Disebuah rumah minimalis sudah menjadi rutinitas seorang wanita cantik harus mengetes vokal suaranya untuk membangunkan sesorang yang sedang tidur nyenyak.
"AEKAL, AEVAL BANGUN SEKARANG APA BUNDA SIRAM PAKAI AIR". Teriak seorang wanita cantik didepan kedua pintu kamar yang tertutup rapat.
"Bunda hitung samapi tiga kalau gak ada balasan bunda siram beneran"
"1, 2.."
"Iya bunda kita bangun". Jawab kedua anak didalam kamar masing-masing.
"Nah bagus sarapan dan kita berangkat, jangan tidur lagi kalau tak mau bunda tinggal". Ucap wanita itu dan beranjak dari kamar tersebut.
Setelah kegaduhan itu terjadi akhirnya kedua manusia berbeda jenis kelamin itu sudah duduk dikursi makan dengan mata sipitnya karena mengantuk padahal sudah mandi dan lain-lain.
"Makan dan taruh barang kalian didepan sebentar lagi akan ada yang menjemput barang kesini".
"Baik mae".
"Dibilangin jangan manggil mae panggil bunda kenapa sih abang susah banget dibilangin?". Ucap prempuan yang lebih muda darinya karena tak suka panggilan kakaknya untuk ibunya.
"Kenapa sewot mae aja gak sewot"
"Lagian keren manggil mae kok". Ucapnya dan memasukkan makanannya dengan kasar.
"Mulai lagi terus aja berantem mau bunda buang kalian". Ucap wanita yang mulai lelah dengan kedua anaknya.
"Enggak bun ampun". Ucap mereka dan memakan sarapan yang ada.
"Bunda kita jadi pindah?". Tanya sang anak tersebut kepada ibunya.
"Iya karena bunda mutasi kerja dan harus pindah tempat kerja. Emang adek gak mau pindah?". Tanyanya kepada putrinya dan menaruh sendoknya setelah selesai makan dan sekarang menatap wajah putrinya dengan lekat.
"Enggak bun". Jawab mereka dengan kompaknya.
"Maaf ya".
"Tak bun kalau bunda suka kami juga suka kok, soal adaptasi jangan khawatir Aekal paling jago". Ucap laki-laki itu untuk meyakinkan ibunya.
"Aeval juga gak keberatan, asalkan dengan bunda". Ucapnya dengan senyum secerah mataharinya.
"Makasih anak bunda selalu mengerti bunda". Ucap wanita itu dan langsung mendapat pelukan oleh kedua anaknya.
🌱🌱🌱
Sesampainya mereka dirumah barunya mereka segera turun dari mobil tersebut dan masuk kedalam rumah tersebut.
"Bun ini beneran rumah kita?".
"Iya gimana suka apa enggak?".
"Suka bun lebih besar dari rumah yang dibandung".
"Semoga kalain betah ya dan besok kalian akan mulai disekolah baru kalian". Ucap wanita itu dan mengajak kedua anaknya untuk masuk kedalam rumah.
"Sekarang beres-beres dan sementara pakai kamar yang ada oke nanti kalau gak suka baru renovasi". Ucap wanita itu dengan senyum yang diberikan kepada kedua anaknya dan langsung saja kedua orang itu berlari menuju kedalam dan mencari kamar mereka.
"Abang adek yang ini adek suka kamar ini". Ucap prempuan itu dengan mendorong badan kakaknya yang akan membuka pintu kamar tersebut.
"Gak gak abang yang ini, lagian abang duluan yang lari kesini".
"Gak mau ngalah ama adeknya". Ucapnya dengan menahan tangan kakaknya yang akan menekan kenop pintu.
"Gak bisa cil gue duluan". Ucapnya dan mendorong adeknya agar menjauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD FAMILY
Любовные романы"Bawa pergi putramu dari sini sebelum aku membunuhnya". "Aku juga tidak sudi bertahan dengan penghianatanmu". "Lepaskan putraku dan pergilah". ---- "Ayah Aeval udah meninggal gak mungkin om itu ayah Aeval". HVLY "Jangan dekati bundaku dan pergilah"...