Haekalya

534 30 2
                                    

happy b'day daddy johnny💚💚💚 makin sukses ya (09/02/24)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

happy b'day daddy johnny💚💚💚 makin sukses ya (09/02/24)

----
----
----

Setelah penolakan kedua anaknya ah lebih tepatnya anak bujangnya yang dengan terang-terangan menyuruhnya menjauhinya. Sekarang ia seperti kehilangan arah entah mengapa seakan perjuanganya sia-sia dan seakan dunianya runtuh.

Harta, tahta dan Cinta dari wanita lain yang bukan ia butuhkan tapi kehadirannya yang diterima anaknyalah yang ia harapkan. Yang ia harapkan hanya satu anaknya memanggilnya ayah dan mau mengakuinya.

"Apakah semalukan dan sebesar dosa  ayah sampai Aekal dan Aeval tak mau memaafkan ayah". Ucapnya dengan gusur atas penolakan anaknya.

"Apakah ayah benar-benar harus pergi agar kalian memaafkan ayah?".

"Bodoh kau jord kalau kau pergi Haelan akan bersama siapa?. Tapi Haelan ada bundanya dia bisa bersamanya". Ucapnya dengan kekehan sedihnya.

Dan tak sengaja matanya melihat sebuah keluarga dengan ketiga anaknya dengan sang ayah mengejar dua anak laki-lakinya dan satu anak gadisnya dipundaknya serta sang ibu yang ikut mengejarnya.

"Lihatlah Jord andai kau dulu tak egois mungkin kau akan berbahagia seperti mereka dan harimu akan dihiasi oleh gelak canda tawa anakmu, tapi nyatanya kau bodoh Jord melepaskan berlian demi sampah dihidupmu".

"Sudahlah lebih baik aku mandi dan menenangkan fikiranku". Ucapnya dan beranjak dari bangku taman kota tersebut.

Dan saat akan memasuki mobil entah mengapa ia malah berlari tanpa arah dan hanya langkah kakinyalah yang menentukan jalannya.

🌱🌱🌱

Setelah pertemuannya dan mengatakan agar sang ayah menjauhinya kini kedua kakak beradik itu berhenti disebuah kedai untuk menikamti eskrim didekat taman kota.

"Abang kenapa?". Tanyanya yang sedari tadi melihat abangnya melamun.

"Tak apa hanya memikirkan bunda tadi jadi pergi dengan om Kai enggak. Kan bunda tadi jalan ama kakak". Alibinya.

"Abang gak bisa bohongi Aeval, abang memikirkan ayahkan?". Ucapnya yang sukses membungkam Haekal.

"Lagian kak Haelan pergi habis itu juga ikut pergi sama om Kai. Jangan munafik deh bang, abang itu mikirin ayah". Lanjutnya lagi

"Apa sih dek".

"Abang benar rela kalau ayah benar-benar pergi?".

"Dah ayo pulang abang capek mau tidur". Ucapnya dan beranjak pergi.

"Bang Aeval mau itu". Ucap Haeval saat melihat penjual kembang gula kapas disebrang jalan.

"Aduh bentar dek bunda telpon". Ucapnya dan mengkat telpon tersebut.

Dan tanpa melihat jalan Haekal melangkah mengikuti langkah Haeval yang lebih dulu berjalan dan tak memperhatikan jalanan yang ada, dan tanpa ia sadari ada sebuah truk yang melaju dengan kencang.

*Brugh*.

"HAEKALYA". Triak seorang dengan mendorong tubuh Haekal dengan erat.

"ABANGGG". Triak Haeval tak kalah kencang saat melihat tubuh yang terpental.

Tanpa mengatakan apapun segera ia  berlari pada tubuh yang terpental itu.

"Haekal tak apa?". Tanya seorang kepada Haekal yang menegang. Sebenarnya Haekal masih syok dengan keadaan yang ada dan setelah mendengar suara tuburkan awalnya ia akan marah kepada orang yang mendorongnya hingga terjatuh ketrotoar jalan tadi setelah melihat setelahnya dengan keadaan yang syok ia berlari menuju sumber suara itu.

"Haekalya". Panggil orang itu dengan lemas dan berusaha menggapai tubuh itu.

"Kenapa anda melakukan itu". Ucapnya setelah lama ia berdiam diri bahkan tubuhnya sekarang bersimpah disamping orang tersebut.

"Ayah tak akan membiarkan anak ayah tertabarak". Ucapnya dengan tersenyum.

"Bodoh anda bodoh mengorbankan diri anda kepada orang yang jelas-jelas menolak anda".

"Tapi ayah tak menyesal, yang penting anak ayah selamat".

"Haekal maafin ayah ya". Ucapnya dengan lemas bahkan sekarang Haekal tak mencaci maki lagi.

"DIAM". Teriaknya karena melihat keadaan Jordan yang semakin melemah.

Sedangkan Jordan malah tersenyum saat melihat wajah kepanikan sang anak.

"Setidaknya anakku masih sayang padaku walaupun aku tiada aku tak menyesal". Ucap batinya dan tersenyum.

"AYAH". Kini setelah sadar dari syoknya Aeval berlari menuju kearah Haekal dan sang ayah berada dengan berlinangan air mata

"Aeval". Panggilnya dengan lemah.

Tanpa menjawab panggilan sang ayah Aeval hanya menggelengkan kepalanya. Jujur saja ia takut kehilangan sang ayah.

"Sial mana ambulannya". Umpat Haekal dan tak menperdulikan orang-orang yang memakinya ataupun membicarakannya. Yang ada dipikirannya hanyalah ambulan segera datang dan sang ayah segera mendapat pertolongan.

Setelah menunggu akhirnya ambulan segera datang dan langsung saja tenaga medis segera memberi penolongan pertama sebisanya. Sementara itu Haekal mencoba menenangkan sang adik walaupun fikiranya juga sedang kalut.

Setelah mendapatkan pertolongan pertama segera saja Jordan dirujuk menuju rumah sakit bahkan Haekal dan Haeval ikut serta didalam ambulan untuk mengawal Jordan menuju rumah sakit.

Segala do'a sudah panjatkan oleh Haekal maupun Aeval bahkan sepanjang jalan Aeval tak mau melepaskan tangan sang ayah.

Setelah mempuh perjalanan dan sampai dirumah sakit segera saja Jordan mendapatkan penanganan lebih instansif demi menolong Jordan yang mulai melemah. Bahkan Aeval terus memberontak dari pelukan Haekal agar bisa ikut dengan sang ayah untuk masuk ke IDG.

"Lepas bang Aeval mau nemeni ayah". Ucapnya dan selalu memberontak dipelukan sang kakak.

"Tenang Aeval dokter sedang berusaha kalau Aeval masuk nanti malah menganggu". Ujurnya memberi pengertian sehalus mungkin kepada adiknya.

Waktu terus berjalan dan yang bisa haekal lakukan adalah berdo'a untuk keselamatan Jordan dan semoga dawa fourtune berpihak padanya.

-------

Nb: banyak typo bertebaran

10/02/24

(Wonogiri/jateng)
👋👋👋👋
28_06

BAD FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang