{35}

15 0 0
                                    

Tok tok tok

"Masuk" ucap dari dalam ruangan itu, steven pun langsung membuka pintunya "assalamualaikum om.." salam mereka.

Devan tersenyum dan berdiri dari duduknya "silahkan masuk, dan duduk.." ujar devan, mereka pun berjalan menuju sofa yang ada di ruangan itu dan duduk di sana.

Setelah melihat mereka sudah duduk, devan pun juga duduk di kursinya "ada apa kalian kesini?" Tanya devan to the poin.

"Gini om..." Menceritakan tentang rencana yang steven dan teman-temannya rencanakan.

"Ide bagus, om izinin kamu untuk mengecek CCTV kantor zakia. Dan kalau udah selesai.. kasih tau om biar om yang menyelesaikan semuanya" ujar devan.

"T-tapi om.."

"Ikutin apa kata om, oke. Biar sisanya om yang ngurus.. kamu cukup awasi zakia saja oke" jelas devan.

"Baiklah om" jawab steven.

"Yaudah, sekarang kalian pergi ke kantor zakia dan langsung cek CCTV nya" perintah devan, mereka mengangguk dan keluar dari ruangan itu.

Setelah sampai di perusahaan zakia

Kini mereka masuk kedalam perusahaan itu, dan langsung masuk menuju ruangan yang ada CCTVnya. Disana juga sudah ada angga karena tadi devan sempat menghubungi anak pertamanya itu "ayo masuk" ajak angga, mereka mengangguk dan masuk ke ruangan itu.

"Bapa boleh keluar sebentar? Biar saya yang ngurus ini" ucap angga, pada karyawan yang berada di ruangan itu. Karyawan itu mengangguk dan pergi dari ruangan itu sementara mereka berempat kini mengecek CCTV di komputer itu.

"Coba langsung cek CCTV kemarin malam" pinta angga, pada brayan.

Brayan mengangguk dan mengutak-atik laptop itu "nah ini dia.." ucap angga, yang memperlihatkan layar CCTV kemarin.

Mata mereka langsung tertuju pada CCTV tersebut "coba lu undurin ke menit 04.50" ucap steven, brayan mengangguk dan mengundurkan menit CCTV itu.

"Oke.. terus.... Stop" perintah steven, menunjuk layar laptop itu "kena lu, kan udah gue bilang. Pasti ada yang sengaja putusin rem mobil zakia liat aja itu" lanjut steven.

"Tapi sayangnya.. orang itu pake penutup muka, jadi kita gatau siapa orang dibalik ini semua.." ucap samuel.

"Gue setuju, ini bakalan susah kalau kaya gini. Orang ini aja pake penutup muka bagaimana kita bisa tau dia siapa? Dan ga mungkin juga kita nyalahin orang tanpa bukti" ujar brayan.

Steven mengangguk "ada benarnya juga omongan kalian, kita gabisa nuduh orang sembarangan. Kita harus punya taktik agar kita bisa tangkep orang itu.. gue takut kalau orang ini ga segera di tangkap malah dia bakal bikin rencana lebih buruk dari ini" ucap steven.

"Tenang aja, ven. Gue sama bokap ga bakal tinggal diam.. gue sama bokap gue akan mencari pelaku itu sampai dapet" ucap angga, yang dianggukin mereka.

"Ohiya, thanks sudah mau cari tau siapa pelakunya. Tapi biar kasus ini bokap sama gue yang tanganin oke? Dan lu ven jagain adek gue kalau bisa" lanjut angga.

"Tapi.."

"Udah gapapa, biar kasus ini gue yang tanganin oke?" Ucap angga, memotong ucapan steven.

Steven mengangguk "Oke bang" jawab steven.









••••••

Beberapa hari berlalu zakia sudah keluar dari rumah sakit ia juga sudah mulai melanjutkan aktivitasnya sebagai CEO di perusahaannya, zakia juga sudah tidak ada lagi gangguan dari orang itu hanya sekali yaitu kecelakaan mobil itu waktu itu saja tapi pelaku saat ini belum ditemukan. Walaupun begitu keluarga zakia dan steven tetap jaga-jaga takut terjadi sesuatu yang tidak inginkan.

ZAKIA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang