven dok?" Tanya zakia, khawatir.

Dokter menghembuskan nafas berat, "pukulannya terlalu keras di bagian belakang, tapi kamu ga usah khawatir itu udah kami urus" jelas dokter.

"Baik dok, apa saya boleh masuk?" Tanya zakia.

"Buat saat ini sepertinya jangan ada yang masuk ke kamar pasien, pasien harus butuh istirahat tapi kalau kamu mau lihat keadaanya boleh tapi hanya sebentar" jawab dokter.

"Baik dok, makasih"

"Sama-sama, kalau gitu saya permisi dulu" ucap dokter.

Zakia mengangguk cepat, dokter pun langsung meninggalkan zakia. baru saja ia ingin masuk tiba-tiba ada yang memanggil nama zakia

"Zakia" panggil seseorang.

Zakia langsung melirik ke sumber suara yang memanggilnya, ia terkejut melihat seseorang yang berjalan ke arahnya.

"Sayang" panggil orang itu.

"Bunda" jawab zakia, zakia langsung memeluk Alexa dan menangis di pelukannya.

"Hey kamu ngapain disini nak, siapa yang sakit, apa kamu yang terluka sayang?" tanya alexa, khawatir dan membalas pelukan zakia

Zakia menggeleng cepat, cewe itu langsung melepas pelukan Alexa. "Aku gapapa bunda, tapi teman aku yang terluka" jelas zakia.

Alexa menghembuskan nafas lega, ia langsung melirik ke arah kamar steven. "Itu teman kamu sayang?" Tanya alexa. Zakia mengangguk, alexa langsung memegang wajah zakia dan mengelap airnya.

"Kamu tenang aja ya sayang, teman kamu pasti kuat, dan kamu jangan khawatir bunda akan bantu teman kamu" ucap alexa, menenangkan hati zakia.

"Ya udah, apakah kamu mau masuk?" Tanya alexa.

"Iya bunda, aku mau lihat keadaannya steven" jawab zakia.

"Ya udah gih kamu masuk, tapi jangan lama-lama ya, teman kamu juga butuh istirahat" ujar alexa.

Zakia mengangguk cepat, cewe itu langsung berjalan dan membuka pintu kamar tersebut.

Ceklek

Mata zakia langsung tertuju ke seseorang yang sedang terbaring di tempat tidur, ia pun berjalan menghampiri steven dan duduk di sampingnya.

ZAKIA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang