Setelah perdebatan Haekal dengan kakak kelasnya Haelanya kini kemusuhan keduanya semakin terlihat. Bahkan sampai pulang pun dengan menyetir Haekal masih bergeming tidak Jelas.
Yang berkomentar. ( bunda jangan cantik-cantik kalau keluar, nanti kalau beneran kakak kelas Haekal suka gimana, terus kalau bunda dilirik cowo hidung belang diluaran sana gimana. Pokoknya bunda kalau keluar jangan cantik-cantik, kalau mau dandan cantik dirumah aja gak usah pergi).
Dahlah kadang Chitta itu kesel sekali dengan anaknya satu ini kenapa posesif sekali jadi orang, aslinya sifatnya nurun dari siapa sih heran terkadang Chitta itu.
"Pokoknya bunda gak usah dandan kalau kekantor abang gak suka". Ucap Haekal untuk entah keberapa kali. Sementara Aeval memilih tidur dari pada mendengar crocosan abangnya. entah mengapa badannya terrasa capek dan kepalanya pusing.
"Iya iya nanti bunda langsung berangkat gak dandan dulu". Balas Chitta kepada anak bujangnya
"Kalau mau cari ayah buat abang ama adek yang seumuran bunda aja apa yang belih tua. Jangan kakak kelas abang".
"Emang abang mau?".
"Enggak bund. Ya pokonya gitu lah". Ucap Haekal dengan menggelengkan kepalanya.
Sementara Chitta hanya tersenyum-senyum melihat muka sebal putranya.
Sesampainya mereka dirumah langsung saja Haekal membangunkan adiknya, untung saja dia mau bangun akan tapi mengeluh badannya panas dan pusing lagi.
Sementara Chitta sudah berniatan akan izin saja dengan bosnya karena melihat anak gadisnya yang sakit. Tetapi karena diyakinkan putranya akhirnya dia kembali kekantornya untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Sedangkan Haekal kini merawat adiknya yang sakit bahkan kini ia membantu adiknya untuk kekamar mandi memutahkan isi perutnya.
"Aeval". Ucapa Haekal dengan kaget karena adeknya memutahkan darah dan mimisan lagi.
"Gak pp abang, abang jangan panik oke dan jangan bilang bunda nanti bunda panik".
"Tapi kau gimana?".
"Aeval kuat kok abang keluar dulu Aeval mau ganti baju". Ucap Haeval untuk menyakinkan abangnya dan langsung saja Haekal keluar agar adiknya mengganti baju. Setelah selesai Haeval memanggil Haekal dan langsung saja ia membantu adiknya untuk beristirahat.
"Abang ganti baju dulu ya bentar". Ucap Haekal dan segera saja ia mengganti bajunya dan kembali kekamar adiknya untuk melihat adiknya kembali.
"Masih mimisan lagi?". Ucap Haekal sesampainya disana dan melihat adiknya menyumpali hidungnya dengan tissue bahkan terlihat sekali bahwa tubuh adiknya lemas jadi dia memaklumi kalau adiknya tak menjawab ucapnya.
🌱🌱.🌱
Sementara dikantor Chitta selalu dibuat setres oleh bos gilanya itu. Bagaimana bisa ia memintanya memijat bahunya yang jelas saja itu bukan pekerjaannya.
"Aduhh Chitta pelan". Ucap bos Chitta karena Chitta meremas bahunya dengan keras.
"Sudah ya pak sudah waktunya pulang".
"Bey pak Jordan". Ucap Chitta dan pergi dari ruangan tersebut.
"Awas kau Chitta akan saya buat kau kembali kepelukan saya apapun itu caranya". Ucap Jordan yang tak lain adalah bos Chitta dan mengusab bahunya yang dia yakini pasti sudah memerah.
Dan segera saja ia pergi pulang kerumahnya dari pada emosi dengan mantan istrinya itu.
Sesampainya dirumah ia sempatkan kekamar anaknya untuk menanyakan kabar anaknya terlebih dahulu.
![](https://img.wattpad.com/cover/328267914-288-k494235.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD FAMILY
Romance"Bawa pergi putramu dari sini sebelum aku membunuhnya". "Aku juga tidak sudi bertahan dengan penghianatanmu". "Lepaskan putraku dan pergilah". ---- "Ayah Aeval udah meninggal gak mungkin om itu ayah Aeval". HVLY "Jangan dekati bundaku dan pergilah"...