"Abang Aeval pusing. Bunda mana?". Ucap seorang gadis bahkan tubuhnya juga menggigil.
"Sabar ya bunda bilang lembur, ini udah abang pijiti".
"Masih mual enggak?". Tanyanya dan dibalas gelengan adiknya.
"Makanya dibilangin jangan makan es ngeyel". Ucapnya dan masih memijat kepala gadis itu.
*tes tes tes*.
"Aeval hidungmu mimisan lagi". Ucapnya sudah 5 kali ini setelah kepulangan mereka dari Cafe adiknya mengalami mimisan tersebut.
Panik tentu saja Haekal panik mana bundanya belum pulang dan ini panasnya makin tinggi lagi.
"Abang jangan bilang bunda ya kalau Aeval mimisan terus banyak luka ruam ditubuh Aeval". Ucapnya setelah sang abang membantunya mengelap darah tersebut.
"Mana bisa gitu".
"Abang bunda pasti capek pagi sampai malam kerja untuk kita terus masa harus ditambahi mikirin Aeval sakit". Ucapnya dan menggengam tangan kakaknya.
"Abang tiduran sini Aeval pengen peluk". Ucapnya dan langsung saja Haekal tidur disamping adik tercintanya.
"Kira-kira pelukan ayah gimana ya bang rasanya?, Aeval pengen dipeluk ayah". Ucapnya dan memeluk kakaknya dengan erat.
"Gak tau dulu abang masih kecil sekarang gak ingat". Ucapnya untuk menimpali adikya.
"Bang kalau semisal Ayah jemput Aeval untuk ikut kesurga abang sedih gak?".
"Aduhh kok jidat Aeval disentil". Ucapnya dan mengusap jidatnya.
"Bilang itu yang bener".
"Kan seumpama bang enggak sungguhan".
"Aeval sayangnya abang Haekal ucapan adalah do'a kau mau diamini tuhan, terus ninggalin bunda sendiri disini sama abang?". Ucapnya dan digelengi adeknya sebagai jawaban.
"Makanya jangan bilang gitu".
"Lha kan umur gak ada yang tau bang, nanti kalau Aeval benar gak ada abang jaga bunda ya jangan buat bunda sedih".
"Astaghfirullah val dibilangin malah ngeyel".
"Bang kristin kalau lupa, mau loguot ?".
"Lupa Val gara gara sering ama lukman abang ampek lupa mana anaknya sholeh banget lagi kan abang jadi ikutan". Jawabnya dan tertawa lepas.
"Bang Aeval ngantuk mau bobok tapi peluk abang". Ucapnya dan langusng memeluk abangnya dengan erat dan memejamkan matanya.
"Ya udah tidur aja nanti bunda pulang abang bangunin". Ucapnya dan melihat muka adiknya sang sangat mirip dengannya.
"Aeval abang takut sampai itu benaran terjadi, gejala kamu terlalu mengarah kesana abang takut val, takut kamu ninggalin abang kaya ayah". Ucapnya dan mengusap rambut adiknya yang tertidur pulas dipelukkannya.
"Semoga semua gak seperti abang fikirkan ya Val". Ucapnya dan ikut adiknya untuk tidur.
🌱🌱🌱
Seorang wanita sedang membereskan barangnya untuk bergegas untuk pulang apa lagi tadi anaknya mengirim pesan yang berisikan
(Bunda pulang jam berapa?, ini Aeval demam tapi udah abang kompres dan udah minum obat anaknya juga udah tidur. Bunda santai aja gak usah panik selesaiin kerjaan dulu adek aman sama abang).
Pesan singat ikut membuatnya takut karena anak gadisnya itu entah kenapa sering sakit ketimbang abangnya. Fikiran cemas menghantuinya akan tetapi profesional dalam kerja juga harus ia lakukan. Untung saja ia mempunyai anak seperti Haekal dan Haeval yang tak pernah merepotkannya dan selalu mengerti dia.

KAMU SEDANG MEMBACA
BAD FAMILY
Romance"Bawa pergi putramu dari sini sebelum aku membunuhnya". "Aku juga tidak sudi bertahan dengan penghianatanmu". "Lepaskan putraku dan pergilah". ---- "Ayah Aeval udah meninggal gak mungkin om itu ayah Aeval". HVLY "Jangan dekati bundaku dan pergilah"...