Beberapa minggu kemudian
Malam ini malam dimana steven akan mengungkapkan perasaan pada zakia secara resmi atau apalah.. sebenarnya waktu wisuda itu, malamnya steven sudah menyiapkan semuanya tinggal beberapa persen lagi. Tapi karena kejadian stella waktu itu dan juga zakia harus pergi keluar kota di suruh oleh kedua orangtuanya jadi ia memutuskan mengundur waktu yang tepat, dan malam ini malam yang tepat karena beberapa hari lalu zakia sudah pulang "udah selesai semua?" Tanya steven kepada kedua sahabatnya itu.
Keduanya mengangguk "sudah, semua sudah beres dengan rencana" ucap brayan.
Sebenarnya waktu itu, kedua sahabatnya sempet kaget mendengar ucapan steven untuk menyiapkan surprise untuk menyatakan perasaannya pada zakia karena jujur selama ini steven bersikap manis layaknya sepasang kekasih tapi mendengar ucapannya. mereka jadi ngelag KO BISA?
Flashback ON
"Apa?!" Ucap mereka berdua secara bersamaan karena terkejut mendengar ucapan steven.
Mendengar ucapan mereka steven terkejut dan berdecak kesal "biasa aja dong!" Kesalnya.
"Ya lagian lu, ko bisa-bisanya sih belum resmi pacaran tapi sikap lu udah layaknya sepasang kekasih" cibir samuel.
"Terserah gua lah" singkat steven.
"Lah si kocak, mana bisa begitu bego" jawab samuel yang tak habis pikir dengan kelakuan temannya ini.
Mendengar itu steven menatap tajam samuel "mulut mu nanti gua cengkeweng baru tau rasa"
Mendengar keributan itu brayan hanya bisa menggelengkan kepalanya merasa pusing kalau mereka ribut "mulai deh" batinnya.
"Jadi kalian mau bantuin gua apa kagak sih?"
Mendengar itu ekspresi wajah julid samuel tidak bisa disembunyikan lagi "santai aja dong, muka lu nggak usah nyolot gitu" ucap samuel, yang sebenarnya ia hanya ingin meledek sahabatnya itu.
Mendengar itu tampak geram "sam, mulut lu emang benar-benar mau gua cengkeweng ya." Geramnya.
Mendengar itu samuel tertawa karena berhasil bikin sahabatnya ini kesal "nggak takut, wlee" ledeknya sambil menjulurkan lidahnya.
"Emang kurang ajar lu ya, sini ga" geram steven.
Brayan yang berada di tengah-tengah mereka membuang nafas beratnya, merasa frustasi sama kelakuan mereka "ya tuhan.. ingin sekali hamba membuang mereka kedalam neraka mu.." batinnya.
"Yaudah lu mau kita bantu gimana?" Akhirnya membuka suara di antara mereka berdua.
Mendengar itu steven tersenyum dan merencanakan sesuatu kepada mereka berdua dan didengerin oleh mereka berdua.... setelah selesai mereka mengangguk "baiklah, kita akan bantu" ucap brayan.
"Iya, kita akan bantu lu" ujar samuel.
"Thanks guys" tersenyum dan anggukin mereka berdua.
Flashback off
Steven tersenyum dan menghampiri kedua sahabatnya "thanks guys, kalian mau bantu gua." Ucap steven.
Samuel tersenyum dan menepuk pundak steven "yaelah bro, kaya sama siapa aja. Santai aja.. kita pasti bantu lu ko dan kapan lagi yakan melihat senyuman seorang Steven Gerlando Sarendra..." Melirik brayan dengan tawa kecil.
Kedua remaja itu tertawa mendengar ucapan samuel dan brayan pun merangkul kedua sahabatnya itu dan menatap kedua sahabatnya kanan kiri karena dia posisinya di tengah "bener kata samuel, kapan lagi kita bisa melihat senyuman seorang Steven Gerlando Sarendra yang selama ini sebelum zakia ada. Yang Selalu diam, cuek, dingin dan setelah zakia ada semua jadi berubah.. kita bisa melihat senyuman, tawanya, manjanya dan bahkan effort nya seorang Steven Gerlando Sarendra sangat-sangat jelas" jelas brayan dan dihiasi dengan tawa mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAKIA [HIATUS]
Teen FictionSebelum baca follow dulu Seorang gadis yang menyamar jadi siswa biasa dan bisa meluluhkan hati seorang pria "Menarik juga nih anak"batinnya. "Lumayan juga" batin zakia "Dih ngapain lu ngikutin gua" celetuk steven. "Dih geer amat jadi manusia, siap...