{28}

22 1 0
                                    

"zakia.." menatap zakia dari bawah karena sekarang posisi steven tiduran di paha zakia.

"Hmm..." Tanpa memalingkan wajahnya dari bukunya, zakia hanya bisa pasrah dengan posisi seperti ini.

"Kamu ngerasa ada yang aneh ga? Sama kejadian tadi?" Tanya steven yang masih menatap zakia dari bawah.

Zakia mengangkat satu alis "kejadian aneh? Kejadian yang mana?" Tanya balik sambil memikirkan yang dimaksud oleh steven.

"Yang di kantin..?" Berfikir sejenak "ah.. amel sama samuel ya..?" Lanjutnya.

Steven mengangguk "iya.. kamu ngerasa ada yang aneh kan?".

Zakia menutup bukunya dan meletakkannya di samping "iya.. gua juga mikirnya gitu.." menundukkan kepalanya menatap steven yang masih tiduran di pangkuannya.

Steven bangun duduk "nahkan.. apa jangan..." Menatap zakia.

"Ah, masa sih..?" Tanyanya yang sudah tau maksud steven.

"Ya pikir aja kia, mana mungkin seorang cowo sebegitu perhatiannya kalau cowo itu tidak tertarik pada si cewe. Oke kalau dia begitu karena persahabatan tapi.. ngerti kan maksud gua" jelas steven.

"Iya sih... Yaudah lah kalau emang mereka pacaran, yaudah biarin aja" ucap zakia yang membaca bukunya.

Cup

Steven mencium pipi zakia dengan senyumannya "ih.. baca novel mulu sih" nada manja dan tak lupa dengan ekspresi cemberutnya.

Mendengar itu zakia memutar bola mata malas dan hanya fokus pada bukunya "terserah gua lah" celetuknya.

Tidak suka mendengar jawaban zakia, steven langsung memegang wajah zakia membuat pemilik wajah langsung menatap steven "apaansi?" Keselnya, Steven tersenyum smirk dan mendekatkan wajahnya menatap wajah zakia sambil mengelus bibir zakia.

"Mau ngapain lu?" Sambil menjauhkan wajahnya, "kenapa hm?" Ucap steven kembali mendekatkan wajahnya ke wajah zakia sambil tersenyum menatap bibir zakia.

Ceklek

Mereka berdua seketika terkejut dan menjauhkan wajah mereka masing-masing "Abang.." batin zakia melihat angga yang membuka pintu itu, "ngapain kalian disini?" Menatap mereka berdua dengan tatapan tajam.

Mereka berdua langsung berdiri dan duduk mereka "eh bang angg---" ucapnya terpotong karena terkejut melihat zakia yang di tarik oleh angga.

"Ayo pulang" ujarnya.

"Hah? Emang udah pulang?" Tanya zakia

"Udah, makanya jangan berduaan mulu." Celetuk angga dengan tatapan sinis, "udah ayo balik" lanjut angga.

"A-ah.. ayo" jawab zakia.

"Kita balik duluan ven" ujar angga yang masih menatap steven dengan tatapan dingin, Steven mengangguk "a-ah.. o-oke bang, hati-hati.." jawab steven.

Angga langsung menarik tangan zakia keluar dari rooftop dan meninggalkan steven disana sendirian, Steven hanya terdiam menatap mereka berdua pergi dari sana.

•••••

Di perjalanan pulang zakia dan angga hanya terdiam satu sama lain, sebenarnya zakia ingin sekali mengobrol dengan abang nya itu. Tapi ia merasa canggung karena tadi zakia kepergok berduaan sama steven "abang..." Buka suara.

"Hm.." tanpa menoleh ke sang adik.

"A-anu..."

"Pacaran?" Celetuk angga yang membuat zakia langsung tertunduk diam, angga menoleh kearah sang adik dan mengacak-acak rambutnya sambil tersenyum "tidak apa-apa sayang, kalau memang dia baik sama kamu, dia cinta sama kamu. Abang ga ngelarang kamu untuk tidak menerima cintanya" jelas angga.

Zakia langsung menegakan kepalanya menatap sang abang "abang ga marah?" Tanyanya, angga tersenyum dan menghentikan mobilnya di pinggir jalan. Lalu menatap mata zakia "hei.. ngapain abang marah? Kalau emang dia baik dan bisa bahagiain adik abang yang cantik ini, ngapain abang marah? Abang malah senang ngeliat adik abang bahagia" jelas angga sambil memegang wajah zakia dengan kedua tangannya dan tersenyum.

Mendengar itu zakia tersenyum dan memeluk angga "aku kira abang bakalan marah sama aku" ucap zakia karena ia benar-benar takut kalau abangnya ini akan marah.

Mendengar itu zakia tersenyum dan memeluk angga "aku kira abang bakalan marah sama aku" ucap zakia karena ia benar-benar takut kalau abangnya ini akan marah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Angga tersenyum sambil mengelus rambut sang adik "ga dong, abang ga marah. Kalau abang pikir-pikir steven baik juga yah... Walaupun dulu dia benci banget sama cewe kecuali ibunya, tapi abang yakin dia bisa menjaga kamu, bisa buat kamu bahagia" ucap angga yang di senyumin oleh zakia.

"Yaudah kita lanjut jalannya ya, mau mampir dulu apa langsung pulang?" Tanya angga melepaskan pelukannya.

Zakia berfikir dan menggelengkan kepalanya "kita pulang saja bang" jawab zakia yang dianggukin angga "oke tuan putri.." tersenyum dan lanjut menyetir mobilnya.






























See u next chapter 🤍

See u next chapter 🤍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ZAKIA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang