Cemburu yang Tak Terungkap

429 26 1
                                    

Setelah lamaran yang Kai ucapkan dan ketiga anaknya menyetujuinya kini Chitta kembali kerutinitas bekerjanya. Dan tak pula perjuangan Jordan mendekati anaknyapun belum juga menemukan hasil sampai ketitik ini.

"Chitta apakah benar tak ada rasa cintamu padaku sedikit saja". Ucap Jordan setelah membubuhkan tanda tangan diberkas yang disodorkan Chitta.

"Ayolah Jord mau sampaikan kau mengatakan itu?". Balas Chitta dan mengambil dokumen yang ditanda tangani Jordan.

"Aku berharap rasa itu masih ada. Aku mencintaimu Chitta".

"Cukup Jord sudah aku katakan berkali-kali rasaku untukmu telah mati setelah kau menalakku jadi jangan harap aku masih mencintaimu".

"Carilah kebahagianmu Jord kau berhak bahagia".

"Jangan menyuruhku Chitt sampai kapanpun hatiku untukmu dan kau tau itu".

"Bila kau mencintaiku kau tak akan berselingkuh dan mempercayai wanita itu Jord".

"Sudahlah jangan bahas itu, permisi". Ucap Chitta dan beranjak dari sana untuk kembali keruangannya.

"Bolehkah akhir pekan ini aku pergi persama anak-anak".

"Akan aku bantu bicara dengan anak-anak". Ucap Chitta dengan menghentikan langkahnya untuk pergi dari sana.

🌱🌱🌱

Kini ketiga Ae sedang berkumpul disekolah mereka untuk sekedar makan karena Haekal dan Haeval yang tak sarapan karena sang bunda yang kesiangan dan Haelan yang meneraktir kedua adiknya.

"Aeval mau lagi nih punya kakak masih ada". Tawarnya saat melihat bakso adiknya sudah abis.

"Aeval mau punya abang". Ucapnya dan melirik mie ayam Haekal.

"Noo". Ucap kedua orang itu dengan tegasnya dan Aeval pun merucutkan bibirnya.

"Aeval baru sekolah lho dan baru sembuh masa mau makan mie". Ucap Haelan sehalus mungkin.

"Dikit aja kak satu suap". Ucapnya dengan menawar kedua kakaknya.

"Yaaa please satu suap, kakak ama bang tau gak sih Aeval itu lupa rasa mie ayam bagaimana kalau Aeval bener-bener lupa terus gak bisa makan hayoo".

"Boleh ya yayay". Ucapnya dan mengeluarkan puppy esynya.

"Engg..." / " oke satu suap". Ucap Haekal yang terpotong oleh Haelan.

"Kakak apa apaan sih?". Tolak Haekal karena penuturan kakaknya.

"Hanya satu suap Bang dikit aja gak usah banyak". Jawab Haelan.

"Oke satu aja". Ucapnya saat melihat binar bahagia adiknya dan menyuapkan satu garpu mie keadiknya.

"Wah rasanya kaya mie ayam makasih kakak abang, Aeval sayang kalian". Ucapnya dengan bahagia dan menghabiskan makannya.

Sementara Haekal dan Haelan menggelengkan kepalanya melihat tingkah ajaib adiknya itu.

"Kakak nanti pulang kemana?". Tanya Haekal setelah mereka menghabiskan makannya.

"Kerumah bunda, kan bunda ama ayah mau keluar kota urusan kerja, kakak mau jaga kalian".

"Ingat ya kak dia ayah kakak bukan ayahku".

"Seberapa keras kau menolak dia tetap ayahmu Kal".

"Gue gak perduli". Ucapnya lagi.

"Terserah kau saja bang". Ucap Haelan karena malas berdebat dengan adiknya itu.

"Bentar gue mau ketoilet dulu". Ucap Haekal dan berlari menuju toilet dekat kantin.

"Aeval nanti mau pergi ama kakak enggak?". Tawar Haelan saat Haekal sudah pergi.

BAD FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang