Dipagi hari yang cerah ini seorang pria membawa berbagai paper bag dan kantong plastik ditangannya untuk seseorang spesial dihidupnya. Berbagai penolakan tak pernah ia hiraukan.
Kemarin ia sudah menanyakan kepada seseorang kesukaan orang yang sedang ia perjuangkan untung saja orang itu mau membantunya dan memberikan saran agar ia membawa apa agar tak ditolak.
*tok tok tok*.
"Hahhaah abang lepasin Aeval, Aeval ngaku kalah hahhaha Pah bantuin Aeval". Gelak tawa terdengar kencangnya karena glitikan abangnya yang tak mau berhenti.
"Gak mau salah siapa jahil hem". Ucap Kai yang ikut mengkroyok Aeval bersama Aekal.
"Gak sebelum kamu bilang ampun abang Aekal ganteng".
"Hahahahah, gak mau". Tolaknya dengan sang abang yang semakin mengejar.
"Seperti ada yang mengetuk pintu". Ucap Chitta dari arah dapur.
Bukan memasak tapi Chitta hanya membuat kopi untuk dirinya ingat dia mode ngambek ama tiga orang yang sedang bercanda diruang tengah.
"Sebentar". Ucap Chitta dan membuka pintu.
"Bundaa". Panggil Haelan dengan ramahnya.
"Aelan masuk sayang". Ucapnya dan ia langsung masuk kedalam akan tetapi sebelum itu ia dikagetkan oleh kedua adiknya yang berlarian dan tertawa tapi tunggu siapa laki-laki dibelakangnya.
*brugh*.
"Bunda tolong Aeval bun". Ucapnya dengan masih tertawa dan belum menyadari adanya seseorang disana.
"Aeval lepasin dulu ini ada kakak sama ayahmu". Ucapnya dan seketika tawa Haekal dan Haeval berhenti melihat orang didepan pintu itu.
"Mau apa om kemari?". Tanya Haekal dan melangkah maju.
"Ayah ingin memberikan ini". Ucapnya dan menunjukkan paperbagh dan kantong plastik yang ia bawa.
Dan perbuatan itu hanya dilirik oleh Haekal dan Haeval saja tanpa minat mengambilnya.
"Ayah bawakan chocobi dan koala's march kata bunda kalian menyukai itu".
"Om bawa pulang saja, saya gak butuh itu, bunda saya masih mampu membelikan". Ucapnya dan langsung pergi dari sana.
Sementara Haeval hanya memperhatikan abangnya yang pergi begitu saja dan koala's march itu tanpa minat mengambilnya.
" ini koala's march kesukaan Aeval lho, Aeval gak mau?".
"Gak, lebih baik om pergi aja. Ayo kak Aelan kita main". Ucap Haeval dan menarik tangan kakaknya untuk masuk kerumahnya.
Sementara itu Jordan hanya tersenyum kecut atas penolakan kedua anaknya dan melihat barang yang ia bawa.
"Lho ada apa Chitt kok gak disuruh masuk?, itu duo ae kenapa?". Tanya orang itu karena saat berpaspasan dengan kedua ponakannya dengan sikap berbeda saat menuju bundanya.
"Biasa". Kode Chitta akan tetapi orang itu malah bingung.
"Biasa apa sih?". Tanyanya karena bingung dengan kode Chitta.
"Sini Jord biar aku kasih kepada Aeval dan Aekal". Ucap Chitta dan mengambil barang yang dibawakan Jordan.
"Makasih Chitt aku pergi dulu". Ucap Jordan dan pergi dengan perasaan yang entah cemburu atau apa saat melihat laki-laki lain dirumah Chitta.
"Siapa Chitt?".
"Mantan". Jawab Chitta dan berjalan masuk.
"Kau tak akan CLBK-an?".
"Tak akan".
"Syukurlah kalau gitu".
"Tapi kalau kau izinin sabi kalik".
"Hayy Chitta jangan gila kau". Ucapnya dan berlari mengejar Chitta yang masuk kedalam rumah terlebih dahulu.
🌱🌱🌱
Seorang wanita dan pria sedang makan malam diluar anggap saja mereka sedang melakukan makan romantis.
"Jadi kapan kita mengumumkan hubungan kita?". Tanya Sipria kepada sang wanita setelah mereka memakan makanan romantis mereka.
"Secepatnya mungkin besok kita bisa mengumumkan hubungan kita". Balas sang wanita dengan senyum manisnya.
"Aku tau Chitta kita pernah diposisi yang sama bedanya aku diceraikan tanpa sebab dan kau diceraikan karena suamimu mencintai wanita lain". Ucap laki-laki itu yang tak lain adalah Kai dengan mengenggam tangan Chitta.
"Tak usah mengungkit masa lalu kai mari kita fokus kemasa depan".
"Aku berencana melamarmu Chitt mari kita melangkah kejenjang yang lebih serius".
"Kau tahu kan kai aku tak bisa mengandung lagi?". Tanya Chitta kepada Kai.
"Aku tau Chitt dan aku tak mempermasalahkan itu, aku sudah menganggap kedua anakmu sebagai anakku, lagian aku sudah mengenal mereka sedari mereka kecil".
"Bagaimana bila aku mengatakan bila aku mempunyai anak lain selain Haekal dan Haeval?".
"Maka akan aku yakinkan dia bila aku akan membahagiakan bundanya".
"Trimakasih Kai kau tak pernah egois dan selalu mengerti aku".
"Jadi maukah kau menikah denganku?".
"Aku mau".
"Terimakasih Chitta, ayo kita bicara dengan anak anak". Ucapnya dan mereka pun beranjak untuk pulang.
"Sebentar Chitt kolegaku sepertinya menelpon". Ucap Kai saat akan menuju mobilnya iapun memilih berhenti dan mengangkat telepon tersebut.
"Baiklah aku tunggu dimobil saja". Balas Chitta dan meminta kunci mobil kepada Kai dan langsung saja kai memberikan kunci tersebut.
Tak selang begitu lama Kai memutuskan untuk menyusul Chitta dengan masih mengangkat telponnya.
*brugh*.
"Au". Rintih seorang yang tak sengaja ditabrak oleh Kai.
Sontak saja kai mematikan telponnya dan akan menolpon balik nanti.
"Kau tak apa?. Maafkan Om yang teledor menabrakmu". Ucap Kai dan membantu gadis yang ditabraknya.
"Tak apa om". Balas gadis itu dan mengangkat wajahnya.
*degh*.
"Wajah itu, mirip seorang tapi siapa?". Batin Kai bertanya tanya saat melihat wajah gadis yang ditabraknya.
"Maafkan Giselle ya om karena menabrak om". Ucap Gadis yang ditabrak Kai.
"Harusnya om yang minta maaf bukan kamu".
"Tak apa om".
"Isel".
"Ah sepertinya mamah Giselle memanggil Giselle, sekali lagi maaf ya om". Ucap sopan Gisell dan pergi dari hadapan Kai.
"Mirip siapa ya?. Aishh sudahlah". Ucapnya dan menyusul Chitta kedalam mobil.
"Kau kenapa?". Tanya Chitta saat menyadari raut kebingungan Kai.
"Tidak". Balasnya dengan menggelengkan kepalanya.
"Aneh seperti kau menutupi sesuatu". Pungkas Chitta kepada Kai.
"Ah mungkin perasaanmu saja, sudahlah ayo pulang keburu kedua eh ketiga anakmu ngomel".
"Hahaha ingat kau harus kebal dengan itu".
"Hahaha harus itu, sepertinya anakmu satunya lagi akan le
-------
Hello I'm back🙌🙌
Siapa yang kangen sama 3 hae absen dulu dongg, maaf buat kalian semua nunggu update cerita ini😭😭.Oke sekian dulu part kali ini semoga kalian semua suka👋👋👋. selamat bertemu dipart berikutnya
Nb: banyak typo berterbangan
02/11/23
👋👋👋
(jateng/wonogiri)
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD FAMILY
Romance"Bawa pergi putramu dari sini sebelum aku membunuhnya". "Aku juga tidak sudi bertahan dengan penghianatanmu". "Lepaskan putraku dan pergilah". ---- "Ayah Aeval udah meninggal gak mungkin om itu ayah Aeval". HVLY "Jangan dekati bundaku dan pergilah"...