Seorang wanita berlari meninggalkan gedung untuk segera pergi dari sana dengan langkah tergesa gesa dan menarik tangan seorang gadis.
"Tunggu". Ucap tegas seorang dan suskses menghentikan langkah tersebut.
"Aku bilang tunggu dan berhenti ditempatmu". Ucapnya kembali dan orang itu hanya menghadap kebelakang setelah melihat siapa orang yang memanggilnya ia semakin menpercepat larinya bahkan orang dibelkangnya seperti kesusahan menyamakan langkahnya.
"Mamah pelan Iselle kesusahan". Protes gadis itu akan tetapi tak dihiraukan.
"Aku bilang berhenti".
"JUNG KRISTAL JANGAN MEMBUATKU MARAH". Ucap orang itu dan berhasil menangkap tangan itu.
"Lepaskan".
"Kenapa kau pergi?". Bukannya menuruti ucapan wanita itu akan tetapi dia malah melayangkan pertanyaan kepada wanita itu.
"Kenapa kau membawanya pergi kenapa?".
"Apakah kau perfikir aku kan melenyapkannya?". Ucap wanita itu.
"Apa maksudmu?". Tanyanya kembali.
"Bukanya sudahku katakan tanyakan pada ibumu".
"Bagaimana aku bisa bertanya sedangkan ibuku sudah meninggal jawab aku". Ucapnya dan sukses membuat orang tersebut diam seribu bahasa.
"Jawab aku Kristal jangan diam saja".
"Aku".
"Kau membuatku tersiksa Kristal".
"Kau menceraikanku begitu saja dan kau meninggalkanku tanpa memberi tahu dia ada didunia ini".
"Bertahun tahun aku mencarimu dan berharap kau akan kembali dan hampir memutuskan hal gila, andai sahabatku tak menyadarkan aku mungkin aku akan kehilangan nyawaku".
"Kau terlalu bodoh Kristal seandainya ibu mengancammu harusnya kau mengatakan itu padaku bukanya memilih pergi dan membawanya pergi".
"Aku suamimu bukan ibuku sumaimu". Ucapnya dengan wajah sendunya.
"Maafkan aku maafkan keputusan sepihakku membuatmu menderita". Ucapnya dengan berlinang air mata dan langsung saja Kai menariknya untuk ia peluk. Sementara Giselle membiarkan kedua orang tuanya menumpahkan kegelisahan hati mereka.
"Aku yang harus meminta maaf karena ibuku kau menderita".
"Aku juga minta maaf". Ucap Kristal dengan tangis senggukannya.
Dulu ia sangat takut kepada ibu mertuanya yang akan mengancam menggurkan Giselle saat dalam kandungan. Karena keadaan yang mendesak akhirnya ia menuruti ibu mertuanya agar mau bercerai dengan sang suami dan ia dipaksa untuk pergi, bodohnya ia mengiyakan bukan malah berbicara dengan sang suami.
"Apakah kau mau kembali denganku dan memulai dari awal?".
"Tapi bagaimana dengan ibumu?".
"Ibuku sudah tiada, dan hanya kau yang aku punya kau dan anak kita, bagaimana apakah kau mau?".
"Aku mau". Ucapnya dan menghapus air matanya.
"Hallo namaku Kai Pranata bolehku tau namamu?".
"Namaku Jung Kristal".
"Sepertinya kau mempunyai darah campuran?".
"Iya mendiang ayahku orang soul, salam kenal Kai". Ucapnya dan tertawa bersama saat mengulang perkenalan mereka.
"Boleh aku tau nama gadis itu?".
"Dia Jung Giselle dia anakku".
"Bukan dia Jung Giselle Pranata karena dia anakku". Ucapnya dan tertawa dsn memeluk Kristal kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD FAMILY
Romance"Bawa pergi putramu dari sini sebelum aku membunuhnya". "Aku juga tidak sudi bertahan dengan penghianatanmu". "Lepaskan putraku dan pergilah". ---- "Ayah Aeval udah meninggal gak mungkin om itu ayah Aeval". HVLY "Jangan dekati bundaku dan pergilah"...