Yang Dinanti

624 31 4
                                    

Suasana pemakaman sangatlah sepi hanya ada beberapa orang yang datang mengunjungi mendiang keluarga mereka.

"Apakah ayah tenang disana?, termakasih ayah karena ayah aku bisa merasakan ini semua". Ucap wanita dan mengusap batu nisan dan tak lupa dengan berderai air mata.

"Kita jahat ya bund baru datang kemari". Ucap seorang gadis dengan menatap sendu batu nisan didepannya.

"Sudahlah ayo pulang hari mulai panas".

"Ayo bun, Val". Ajak seorang pemuda kepada kedua wanita tersebut.

"Kami pergi ayah sehat selalu disana, sekali lagi trrimakasih". Ucap seorang wanita dan merekapun pergi dari sana.

🌱🌱🌱🌱
























Ballroom sebuh hotel yang disulap sedemikan mewahnya dengan dekorasi pesta pernikahan. Bahkan banyak orang yang kagum dan iri atas mewahnya dekorasi dan jamuan untuk para tamu undangan. Bagaimana tidak itu merupakan impian dekorasi pesta banyak wanita bagaimana mereka tak ini coba.

Hari ini adalah hari yang dinantikan Chitta dan Kai pun tiba yaitu hari pernikahan mereka.
Sebenarnya Kai masih menyimpan perasaan gundahnya akibat pertemuannya tak sengaja dengan mantan istrinya dan yang membuatnya bertanya-tanya adalah panggilan seorang gadis yang memanggilnya mamah dan itu membuat perasaannya gundah hingga saat ini.

"Kai bila kau ragu kita batalkan saja pernikahan ini aku tak mau menikah karena paksaan". Pangkas Chitta karena melihat wajah gurus calon suaminya sekaligus temannya itu.

"Tak Chitta bagaimanapun para undangan sudah hadir dan pemberkatan ditanggal sebentar lagi". Tolaknya untuk menyakinkan calonnya.

"Sebelum terlambat Kai kejarlah dia dan jangan hiraukan aku".

"Tak bisa Chitta keputusanku sudah bulat".

"Baiklah jika itu maumu aku tak memaksa". Balasnya dan memandang wajah laki-laki tersebut.

Bila jujur saja Chitta juga ragu akan pernikahan ini bagaimana tidak melihat kegundahan Kai dan Hati Chitta sendiri dengan Jordan yang namanya masih tersempat indah dihatinya.

🌱🌱🌱

Sementara seorang laki-laki berjalan lesu menuruni tangga rumahnya karena harus mendatangi undangan.

"Ayo ayah sebelum acara dimulai". Ucap sisulung yang melihat ayahnya berjalan dengan lambat.

"Sudahlah kita tinggal saja dia dan biarkan dia menjadi NT karena tak jentelmen". Ucap anak keduanya kepada kakaknya.

"Ayah merasa tak kuat kalau begitu dirumah saja biar kita yang datang". Ucap sibungsu.

"Baiklah ayo kesana lagian ini hari bahagia bunda kalian. Dan harusnya kalian menemani bunda kalian bukan menginap dirumah ayah". Ucap laki-laki itu karena tadi malam entah mengapa kedua anaknya tiba-tiba datang kerumahnya pukul 8 malam dan berkata tak mau menginap dihotel acara.

Dan putrinya bilang ingin tidur denganya, ya walaupun Jordan sedang galau berat tak mungkin ia mengabaikan putri satu-satunya itu toh tak biasanya putrinya mau menginap disini.

Datang kerumahnya dimalam hari dengan pakian serba hitam dengan anak gadisnya menangis heboh sedikit ngeri sih bahkan awalnya Jordan mengira anaknya menjadi korban kriminal atau ibu mereka kenapa-napa, taunya karena Chitta mengajak mereka kemakan sang kakek dan anak gadisnya merasa jahat karena baru kemakam kakeknya dan berakhir menangis dan meminta kerumah Jordan emang anak gadisnya ini ngeri-ngeri sedep apakah ini karma dia pas anak itu dikandungan dia melakukan kejahatan sehingga anak gadisnya modelan Haevalya. Entahlah Jordan gak mau mengambil pusing .

BAD FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang