Tak Terduga

1K 64 2
                                    

Sudah satu minggu dari kepindahan mereka dari bandung dan dihari ini juga ia harus masuk kerja.

"Hari ini kalian berangkat sendiri gakpp?". Tanya wanita cantik didepan kedua remaja itu.

"Ya ampun bun santai aja kan bawa motor, iya kan bang".

"Iya mae tenang aja nanti nih bocah abang akan tunggu sampai siap bun kalau mau berangkat gakpp".

"Maaf ya terkadang bunda harus repot dengan pekerjaan bunda".

"Bundakan kerja demi Aeval dan abang jadi gakpp". Ucap gadis itu dan tersenyum.

"Ayo bang berangkat sebelum telat". Ucap gadis itu dan tak lupa berpamitan dengan ibunya terlebih dahulu.

"Abang berangkat ya bun, bunda hati-hati kalau ada apa apa telpon abang aja".

"Iya hati-hati bawa motornya".

"Siap bun" / "dada bunda".

Kemudian motor yang ditumpangi kedua remaja itu pergi meninggalkan rumah tersebut untuk pergi kesekolahnya sementara wanita itu bergegas untuk bersiap menuju kantor barunya.

🌱🌱🌱

Suasana kantor dipagi hari memanglah ramai apalagi kantor dimulai jam 9 dan jelas saja sekarang ini banyak orang yang sedang masuk kekantor.

"Selamat datang dan bergabung bu Chitta semoga betah disini ya. Bosnya agak galak emang hahaha". Ucapnya dengan diakhiri bercanda.

"Dan ini ruangan ibu tepat sebelum pintu ruangan bapak masuk dan biasanya bapak akan datang jam 09.30".

"Terimakasih pak mari". Jawabnya ramah dan duduk diruangan itu dan tak pula ia memangsang sebuah foto yang menjadi penyemangatnya hingga karirnya bisa sampai menjadi Sekretaris CEO pusat ini.

"Bunda akan berusaha sebaik mungkin agar kalian tak hidup kesusahan". Ucapnya dan mengelus foto itu kemudian menyusun jadwal sang bos besar.

"Selamat pagi pak". Sapanya ramah kepada bosnya.

"Hem". Balas orang itu dan melewati begitu saja.

"Cihh sok cuwek nih bos, mau kaya diwattpad digitu jadi bos cuwek dasar. Jadi kasihan istrinya punya suami modalan kulkas kaya itu". Ucapnya dan melanjutkan kegiatannya.

*kringgg*.

"Hallo tuan".

"Baik akan saya buatkan". Kemudian telpon pun tertutup.

"Dikira babu apa gimana sih suruh buat kopii, lha selera bos gimana gue gak tau, apa gue buatin sebisanya aja ya".

"Dahlah masa bodoh dipecat tinggal cari kerja lagi". Ucapnya dan berjalan kearah pantry mini diruangaan itu.

*tok tok tok*.

"Masuk".

"Ini tuan pesanan tuan".

"Taruh dimeja itu". Ucapnya dan langsung saja wanita itu menaruhnya.

Langsung saja sibos langsung meminun kopi itu.

*degh*
"Kenapa rasanya tak asing, kenapa rasa kopi yangku rindukan". Batinya saat meminum kopi itu.

"Kauuu".

*degh*.
"Ya tuhan kenapa kau pertemukan kami kembali setelah aku berhasil menata kehidupan selama ini". Batinya dan menengang detik itu juga.

"Kenapa kau disini kau sengaja haa. Mau apa kamu?". Tanyanya dengan mengintrogasi wanita cantik didepanya.

"Aku tak tau kalau kantor ini punyamu". Balasnya dengan tubuh bergetar.

BAD FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang