Dipagi yang cerah orang wanita sedang mengantar anaknya untuk pergi kesekolah barunya.
"Belajar yang rajin ya bunda tinggal, ingat jangan buat masalah disekolah baru kalian". Peringatan seorang wanita yang mengantar anaknya ke Sekolah menengah atas tersebut.
"Siap bunda dada bunda".
"Nanti bunda jemput kebetulan bunda masuk minggu depan".
"Hati-hati bun".
Kemudian mobil yang ia tumpangi pun pergi dari gerbang Sekolah dan meninggalkan kedua anaknya untuk meminba ilmu.
"Dah pergi sana jangan nempel Aeval. pokoknya Aeval gak mau ya kaya pas dibandung dikejar-kejar anak cewe karena Aeval adek abang".
"Iya bawel abang tau dah sana pergi".
"Bey abang". Ucapnya dan pergi meninggalkan abangnya yang hanya menggeleng melihat tingkah adik satu-satunya itu. Kemudian ia berjalan menuju kelas barunya.
"Selamat pagi anak-anak kita kedatangan murid baru dari bandung berkenalkan namamu".
"Hay semua kenalin gua Haekalya Laksamana kalian bia panggil gue Haekal". Perkenalan orang tersebut.
"Oke Haekal kamu bisa duduk disebelah Jaevan. Jaevan angkat tangan". Ucap guru tersebut dan mengangkat tangannya.
"Hay Haekal kenalin gue Jaevan Narendra, panggil gue Jaevan atau Jaev". Sapanya kepada anak baru yang duduk disebelahnya.
"Hemm gue bisa baca nama elu". Balasnya dan mengeluarin bukunya.
"Idih kalem bro".
"Jaev jangan brisik atau gue tonjok lu". Ucap orang yang ada dibelakangnya dan entah mengapa Haekal menjadi tertarik untuk menengok kebelakang.
"Santai kembaran gue diam dan lihat guru oke". Balasnya
"Muka elu kaya gak asing, mirip seseorang tapi siapa ya?". Ucap orang yang memanggil Jaevan tersebut.
"Gak tau mungkin pasaran". Balasnya dan menghadap guru kembali.
Sementara disekolah yang sama akan tetapi berbeda kelas terdapat anak prempuan yang berkenalan dengan ramah didepan kelas.
"Hay semua kenalin gue Haevalya Laksamana, panggilannya valya atau Haeval salam kenal semua". Sapanya dengan ramah kepada temannya semua.
"Baik Valya mungkin cukup dan kamu bisa duduk disamping Nasyafa, Nasyafa angkat tanganmu".
Kemudian ia berjalan menuju orang yang dimaksud guru tersebut dan duduk dibangku samping orang tersebut.
"Hallo kenalin aku Nasyafa Narendra, panggil Nasya oke".
"Dan ini Wilsya Ananta besti gue tapi malah duduk ama Tamara Quenza dia juga besti gue". Ucapnya panjang lebar dan hanya dibalas cengiran Aeval.
"Elu mau gak jadi temen gue juga?".
"Haa gimana?".
"Mau ya biar kita berempat".
"Kalau yang lain gak keberatan gue mau aja sih".
Kemudian pelajaran berlanjut sampai bel istirahat berbunyi.
"Yah tempat duduknya penuh". Ucap Nasyafa dengan membawa nampannya.
"Ya udah makan dikelas aja yuk". Ajak Wilsya dan Tamara.
Memang sebelum kekantin ketiga sejoly itu mengajak kenalan Haeval dan mengajaknya untuk makan kekantin bersama.
"Gue tau, ayo ikut gue". Ucapnya dan berjalan dulu mendahului temannya.
"Minggir gue mau duduk". Ucapnya dan menaruh nampannya dengan kasar dan langsung saja ia duduk disebelah orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD FAMILY
Romance"Bawa pergi putramu dari sini sebelum aku membunuhnya". "Aku juga tidak sudi bertahan dengan penghianatanmu". "Lepaskan putraku dan pergilah". ---- "Ayah Aeval udah meninggal gak mungkin om itu ayah Aeval". HVLY "Jangan dekati bundaku dan pergilah"...