Chapter 38 : Serang

1 1 0
                                    

Ting nongg... ting nong...
Bunyi bel yang ditekan Cia.

"Maaf mbak, cari siapa?" Tanya satpam yang berjaga di pos. "Bu Citranya ada?" Tutur Cia.

"Maaf, mbaknya sudah buat janji?"Satpam itu bertanya lagi. Maklumlah karena Citra merupakan seorang dosen, terkadang banyak mahasiswa bimbingan yang datang.

"Emang mau ketemu kakak saya harus buat janji juga ya?" Tanya Cia tesenyum.

          Satpam itu melirik Cia dari atas kebawah. Seolah tidak percaya bahwa gadis cantik ini adalah adik Citra. Karena yang diketahuinya adik Citra hanya Clara. Melihat penampilan Cia yang tanpa menggunakan jilbab, dengan rambut berwarna coklat, pakaiannya sangat modis, rasanya satpam itu tak percaya. "Mbak mau nipu ya? Ngaku-ngaku jadi adiknya Bu Citra! Cantik-cantik mau maling ya?"

"Lah.." Cia melongo. "Sudah sana mbaknya.. saya tidak bisa dibohongi!!"lugas satpam itu mengusir Cia.

"Tapi Pak, saya beneran adiknyaaa.." sangkal Cia.

"Dari mana toh adiknya? Lah wong Bu Citra cuma punya satu adik. Tapi bukan ini toh mukanya. Saya hapal. Adiknya sering juga kesini kalo libur kuliah." Debat satpam itu lagi.

"Maksudnya Clara?"

"Loh loh, mbak penipu ini tau juga nama adiknya Bu Citra?"

Cia mengerutkan dahinya, secara bar bar dia memencet bel terus menerus.

"Loh loh loh.. jangan... itu belnya mahall.. jangan dirusakkkk.." teriak satpam melihat aksi Cia menekan bel membabi buta.

Ting nong
Ting nong
Ting nong
Ting nong
Ting nong
Ting nong
Ting nong
Ting nong
Ting nong

"Kak Citraaaaaaaa..." Cia berteriak kencang di depan pagar masih sambil menekan bel tanpa henti.

"Loh loh loh mbak jangan toh rusakkkk. Aduh aduh aduhhhhh.." satpam bingung melihat aksi Cia.

"Bukain dulu pagarnya Pak, saya buru-buru. HPnya low ni mau nelpon kakak saya. Saya bukan penipuu tauu.." sangkal Cia yang masih berusaha membuat satpam itu percaya.

"Mana coba KTP liat toh.."

"Apaansih udah kaya polisi ajaa! Privasi tu KTP tauk! Udah Pak buruan bukain. Atau panggil aja deh Bu Citranya."

(..)

"Kalo gak dipanggil saya manjat nih.." ancam Cia.

"Ohiyaiya sebentar toh mbak, saya panggil." Satpam itu berlari.

Setelah 2 menit Cia berdiri di depan gerbang rumah mewah Citra, akhirnya pemilik rumah keluar.

"Itu Buk, yang ngaku-ngaku jadi adik ibu.." satpam mengarahkan jari telunjuknya ke gerbang.

"Ohhhh.. ini mah beneran adik saya Pak.."

Cia membuang nafas melirik tajam satpam.

Satpam itu menepuk jidat, "Aduh mampus aku."
Ia membuka gerbang menunduk.

"Ciiaaaa.." peluk Citra.

"Aduh, hmm non maaf non. Saya ndak tau."

Di bawah langit CanduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang