"Lo berdua kenapa sih?"
"Kita mau deket sama lo?!"
"Seharusnya kalian deketin kak Razka bukan gue!"
***
"Sayang!"
"Sape lo?"
"Calon suamimu di masa depan!"
"Satu kata buat lo, ANJIRRR!"
***
Gadis yatim piatu yang meninggal karena jatuh dari tingkat...
"Tikus anjing!" Baru saja membuka mata, bibir ranum itu sudah mengeluarkan kata kasar.
Aneh.
"Kok? Di mana ini?" Monolognya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamar bernuansa putih dan perlengkapan yang seadanya namun mewah membuat gadis itu bingung setengah mati. Bukankah dia sudah mati? Pikirnya.
Berusaha bangkit dari ranjang, ia terkejut karena tak merasakan sakit apapun. Padahal kan seharusnya tubuhnya hancur, tapi ini?
Gadis itu lebih terkejut lagi karena wajahnya tak ada bekas luka dan tubuhnya pula. Terdapat perubahan, tubuhnya yang kurus kini sedikit berisi bisa dibilang body goals.
"Ada yang janggal?" Gumamnya berjalan ke tumpukan buku-buku yang berjejer rapi.
'Cassandra Esclovazka Xavier'
"Nama apa kereta neng?" Cibir gadis itu belum menyadari situasinya.
"ARGGH!!" kepalanya terasa berdenyut, serpihan-serpihan ingatan menyerbu kepalanya yang kecil membuat ia merintih kesakitan dan pingsan.
Cassandra Esclovazka Xavier, cucu perempuan satu-satunya keluarga Xavier. Anak bungsu dari Raefan Dante Xavier dan Raespati Ayudisha Xavier. Kakak pertamanya, Arkatama Kahlevi Xavier.
Sandra ini sangat hangat jika dengan keluarganya, ketika diluar ia menjadi dingin dan tak suka berinteraksi. Selalu dimanja tidak membuat dirinya bersikap seenaknya. Ia duduk di bangku kelas sebelas dan bersekolah di Altezza High School. Yup, dia adalah tokoh figuran di antara para figuran dalam novel 'Hanya Untukmu'. Tak ada nama Cassandra dalam novel ini.
Sosoknya yang tak peduli membuat ia tak dikenal oleh siswa-siswi di sekolahnya. Selama satu setengah tahun bersekolah, Sandra selalu memakai masker agar tak ada yang mengenali wajahnya.
Mengerjab matanya pelan dan menyesuaikan cahaya yang masuk ke rentina matanya. Alisnya bertaut bingung ketika dirasa tangannya digenggam, menoleh ke samping dan matanya langsung berbinar.
Ada lima laki-laki yang menatapnya dengan pandangan suram. Rupanya mereka adalah saudara kandung dan sepupunya.
Paras mereka tak main-main membuat jiwa gadis yang masuk ke tubuh Sandra meronta-ronta kesenangan.
"Adek gak papa?" Tanya kakak kandungnya, Arka.
Sandra menggeleng, sekarang ia harus menerima bahwa ia bertransmigrasi ke tubuh Cassandra yang pendiam. Walau rasanya sangat membagongkan, tak apalah itung-itung mencuci mata.
"Gak papa," nada suaranya terdengar lemah membuat mereka semua semakin muram.
