Chapter 26 : hello kampus

2 1 0
                                    

Sebagai rasa syukur atas kebebasan Cia, Aksa mengadakan syukuran sekaligus peresmian Studio Photo milik Aksa. Acara itu di adakan langsung di gedung studio dengan acara yang sederhana. Mengundang beberapa anak yatim, rekan kuliah, rekan-rekan kerja sama, rekan kerja Aksa di cafe lama, teman kos Aksa, dan pastinya dihadiri oleh Rido, Tiara dan Meydi. Aksa juga mengundang 50 orang pertama untuk meramaikan acara dan poto studio gratis.

Studio iconic itu diberi nama "Sky studio". Nama itu diambil dari "langit" yang jelas dikagumi Cia sebagai salah seorang special yang menginspirasi Aksa untuk membuka studi photo. Hari itu acara berjalan lancar. Urutan acara dimulai dari mengaji bersama anak yatim, pemotongan pita, dan acara bebas makan bersama. Beberapa pengunjung dan rekan yang hadir photo studio gratis.

"Selamat ya Sa.." ujar Cia menggandeng lengan Aksa.

"Makasi ya udah jadi inspirasi buat aku." Aksa mengusap kepala Cia.

"Alamakkkk aduhh aduhhhhh...." suara Rido yang tiba-tiba mengacau momen romantis itu.

"Alah alah kau ganggu orang lagi cemewew aja!!" Aksa memukul pelan perut bedug Rido.

"HAHAHA namanya aku senang liat klen kayak gini. Kayak nengok tuan muda sama nyonya gituu." Ucap Rido sambil mengunyah bakwan.

"Heii kalian di sini? Ada apa nihhh.." sambung Meydi.

"Iya kita ketinggalan ya?" Kata Tiara yang baru saja selesai makan di ruangan bawah.

"Ini ada nyonya sama tuan." Ledek Rido

"Aamiin." sahut Aksa malu-malu.

"Jadi ini sekalian perayaan jadian nih??"tanya Meydi.

Cia melirik Aksa. Namun Aksa hanya tersenyum tipis menanggapi pertanyaan Meydi.

"Perayaan berita bagus untuk Cia."jawab Aksa.

"Apaan tuh?" -Rido

"Mulai besok Cia jadi Maba di UMSU. Aku daftarin kuliah kemarin. Yakan Mey, Ti?" Ucap Aksa.

Cia terkejut "Ha? SAAA?????"

"Serius Ci, besok kamu datang ya Ospek. Aku udah daftari kuliah. Semua biaya kuliah kamu aku yang tanggung."

"Saaaaaaaa." Cia tidak bisa berkata-kata lagi, ia menangis haru memeluk Aksa.

"Yeeeeee...." Tiara dan Meydi bertepuk tangan.

Lalu Rido ikut memeluk Aksa, kemudian disusul oleh Tiara dan Meydi yang memeluk mereka.

"Eh lepas-lepas. Kayak teletabis, anjirr.." ucap Rido.

Aksa si manusia tulus yang selalu membuat satu persatu kebahagiaan Cia terwujud. Ia benar-benar laki-laki baik dikirim Allah SWT sebagai penolong Cia disetiap sisi masalah hidupnya yang baru.

"Besok kau kami jemput. Kita ke kampus naik mobilku aja." Tawar Tiara.

"Iya Ci, biar kau aman. Besok yang ospek kau ya teman-teman kami. Jadi amanlah bisa cincai cincai."sahut Meydi.

Cia tersenyum tetapi matanya masih berlinang, masih tak menyangka Aksa sebaik itu.

"Sini ..." Aksa menarik tangan Cia.
"Bentar ya woii aku mau ngomong bedua dulu sama Cia." Ucap Aksa lagi.

Aksa menarik Cia masuk ke ruang office.

"Kamu suka kan?"

"Ini terlalu berlebihan Sa. Aku gak tau mau bilang makasih gimana ke kamu."

"Cukup kuliah yang bener, yang giat. Bisa?"

"Janji." Cia mengacungkan jempolnya.

"Kok jempol?"

Di bawah langit CanduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang