9

1.9K 110 0
                                    

"Hoaam...," Sandra menguap dengan mulutnya yang terbuka besar, tak perduli jika ada yang cekikikan melihat wajahnya.

Punggungnya terasa pegal karena tidur sambil duduk mana ada yang menjadikan bahunya sebagai sandaran pula. Eheq sandaran.

"Jam berapa?" Tanya Sandra entah pada siapa.

"5," Reygan menyahut setelah puas menertawakan sang kakak.

"Widih lama juga gue bobo syantik," gumam Sandra.

"HOAAM!!" Kayra dengan tidak elitnya menguap keras.

"Heh, anak cewek anggunly bisa kan?" tegur Sandra tidak sadar diri.

"San--" balasan Kayra terpotong ketika...

"HATCHIIM!" 

Mentang-mentang ia menggandeng predikat cantik dan ganteng bersamaan, bersinnya pun seperti bapak-bapak. Semua orang terbangun, sialnya, kepala Kareen terantuk ke meja di depan mereka.

"Aduh, Memei gue potong leher lo ya," ia meringis sakit sambil mengelus kepalanya.

"Ehehe, maap," Meiling menyengir.

"Badip mana?" tanya Kayra entah pada siapa.

"Pulang," Reygan menjawab cuek sambil memainkan rambut sang kakak.

"Ih ayang Egan cuek amat sama aku," tutur Kayra memainkan jari-jarinya.

Semua orang gemas. Razka yang masih di sana karena ia akan menginap, ia sangat merindukan Sandra, adik sepupu berjenis kelamin perempuan semata wayang makanya menginap. Razka dibuat terperangah dengan ekspresi Kayra, bahka saat gadis itu mengejarnya saja tidak pernah ia buat ekspresi seperti itu.

Bukan menyesal atau merasa kehilangan, hanya saja ia menyayangkan sikap semena-mena gadis itu. Mau bagaimanapun Kayra itu adik sahabatnya, tak mungkin ia benci hanya sekedar merasa risih lagipula hatinya sudah berlabuh untuk Zahra Anindia Permana.

"Pawang Reygan, bang," bisik Razka pada Laskara di sampingnya.

"Iya nih bocil," balas Laskara.

Reygan mendelik. "Rey gak tuli!"

"Coba aja kalo ngomong sama Sandra lembutnya selembut sutra sama abang-abangnya kasar bener," seru Shaidan.

"Ya karena kak Sandra kakak Rey," dengus cowok itu berusaha mengalihkan tatapan dari wajah menggemaskan Kayra saat diusili oleh Darcy dan Dove.

"ANAK-ANAK SANA BERSIH-BERSIH PADA BAU SEMUA!" teriakan membahana dari si tua, ups Adeline.

"Tertohok, uhuk uhuk," Suki memulai drama singkatnya.

Kareen sebagai yang paling tertua dari mereka hanya mampu menghela napas pasrah kemudian bangkit menuju ke kamar tamu yang sudah disediakan. Gadis-gadis lainnya mengikuti dari belakang tanpa ada drama-drama lagi.

***

Tin tin tin!

Semua siswa siswi yang baru saja keluar dari gerbang menatap penasaran pada pemilik mobil sport berwarna merah terang. Gadis bersurai panjang dengan kacamata bertengger manis di hidung mancungnya.

Tak lama setelah menekan klakson, ia melambai melihat seorang lelaki dengan tampilan badboynya.

Lelaki itu menghampiri mobil merah tersebut dengan senyum yang mengembang sempurna membuat beberapa siswi menjerit tertahan.

"Anjirr gak sekolah tapi nyetor muka!" Teriak Kayra yang sudah duduk di jok belakang motor Dipta.

"Harus dong! Rey ayo naik," Sandra yang semula menatap Kayra mengganti pada sang adik.

Cassandra! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang