Chapter 43: Melamarmu

2 1 0
                                    

Tinnnn tiiiinnnnnn

"Wih gilaaaaa, abis vespa terbitlah mobil sport. Gak tanggung-tanggung tuan muda ini!" Seru Rido.

"Keren kali bah." Meydi menepuk tangan terpelongo melihat kedatangan Aksa mengendari mobil barunya.

"Bebb.. aku ngidam mobil kayak gini." Tiara mengelus perutnya yang hampir terlihat besar. "Iya besok ya beb, ku jual dulu ginjalku ya sayang." Jawab Rido.

Aksa terlihat semakin gagah tampan mengendarai mobil mewah yang harganya sangat fantastis. Setelah kecelakaan kemarin vespanya benar-benar vakum untuk menjadi teman setianya lagi. Dengan keberhasilan usaha dan peojectnya kini Aksa mewujudkan keinginannya yang sejak dulu ingin membeli mobil impian.

Hari ini Aksa mengajak Rido, Tiara, dan Meydi untuk membantu kelancaran niat baiknya yang akan benar-benar melamar Cia di sebuah restoran yang terletak di roof top sebuah Mall besar. Sebelum pergi ke tempat yang sudah di booking itu, mereka berkumpul di rumah Rido.

"Sadisss.. keren kali kawanku bah." Ucap Rido menepuk bahu Aksa. "Ahh kau. Dulu waktu aku naek vespa gak pernah kau anggap aku kawanmu!" Sahut Aksa.

"Jadi selama ini apa njing?"protes Rido.

"Udah jadi ini rencananya gimana woiii?!" Meydi tak sabar menunggu moment ini.

"Gini, kau Mey sama Tiara pura-pura ajak Cia hangout gitu. Jadi dia taunya memang kalian bertiga lagi jalan. Nah aku sama Rido ngikuti dari belakang."

"Terus?"Tiara meminta penjelasan komplit.

"Yaudah nanti abis kalian makan, aku masuk bawa bunga sama cincin. Aku juga udah kerja sama pake jasa biola musik yang nanti ngiringi keharmonisan momentnya biar kayak di tv tv."

"TERUS FUNGSIKU APA?!" Rido bingung sambil mengorek idungnya dengan muka konyol.

"Hahahah selow selow. Ada kok tugas untukmu."jawab Aksa. Rido langsung senyum "Apa?"

"Kau pegangi balon terbang."

Wajah Rido yang senyum langsung berubah menjadi datar. "Kampret memang kauuu!"

Hahahahahhahaha

"Tolong lah Do, katanya kau kawanku. Masak pegangi balon aja aku harus minta tolong kali samamu." Aksa memelas.

          Mereka pun melaksanakan rencana  dengan mulus. Cia berhasil diboyong oleh Tiara dan Meydi ke tempat itu. Mereka memesan menu istimewah dan begitu menikmati suasana seperti real hangout sampai Meydi sedikit lupa bahwa hal yang mereka nikmati adalah bagian dari rencana.

"Tempat sebagus ini kok sepi ya? Dari tadi cuma kita doang yang di sini." Cia mulai curiga.

"Mungkin emang kebetulan kita datangnya cepat Ci. Bentar lagi pasti rame kok." Jawab Tiara cepat

"Iya kebetulan aja kita datang cepat nih. Biasa rame kok." Sambung Meydi yang baru connect.

"Oh emang kau sering ke sini ya Mey?" Tanya Cia.

"Oooo.. ya

   enggak." Jawab Meydi.

Cia tertawa mendengar jawaban Meydi. Mereka melanjutkan makan dan mengambil selfie untuk mengabadikan moment.

Cekreeekkkkk📸

"Andai aja Putri masih di sini, mungkin dia juga bakal ikut bareng kita." Ucap Cia sedih. "Sabar ya Ci, yang penting setelah Putri pindah kau gak sendirian di sini. Masih ada kami." Kalimat Tiara sebagai penguat.

Di bawah langit CanduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang