Pagi tiba
Zakia masuk kedalam kelas yang masih sepi hanya ada satu orang yang sepertinya sedang tertidur di samping tempat duduknya, zakia duduk di kursinya yang berada dekat jendela ia tersenyum melihat steven yang tertidur pulas dengan kedua tangannya menjadi bantal nya.
"Tumben banget nih bocah udah nyampe di kelas" batinnya sambil mengambil buku novel kesayangannya didalam tasnya.
Kini zakia membuka novel tersebut dan mulai membacanya matahari pagi pun mulai memasuki jendela kelas yang membuat wajah steven terkena sinar matahari pagi itu, zakia melirik kearah steven yang masih tertidur pulas di hiasi dengan sinar matahari pagi di wajahnya.
Tersenyum melihat wajah damai steven "damai sekali melihat nih orang tidur pulas begini" meletakkan bukunya di meja dan zakia juga menidurkan kepalanya seperti steven.
Zakia kini masih memandangi wajah damai steven sambil tersenyum "anak ini lucu juga" batinnya.
"Hai guys.."
Seketika zakia langsung menarik posisinya seperti semula karena ia terkejut mendengar suara teman-temannya yang sudah datang, begitu juga steven yang sudah bangun dari tidur karena mendengar suara samuel tadi. Zakia kini pura-pura kembali membaca novelnya agar tidak di curigai Steven.
"Loh, sayang. Udah dari kapan datangnya?" Tanya steven yang langsung menyenderkan kepalanya di bahu zakia.
"Apaansi, gua bukan cewe lu. Jadi stop panggil gua sayang" melirik kearahnya dengan nada sinisnya.
"Hahaha, ohiya. Jajanan kemarin enak ga?"
Zakia mengangguk antusias "enak! Thanks buat jajanannya" zakia tersenyum.
Steven tersenyum sambil mengelus rambut zakia "sama-sama sayang"
Mendengar itu zakia memutar bola mata malas "stop panggil gua sayang plis"
Steven tersenyum dan berbisik "sebentar lagi lu akan resmi sayang" tersenyum.
Mengangkat satu alis "maksud lu?"
Steven tersenyum dan kembali berbisik "sebentar lagi lu akan menjadi milik selamanya"
"Gajelas lu" sinisnya.
"Zakia, ke kantin yuk. Kita belum sarapan tadi" ajak lia yang di anggukkin zakia.
Mereka bertiga pun keluar dari kelas menuju kantin berbeda dengan steven yang tertawa gemas melihat ekspresi Zakia tadi, melihat itu kedua sahabatnya menghampiri steven "buset.. steven yang kita kenal sekarang happy banget kayanya" celetuk brayan menepuk pundak steven.
"Hahaha begitu lah.."jawab steven yang masih tertawa kecil.
"Ini steven yang kita kenal bukan sih?" Samuel ikut tertawa kecil.
"Hahaha iya, steven yang sekarang sudah beda ege" ujar brayan.
Steven menggeleng-gelengkan kepalanya dengan senyumannya "maksud kalian apaan dah"
Brayan menepuk pundak steven "bro, lu sekarang berubah drastis gila"
Steven mengangkat satu alis "berubah?" Menatap kedua sahabatnya
Mereka mengangguk "iya, lu berubah. Ini pertama kalinya kita ngeliat sifat manja lu yang sama zakia, sifat manis yang jarang lu keluarin, sifat effort lu sama cewe dan lain-lain. Gua seneng zakia bisa bikin sifat yang jarang diketahui orang jadi kelihatan kalau sama zakia" ucap brayan yang di anggukkin samuel.
"Gua setuju banget sama brayan"
"Hahaha ntahlah bro, gua juga berfikir kata gitu. Ntah kenapa gua kaya merasa beda aja gitu.. kalau di dekat zakia" ucap steven.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAKIA [HIATUS]
Teen FictionSebelum baca follow dulu Seorang gadis yang menyamar jadi siswa biasa dan bisa meluluhkan hati seorang pria "Menarik juga nih anak"batinnya. "Lumayan juga" batin zakia "Dih ngapain lu ngikutin gua" celetuk steven. "Dih geer amat jadi manusia, siap...