Pagi ini, seperti biasa steven dan dkk duduk di kelas sembari mengobrol rencana ingin menjenguk zakia.
"Jadi kapan kita mau ngejegukin zakia?" Tanya Samuel.
"Gimana kalau habis pulang sekolah?" Saran amel.
"Setuju" ucap lia.
"Gimana?" Lirik samuel ke steven.
"Gua ikut aja" dingin steven.
"Eh, jangan habis pulang sekolah."
"Lah, kenapa?" Tanya samuel.
"Gua ada janji sama nyokap" jawab brayan.
"Yaudah kalau gitu nanti chat di grup aja" ucap lia, mendengar itu mereka pun mengangguk.
"Eh eh guys, liat deh. Si stella tumben tuh bocah diem baek" ucap samuel.
Mendengar itu, steven dan dkk melihat ke arah stella yang duduk sendirian di kursinya, dan ga seperti biasanya dia diam seperti itu.
"Mungkin dia UDAH GA DI TEMENIN LAGI KALI" ucap amel, ia sengaja meninggikan suaranya.
Plak!
"Hei,Ga boleh gitu" ucap lia.
"Biarin li, GUA MAU TAU TUH ANAK MASIH BISA BULLY ZAKIA APA NGGAK" jawab amel.
Melihat itu samuel terkekeh kecil, ia tidak mengerti lagi dengan sifat amel yang kalau ngomong suka asal ngejeplak aja.
Stella yang udah muak pun akhirnya pergi dari kelas yang berpapasan dengan teman-temannya "eh, mau kemana lu?" Tanya tasya.
Btw nama temenya stella itu Tasya sama intan ya, mereka juga yang selama ini ngikut ngebully zakia juga.
Oke balik lagi ke cerita....
Bukannya menjawab ia langsung meninggalkan tasya "weh tunggu" ucap tanya menyusul stella.
"Lah, woi kenapa gua ditinggal" ucap intan dan menyusul mereka.
Mendengar itu Lia hanya bisa menggelengkan kepala "dahlah, terserah lu mel" ucapnya frustrasi, melihat itu brayan terkekeh kecil dan mengelus rambut lia.
"Yah, habisnya gua kesel banget kalau nginget kejadian itu. Dimana dia ngebully zakia" kesel amel.
Lia menghembuskan nafas panjangnya sambil mengelus pundak sang adik "iya iya, gua tau lu kesel. Udah ah masih pagi loh.. udah marah-marah aja" ucap lia meredakan emosi sang adik.
Disisi lain
"Kalian mau ngapain si?!" Kesel stella yang dari tadi di ikutin oleh tasya dan intan.
"Yah, kita mau ikut lu lah. Pake nanya" jawab intan
"Tau lu, lagian lu mau kemana?" Tanya tasya.
"Gua mau ke rooftop" jawab stella.
"Kita ikut" jawab mereka.
"Terserah" singkat stella meninggal mereka.
Baru saja tasya melanjutkan langkahnya yang ingin menyusul stella, tapi ia di heran oleh stella yang tiba-tiba memberhentikan langkahnya dan terdiam mematung. Intan yang melihat itu pun, langsung melihat yang stella lihat "ini si ga usah di heranin lagi, gimana ga diam. Orang pemilik sekolah nyamperin gimana ga ketar ketir" batin intan.
"Ck, mampus. Pemilik sekolah nyamperin, aduh gimana ini? Apa dia mau ngeluarin kita" batin tasya.
"Ikut saya" ucap devan melewati mereka.
Mendengar itu pun, mereka mengikuti Devan ke ruang kepala sekolah. Sesampainya mereka di ruangan kepala sekolah pun terkejut atas kedatangan mereka.
"Eh.., pak devan. Ada yang saya bisa bantu?" Tanya kepala sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAKIA [HIATUS]
Teen FictionSebelum baca follow dulu Seorang gadis yang menyamar jadi siswa biasa dan bisa meluluhkan hati seorang pria "Menarik juga nih anak"batinnya. "Lumayan juga" batin zakia "Dih ngapain lu ngikutin gua" celetuk steven. "Dih geer amat jadi manusia, siap...