{25}

23 2 0
                                    

Seketika zakia terdiam terpaku dengan kecupan singkat itu, sambil menatap steven diatas pangkuannya dan seketika bulu kuduk zakia juga berdiri gara-gara kejadian barusan.

Steven tersenyum sambil mengelus bibir Zakia "bibir lu manis juga" bangkit dari tidurnya dan memang wajah zakia yang masih terdiam.

Di tatap seperti itu zakia ketika gugup "a-apa y-yang l-lu l-lakukan" terbata-bata karena masih mencerna kecupan itu.

Steven tersenyum sambil mengelus kedua pipi Zakia "itu tanda kalau lu udah jadi milik gua" mendekatkan wajahnya dengan senyuman nakalnya.

Tertawa kecil "lu lucu juga kalau lagi salting gini" tersenyum sambil mengelus pipi zakia yang sedikit memerah.

Mendengar itu zakia langsung mendorong steven dan langsung pergi meninggalkan steven di rooftop tanpa sadar meninggalkan buku novel kesayangannya, melihat zakia yang meninggalkannya steven tersenyum dan bangkit dari tempat duduk lalu membawa buku novel kesayangan zakia yang ia tinggal dan pergi meninggalkan rooftop. Di sisi lain zakia menuruni anak tangga sambil memegang pipinya yang masih memerah karena mengingat kejadian itu "sialan jantung gua nggak aman..!" batinnya sambil berlari menuruni anak tangga.

Brukkk..

"Awsh..." Lirihnya

"LU BI... zakia?" langsung membantu zakia berdiri.

"Ya ampun.. lu kalau turun tangga jangan lari kia" ucap boy.

"Hehehe sorry kak, tadi gua buru-buru" nyengir zakia sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal.

"Eh... Bentar deh.. lu gapapa kan? kok pipi lu merah?" Mendekati wajah zakia sambil mengelus pipi zakia.

"Sialan! Emang ketara ya?!" Batinnya

"A-ah.. ini.." ucapan zakia terpotong karena tiba-tiba steven menarik tangan zakia menjauh dari boy dengan tatapan tajam kearah boy, melihat tatapan tajam steven boy mengangkat satu alis.

"Jangan sentuh zakia dan jauhi zakia" singkat steven masih dengan tatapan tajamnya.

Tersenyum smirk "lu nggak ada hak untuk menyuruh gua menjauhi zakia" menatap tajam juga pada steven.

"Udah.. udah.. ma.." lagi-lagi ucapan zakia terpotong.

"Gua pacarnya" singkat steven.

"Fuck! Pacarnya?!"

Steven langsung menarik tangan zakia pergi dari situ meninggalkan boy yang masih terdiam di tempat, Steven menarik tangan zakia berjalan di koridor yang sudah sepi maybe siswa-siswa sudah pada masuk ke kelasnya masing-masing.

"Ven lepas" membuka suara, mendengar itu steven menghentikan langkahnya menoleh ke belakang menatap zakia dengan tatapan kesal ia mendorong pelan tubuh zakia yang membuatnya harus mundur ke dinding,

Kini tangan steven meletakkan di dinding yang membuat tubuh zakia terkunci olehnya "lu milik gua! Ga akan gua biarin orang lain miliki lu, lu hanya milik gua!" Ujarnya ada sedikit takut kehilangan dari matanya.

Steven meletakkan kepalanya di pundak zakia "lu cuman milik gua.." lirihnya dan perlahan memeluk zakia, mendapatkan pelukan seperti itu. Zakia sempat ragu untuk membalas pelukannya tapi ia tetap membalas pelukan steven sambil mengelus punggungnya dengan lembut.

"Udah udah ayo kita ke kelas nanti diomelin guru" melepaskan pelukan steven dan menatapnya, steven mengangguk dan kembali menggandeng tangannya dia menuju kelasnya.

Sesampainya di kelas steven langsung masuk dan rupanya belum ada sama sekali guru yang masuk ke dalam kelas, steven terus menggenggam tangan zakia dan duduk di kursinya. "buset gandengan mulu tuh udah kayak menyeberang" celetuk Samuel yang melihat steven terus menggandeng tangan zakia dan tidak melepaskannya.

"Sirik aja lu" singkat steven dan menyuruh zakia duduk di sampingnya.

Samuel hanya memutar bola matanya tidak mau melanjutkan percakapan mereka, beberapa menit kemudian guru pun masuk dan mulai pelajarannya.

•••••••


Bel pulang berbunyi

"Ayo pulang gua anterin lu balik" ajak steven.

"Gua----" ucapnya terpotong mendengar suara angga.

"Ayo kita balik" ajak angga dan terlihat dibelakangnya ada anak-anak AVARELIC juga.

Zakia mengangguk "sorry ven, gua pulang duluan" langsung melewati steven begitu saja, zakia langsung menghampiri angga yang sudah menunggu di ambang pintu kelas.

Steven mengepalkan tangannya ada rasa sedikit kesal didalam hatinya, tapi ia bukan kesal pada angga. steven kesal melihat boy ada di antara mereka steven mengingat kejadian tadi makanya ia terlihat kesal melihat zakia pergi dengan anak-anak AVARELIC.

"Bro lu gapapa?" Menepuk pundak steven.

Mengangguk "iya gapapa"

"Serius?" tanya samuel.

"Iyaaaa udah ayo cabut" mereka mengangguk dan berjalan keluar dari kelas.

Disisi lain

"Bang gua masuk kedalam kamar duluan ya.."

Mengangguk "yaudah istirahat gih". Zakia mengangguk dan naik keatas menuju kamar sendiri, begitu juga angga.

Zakia masuk kedalam kamar dan langsung meletakkan tasnya di tempat tidur, zakia langsung masuk kedalam kamar untuk membersihkan diri didalam kamar mandi.

Disisi lain

Steven langsung masuk kedalam kamar dan membanting tubuhnya di atas kasur ia menatap langit-langit kamar sambil menghela nafas panjang "njirr ko gua bisa begini ya..?"

"Apa ini yang di bilang cinta?.. anjirlah.. kenapa gua kaya gini co..?"

"Dimana sifat asli gua..? Kenapa sejak pertama kali ketemu zakia gua ngerasa ada yang aneh sama hati gua...." Menghela nafas berat sambil ngebayangin pertama kali ketemu zakia.

"Ntahlah.. kalau gua lihat-lihat zakia beda sama cewek lain.."

"Apa perasaan gua aja?" Lanjutnya.

Berdecak "fix ini gua cinta mati sama tuh cewe" gumamnya.

Steven bangun dan duduk langsung membuka ponselnya, ntah apa dilakukan oleh nya. Beberapa menit kemudian steven tersenyum dan meletakkan ponselnya di meja kecil.

"Nah udah selesai" bangkit dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.





















See u next chapter 🤍

See u next chapter 🤍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ZAKIA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang