"Bawa pergi putramu dari sini sebelum aku membunuhnya".
"Aku juga tidak sudi bertahan dengan penghianatanmu".
"Lepaskan putraku dan pergilah".
----
"Ayah Aeval udah meninggal gak mungkin om itu ayah Aeval". HVLY
"Jangan dekati bundaku dan pergilah"...
Seorang pria bersama dua temannya mendatangi kantor temannya. Bagaimana bisa teman bajinganya itu sudah masuk kantor saat baru penyembuhan. Satu kata untuk temannya itu GILLA.
Yang ada dibenak mereka adalah ingin memarahi temannya itu karena membuat mereka harus keliling untuk menjenguknya bahkan kau bila mereka ingen menhajarnya sampai ia pingsan.
"Jordan gila bisa bisanya ia masuk kantor paska 1 minggu oprasi".
"Kau akan mengucapkan kata itu sebanyak berapa kali Yud?".
"Sebanyak aku bisa kalau bisa sekarang aku ingin menghajar Jordan dan membiarkan dia tepar dirumah sakit".
"Aku juga ingin membuatnya tepar, enak saja kita disuruh keliling cuma mau jenguk dia".
"Menyesal itu pasti lebih baik aku menyuruh Taeyana kekantor dan bermanja ria". Lanjutnya.
"Bucin kau Jeff".
"Aku bucin keistriku jadi tak salah, kalau aku bucin keistrimu baru salah". Balasnya dengan sengit ketemannya.
"Coba saja kalau benari". Balasnya.
*ting*. Bunyi lift dan terbukalah pintu itu dan sampailah mereka diruangan Jordan.
"Selamat siang pak mencari pak Jordan?".
"Ia manusia sialan itu adakan?".
Jangan salfok sama orang itu karena asisten Jordan sudah biasa dengan panggilan teman bosnya itu.
"Ada tuan tapi sedang ada tamu". Balasnya dengan ramah.
"Owhh oke kami tunggu". Balsnya.
"Akhhh". Teriak seorang dari dalam.
"Suara apa itu Ian?".
"Mana gue tau bodoh gue disini".
"Bodoh ayo masuk dan lihat malah bengong". Ucapnya dan berlari masuk dahulu menuju asal suara itu.
*ceklek*.
"Jordan apa yang elu lakuin?". Teriak temannya saat melihat Haekal terkapar dan Jordan disampingnya.
"Syukurlah kalian datang tolong aku bawa putraku kerumah sakit".
