Chapter 24 : selingkuh!!

2 1 0
                                    

"Kak, coba tengok jam yang di atas warna pink ya di nomor dua dari kiri." Pinta seorang pembeli di toko.

"Oh baik kak, sebentar saya ambil ya."jawab Cia dengan lembut.

Cia mengambil jam pink elegant yang ditunjuk pembeli itu.

"Ini kak, ini best seller banget. Seminggu belakangan memang model yang ini selalu jadi incaran."ungkap Cia mempromosikan jam tersebut.

Pembeli itu melihat dengan detail jam yang ditunjukkan oleh Cia.

"Memang bagus sih. Berapaan harganya ini rupanya?"

"Untuk yang ini kita masih discount 7%, jadi 2 juta 900 ribu rupiah aja kak."

"AJA? Ah mahal kali! Enggak jadilah." Pembeli itu pergi.

Cia membuang nafas antara menahan kesabaran dan menahan ngakak.

"Kalo mau murah ya beli yang sesuai kantong aja." Sahut karyawan lain yang ikut tertawa.

         Hampir sepekan libur lebaran, hari ini pertama kalinya Cia memulai aktivitas seperti biasa. Kepadatan toko mulai menipis karena sudah tidak ada promo lagi. Jadi para karyawan/i sedikit lebih santai hanya menjaga toko yang sejuk dihebus angin AC dan aroma roti O dari outlet seberang yang selalu menghampiri hidung mereka.

"Aroma rotinya nyepak-nyepak hidungku."ucap rekan kerja.

"Sejujurnya aku juga pengen beli sih.."jawab Cia melirik outlet roti O dari kejauhan.

          Pukul 21.00 selesai bekerja, Cia keluar dari gedung Mall menunggu jemputan Aksa.

Krrrringggg📞
Tiba-tiba hpnya berdering.

Cia    : halo
Putri : dimana?
Cia     : gue di lobi nunggu Aksa jemput nih
Putri : gue aja yang jemput bilang sama Aksa.

Tiinn
Aksa tiba dengan vespanya. "Yuk .." ajak Aksa menyeru Cia segera memakai helm dan jaket.

"Tunggu ya aku lagi telponan. bentar" jawab Cia.

Putri : haloo
Cia    : iya halo Put. Tapi Aksa udah jemput nih
Putri : tunggu! Gue ikut.
Cia    : yaudah kita tunggu di halte dekat jalan
            seberang ya.
Putri : sip
Tut tut tutttt

"Sa, kita tunggu Putri ya. Kayaknya dia ada sesuatu."Tutur Cia.

"Ohiyaiya, nunggu di mana kita?"

"Di halte seberang itu aja. Aku udah bilang kita nunggu di situ."

"Siap Ibu peri, naik yuk."Aksa memberikan helm pada Cia.

          Setelah setengah jam lebih Cia dan Aksa menunggu di halte, akhirnya pajero Putri tiba di depan halte.

Duuuuarr
(Suara pintu mobil)

"Ciiiiiiiiiii..."belum bicara apapun Putri sudah menangis memeluk Cia.

"Heyy lo kenapaa?"

"Guee..."Putri terbata-bata.

"Pelan-pelan yuk cerita.." Cia mengusap bahu Putri.

"Kayaknya kita gak aman deh kalo harus berlama-lama di sini. Mending cerita di tempat yang aman aja gimana?" Sambung Aksa.

"Bener sih, yaudah yuk mau kemana ni?"tanya Cia.

"Gini aja Ci, kamu naik di mobil sama Putri. Biar aku ngikuti dari belakang."jawab Aksa

"Kamu ngga apa-apa kalo aku bareng Putri?"

"Enggak apa-apa. Tapi aku tetep ngikuti ya. Aku gak niat buat ikut campur atau nguping pembicaraan kalian kok."

"Gapapa Sa, kamu ikut aja. Kita ngobrol di HM. Joni aja di warkop sambil makan." Sahut Putri.

Di bawah langit CanduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang