Labrakan

557 37 0
                                    

Sementara disebuah kantin disalah satu sekolah elit ternama terdapat satu geng yang berjalan mendatangi orang.

"Kau yang bernama Valya?". Tanya orang tersebut saat berdiri didepan Haeval dan teman-temannya.

"Ya ada masalah ?". Tanyanya saat melihat kakak kelasnya.

"Jauhi Haekal dan kau jahui Jaevan atau elu bakal sengsara".

Sementara Haevalya mengeritkan dahinya mendengar kata-kata kakak kelasnya itu.

"Atas dasar apa elu ngelarang gue?".

"Haekal itu pacar gue dan Jaevan itu pacar temen gue jadi udah seharusnya gue ngelarang elu". Ucap wanita itu dengan percaya dirinya didepan Haevalya.

Sementara Haevalya menahan tawanya sampai-sampai tawa itu meledak begitu saja dan tentu saja membuat kakak kelasnya itu marah padanya.

"Hahahha pacar kakak bilang, asal kakak tau aja ya kak, kak Haekal itu orang terspesial gue jadi gak bakal gue jahui dia dan kakak Haekal itu bucin akut ama gue bahkan tergila-gila ama gue".

"Dan sejak kapan ada larangan temen gue gak boleh deket kak Jaevan?".

"Gak mungkin gak percaya gue".

"Apa yang elu berikan ke-Haekal ampek Haekal tergila-gila ama elu?". Tanya temannya kakak kelasnya itu dengan tak kalah emosinya.

"Mau tau banget ya kak?".

"Jawab gue". Balasnya dengan marah.

"Ya mungkin cuma sering jalan bareng, makan bareng, ngasih waktu buat barengan 24jam, bahkan ni ya kak..". Ucapnya dan memotong omongannya.

"Bahkan kita sering tidur bareng bahkan pernah mandi bareng".

"Apa?. Sadar murahan jalang". Ucapnya dan menarik rambut Haevalya.

"Aduhh kak lepasin dong tadi katanya mau tahu masak sekarang main kasar".

"Bodok pokoknya gue mau ngasih pelajaran".

"Wah malah ngajak main nih orang". Ucapnya dan mulai memberontak.

*brugk, brak*.

"Nah ginikan enak gak dijambak-jambak lagi". Ucapnya dan menyisir rambut poninya dengan tangan.

"Val...". Panggil Nasyafa.

"Haevalya, Clara, Sasil ikut saya kekantor". Ucap guru yang baru saja datang karena panggilan muridnya yang mengatakan ada yang berkelahi.

"Ngapain pak saya cuma korban lho". Ucapnya dengan membela diri.

"Tak ada bantahan cepat". Ucapnya yang kemudian berjalan dahulu dan diikuti Clara dan Sasil.

"Val elu gakpp perlu dibilangin kak Haekal gak?".

"Gak santai aja". Ucapnya dan membenarkan penampilannya yang acak-acakan tadi.

"Princess ngapain?". Ucap seorang yang  baru saja datang dan melihat rambut orang itu berangakan.

"Gak ada cuma pemanasan aja". Ucapnya sambil mencari ikat rambutnya udah gak mood dia mana rambutnya yang berantakan.

"Pemanasan kok ngacakain rambut". Ucapnya dan dengan telaten membantu merapikan rambut orang itu dengan tangannya bahkan ia mengambil ikat rambut dari tangan gadis itu dan mengikatnya.

Sontak saja perhatian itu membuat melting dan cemburu satu kantin. Bagaimana tidak ketos mereka yang akan lengser itu yang terkenal dingin tiba-tiba lembut dan perhatian dengan anak baru disekolahnya.

"Aeval hanya pemanasan suwer gak bohong, iyakan Tar, Wil, Na". Panggilnya kepada temannya dengan mengode melototkan matanya.

"Iya". Balas Nasya saat melihat lirikan Haeval.

BAD FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang