1.

1.3K 62 2
                                    

Jeno pastilah sedang mabuk atau diambang stress berat, karena bagaimana mungkin dia meminta mahasiswanya sendiri untuk menjadi simpanannya. Ini bahkan belum sehari pertamanya mengajar sebagai dosen di sebuah universitas, tapi dia sudah membuat masalah.

Jeno sendiri tidak mengenal siapa itu Zhong Chenle. Dia hanya melihat bagaimana sosok mungil itu tidak banyak pola, tidak banyak bertingkah dan tampak cuek. Berbeda sekali dengan para mahasiswanya yang lain tampak sibuk mencari perhatian padanya.

Resiko orang tampan jika orang lain berkata. Sayangnya Jeno sendiri sudah memiliki seorang istri manis, pintar dan baik juga tak kalah elegannya dengan sosok menawan di luar sana. Sebut saja dia Na Jaemin yang resmi masuk dalam keluarga Lee. Selama ini hanya Jaemin lah satu-satunya yang paling dicintai dihidupnya. Kekasih dari jaman sekolahnya berujung pernikahan mewah yang pernah dibuat oleh keluarga Lee.

Sayangnya, dalamnya sangkar emas pastilah sedikit tidaknya memiliki karat. Jaemin tidak bisa mengandung, itulah vonis dokter sejak dua tahun pernikahan mereka. Selama itu pula keluarga menanti adanya pewaris Lee, namun tidak pernah terwujud. Hal yang menjadi tekanan mental untuk Jaemin sendiri terutama ketika mereka datang di acara perkumpulan keluarga. Jeno yang selalu melihat mata istrinya itu menangis diam-diam karena dicecar pertanyaan kapan punya anak? Ayolah, itu bahkan bukan masalah bagi Jeno. Mereka bisa mengambil jalan adopsi atau inseminasi. Namun Jaemin selalu menolak karena itu bukanlah darah daging sendiri. Sampai terpikir lah jalan mustahil untuk dilakukan yakni Jaemin ingin Jeno mempunyai simpanan.

Tentu saja awalnya Jeno sangat marah. Apakah mereka pikir pernikahan hanya soal anak? Pewaris atau tuntutan keluarga? Pernikahan tidak semurahan itu jika dibandingkan dengan kebersamaan juga kesetiaan yang mereka berdua miliki.  Secara finansial Jeno sudah tercukupi, lebih malahan. Keluarga Lee bukan keluarga sembarangan dan mempunyai aset di mana-mana. Salah satunya dibidang pendidikan dimana Jeno berkontribusi di dalamnya. Sementara Jaemin adalah salah satu anggota Unicef. Terkenal dermawan juga menjadi salah satu donatur besar di beberapa rumah singgah.

Mereka sudah cukup berlebih secara finnsial, kasih sayang maupun cinta dalam rumah tangga, harusnya tidak masalah jika ada satu yang kurang. 

"Kau yakin kita akan datang?" Sebuah tangan melingkar dipinggang dengan kepala yang diletakkan pada pundak istrinya mengecup di belikat. Perasaan khawatir yang tiba-tiba muncul ketika istrinya memutuskan hadir di jamuan keluarga mereka.

Sudah setahun yang lalu tepat ketika vonis dokter itu diberikan, Jeno memboyong istrinya untuk pindah dari kediaman Lee. Membangun rumah sederhana di pinggiran kota dan melepas seluruh fasilitas keluarganya. Tentu saja karena dia tidak ingin mental istrinya terganggu akibat banyak tekanan yang biasa diberikan dari keluarga konglomerat.

"Ya, aku sudah berjanji pada Ibu?" Memandang pantulan mereka berdua lewat cermin kamar. Bagaimana tampak serasinya paras mereka berdua.

"Kau tidak harus datang jika tidak kuat dengan komentar mereka." Balas Jeno. Dia tahu bahwa satu-satunya yang membuat istrinya datang adalah tak lain dari perlakuan ibunya yang masih menganggapnya manusia. Dibanding saudara serta kerabat-kerabat Lee yang turut serta hadir tapi guna membicarakan kelemahan orang lain.

"Tetaplah di sampingku, mengerti. Aku suka aroma parfummu." Sarannya kemudian.

"Parfum? Kukira kau menyukai aroma tubuhku?" Pancing Jaemin.

Jika tidak dikejar waktu untuk segera menghadiri pesta tersebut mungkin dia bisa sedikit main-main dengan suaminya.

"Ayolah sayang, apa kau bisa memuaskanku dalam waktu tiga puluh menit?"

"Lupakan, kita akan terlambat jika kau terus bermain-main."

Seperti itulah Jaemin jika ditahap menyebalkan. Suka menggoda lalu meninggalkannya ditengah jalan. Untungnya Jeno sudah kebal. Mereka mungkin akan terus bermain-main dan saling menggoda jika telepon Ibu tidak menyuruhnya segera tiba. Hanya menunggu Jaemin mengenakan sepatunya, mobil Marcedes itu pun mulai dikendarai pemiliknya menuju ke kediaman keluarga Lee.

HIDDEN CASTLLE (Nomin feat Chenle) REPUBLISHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang